Din Syamsuddin nilai istilah persekusi terlalu berlebihan
Merdeka.com - Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin mengatakan, kasus persekusi menimpa remaja PMA (15) di Jakarta Timur, merupakan penafsiran yang salah. Sebab, menurut Din, kasus yang menimpa PMA hanyalah sebuah tindakan intimidasi.
"Saya tidak setuju dengan persekusi itu karena itu adalah istilah yang berlebihan karena dalam sejarah ada masa lampau. Persekusi itu adalah pengusiran besar-besaran terhadap Katolik atau sekarang terjadi di Rohingya," kata di Din di Komplek Perumahan DPR, Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (5/6).
Menurut mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu, kasus yang terjadi belakangan ini hanyalah bentuk intimidasi dan penghakiman sendiri kepada suatu kelompok. Apalagi penggunaan istilah ini dianggap dilebih-lebihkan oleh media massa.
-
Dimana intimidasi terjadi saat PSU Kuala Lumpur? Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menyelenggarakan PSU Kuala Lumpur pada Minggu (10/3) dengan dua metode, yakni Kotak Suara Keliling (KSK) dan Tempat Pemungutan Suara (TPS).
-
Kenapa kekerasan oleh ODGJ jadi isu serius? Beberapa insiden penyerangan yang dilakukan oleh orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) seperti serangan senjata tajam oleh MW di Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, serta kejadian serupa di Sukabumi dan Bekasi, memperlihatkan bahwa kekerasan yang dilakukan oleh individu dengan gangguan kejiwaan adalah isu yang harus ditangani dengan lebih serius.
-
Kenapa orang menggunakan kata-kata sindiran? Kata-kata sindiran dapat menjadi cara untuk mengungkapkan kekesalan atau kekecewaan secara tidak langsung.
-
Siapa yang dituduh melakukan kekerasan? Menurut Vanessa, Yudha Arfandi lah yang melakukan tindakan kekerasan terhadap Tamara Tyasmara.
-
Siapa yang melakukan intimidasi di PSU Kuala Lumpur? Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja mengatakan bahwa pelaku intimidasi di PSU Kuala Lumpur dapat dipidana. 'Bisa dibawa ke pidana, tetapi kita lihat tergantung dari otoritas setempat, dan Sentra Gakkumdu (Penegakan Hukum Terpadu) yang ada karena Sentra Gakkumdu lagi fokus pada penanganan pelanggaran pidana yang ada di pengadilan,' kata Bagja di Gedung Bawaslu RI, Jakarta, Rabu (13/3).
"Yang terjadi sekarang itu baru tingkat intimidasi. Itu saya tidak setuju tidak boleh tapi janganlah media masa berlebih-lebihkan menggunakan persekusi," ujarnya.
Akibatnya, lanjut Din, bakal berdampak pada citra lembaga penegak hukum yang dianggap tak mampu menyelesaikan masalah tersebut.
"Itu nanti akan lari ke lembaga penegak hukum seolah-oleh dia gagal menegakkan hukum," sambung Din.
Senada dengan Din, Sekjen Partai Persatuan Pembangunan Arsul Sani juga menilai penggunaan istilah persekusi terlalu berlebih digunakan. Sebab, bila diartikan berdasarkan hukum yang ada di statuta Roma istilah persekusi merupakan perburuan, kejaran memburu manusia dengan skala yang lebih besar dan berlandaskan atas ras.
"Persekusi ini istilah yang miss leading ya, 'agak menyesatkan'," ucap Arsul di lokasi yang sama.
"Di kita kan mungkin karena tak ada padanannya. Dulu kan main hakim sendiri, kemudian digunakanlah istilah persekusi. Nah ini yang menurut saya harus diperbaiki," sambungnya.
Karenanya, anggota komisi III DPR itu meminta pemerintah menangani kasus tersebut dengan serius. Siapa pun orangnya tak dibenarkan melakukan perbuatan main hakim sendiri.
Selain kepada pelaku yang ditindak, harus pula ada upaya penindakan terhadap penyebab adanya tindakan intimidasi.
"Dua-duanya harus ditangani. Artinya, main hakim sendri ditangani tapi hal-hal yang menyebabkan terjadinya tidakan main hakim sendri juga harus ditangani," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Deretan kasus di atas hanya segelintir. Tentu kondisi tersebut sungguh miris. Pelajar seorang tak lagi menunjukkan sikap sebagai seorang anak terpelajar.
Baca SelengkapnyaAjakan ke Suriah sengaja dihembuskan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab
Baca SelengkapnyaPada Juli 2023 misalnya, seorang jurnalis media asing yang meliput penambangan nikel di Halmahera Tengah menjadi korban intimidasi petugas keamanan perusahaan.
Baca SelengkapnyaApakah partai politik saat ini benar-benar mewakili aspirasi rakyat dan sungguh-sungguh menjalankan aspirasi tersebut.
Baca SelengkapnyaHasto pun menyatakan informasi ini benar adanya dan bahkan ia berani mempertanggungjawabkan ucapannya ini di jalur hukum.
Baca SelengkapnyaPAC GP Ansor dan Banser Gunung Anyar menolak Ustaz Riza Syafiq Hasan Basalamah karena diduga terindikasi berasal dari HTI.
Baca SelengkapnyaIlyas mengatakan polisi saat ini lebih memihak bagi pelapor yang punya uang.
Baca SelengkapnyaUpaya membangun masyarakat lebih baik melalui pendidikan, ekonomi, dan sosial juga merupakan bagian dari jihad
Baca SelengkapnyaDiskriminasi adalah masalah sosial yang dapat memicu perpecahan.
Baca Selengkapnya