Din Syamsuddin sebut baca Alquran dengan langgam Jawa tak dilarang
Merdeka.com - Membaca Alquran dengan menggunakan langgam Jawa belakangan menjadi polemik. Ada tak masalah, tapi ada pula yang tak setuju.
Namun, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin menilai, penggunaan langgam Jawa atau kedaerahan dalam membaca Alquran sah-sah saja. Sebab, sejauh ini tidak ada larangan penggunaan langgam kedaerahan untuk membaca Alquran. Meski demikian, ada tiga syarat yang harus dipenuhi.
"Intinya itu dapat dimaklumi sehingga bisa-bisa saja karena memang tidak ada larangan tegas dari Alquran maupun Alhadis, bahwa wahyu illahi bernama Alquran itu boleh dilantunkan dengan banyak bahasa," kata Din Syamsuddin di Balai Sarwono, Cilandak Timur, Jakarta, Sabtu (23/5).
-
Apa keunikan Alquran di Banyuwangi? Namun, menariknya adalah Alquran yang digunakan terlihat tak biasa. Alquran tersebut berukuran cukup besar dan tersimpan pada kotak kayu.
-
Bagaimana cara mempermudah membaca Al-Qur'an dimana saja? Untuk memudahkan membaca di mana pun kita berada, disarankan untuk memiliki Al-Qur'an berukuran kecil. Al-Qur'an portabel memungkinkan kita membacanya di perjalanan, di tempat kerja, atau di sela-sela aktivitas sehari-hari.
-
Kenapa Alquran raksasa dibaca di Banyuwangi? Seperti masjid-masjid pada umumnya, Masjid Agung Baiturrahman di Kota Banyuwangi, Jawa Timur, juga memiliki tradisi tadarus Alquran selama bulan suci Ramadan.
-
Siapa yang dapat membaca Shalawat? Dalam Shalawat Thibbil Qulub, umat Islam diajak untuk merenungkan Nabi Muhammad sebagai thibbil qulub atau obat bagi hati.
-
Siapa yang bisa membaca Subhanallah? Umat Muslim diajarkan untuk terus memuji dan mengingat Allah di kehidupan sehari-hari.
-
Gimana cara membaca sholawat? Amalan ini dapat dilakukan kapan saja, baik dibaca sebagai dzikir setelah sholat maupun dibaca kapan pun untuk mengisi waktu luang.
Menurutnya, selama ini dalam kenyataannya, langgam-langgam yang ada dipengaruhi dengan nuansa kultural setempat, di Timur Tengah sana. Di sisi lain ada beragam cara melafalkan Surat Al-Fatihah di tiap daerah Indonesia.
"Dari daerah ke daerah, negara ke negara juga ada nuansa perbedaan. Di Indonesia itu lantunan Al-Fatihah waktu salat itu beragam-ragam," ujarnya.
Namun Din Syamsuddin menambahkan ada syarat yang harus dipenuhi jika akan membacakan Alquran dengan langgam kedaerahan, yakni tidak boleh keluar dari cara pengucapan, kaidah tajwid, dan tidak mengubah maknanya.
"Tapi ada syaratnya, satu tidak boleh keluar dari kaidah tajwid, ilmu tentang membaca Alquran. Termasuk yang kedua, tidak keluar dari ketentuan makhraj, cara pengucapan huruf. Yang ketiga tidak mengubah arti," tuturnya.
Dia menambahkan satu syarat penting lagi yaitu tidak boleh memaksakan dengan bahasa kedaerahan jika tak cocok. Baginya tak semua langgam kedaerahan bisa tepat untuk melafalkan ayat suci.
"Ada yang keempat, jangan terkesan dipaksakan. Maksudnya karena ayat-ayat Alqurannya itu ketika dilantunkan enggak bisa semua bahasa atau semua langgam lokal kultural itu bisa menampung. Seperti pada langgam Jawa itu ada nada panjang, sementara Alquran enggak bisa seperti itu, maka jangan dipaksakan," ujarnya. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenag tegaskan tidak ada larangan penggunaan pengeras suara di masjid dan musalla saat azan
Baca SelengkapnyaGus Miftah membandingkan penggunaan sepiker dengan dangdutan
Baca SelengkapnyaDoa dalam bahasa Arab tanpa memahami artinya, bolehkah?
Baca SelengkapnyaRuqiah adalah praktik penyembuhan yang diperbolehkan dalam Islam.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang penjelasan dan solusinya yang perlu Anda ketahui.
Baca SelengkapnyaJK mengajak seluruh umat Islam di Indonesia untuk menyiapkan waktu untuk melakukan introspeksi diri dalam menyambut Ramadan.
Baca SelengkapnyaBelajar dan mengajarkan Al-Qur'an adalah kewajiban suci lagi mulia.
Baca Selengkapnya