Din Syamsuddin sebut video ISIS anak Indonesia merupakan propaganda
Merdeka.com - Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin menilai video Negara Islam Iraq dan Suriah (ISIS) yang ditampilkan oleh anak kecil merupakan propaganda. Sehingga video itu tak pantas untuk ditayangkan oleh media massa.
"Ya propaganda mereka dan kita harus menyadari bahwa propaganda ini untuk kepentingan siapa. Boleh jadi menjadi kenyataan atau hanya propaganda," kata Din Syamsuddin di JIEXPO Kemayoran Jakarta, Senin (23/3).
"Cukup diberitakan tapi tidak usah ditampilkan videonya dan gambar dan anak itu jangan ditayangkan," imbuhnya.
-
Siapa yang menyebarkan video? NRA sebagai pengambil data dan penyebar.
-
Siapa yang dituduh menyebarkan video ancaman tersebut? Para peneliti dari Pusat Analisis Ancaman Microsoft menyebut video itu berasal dari kelompok yang biasa menyebarkan disinformasi asal Rusia.
-
Bagaimana video korban tersebar? Setelah handphone selesai diperbaiki, selang beberapa hari sejumlah rekaman video syur milik korban bersama seorang pria beredar di media sosial dan menjadi viral.
-
Apa isi video yang viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet.'YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud,' tulisnya di awal video yang diunggahnya. Rupanya selama 14 tahun ini, ia telah menuntun suaminya sedikit demi sedikit untuk kembali ke Tuhannya.
-
Kenapa video tersebut diklaim tidak benar? Sehingga secara keseluruhan isi dan narasi video tidak ada kaitannya dengan Anies yang ditetapkan sebagai tersangka terkait JIS.
-
Apa tujuan penyebar video ancaman tersebut? 'Tujuannya untuk menghalangi penonton menghadiri Olimpiade,' tulis Manajer Umum Pusat Analisis Ancaman Microsoft, Clint Watts.
Apabila video tersebut ditayangkan, menurut dia, maka masyarakat akan terpengaruh. Oleh sebab itu, para ulama mengkritik video tersebut.
"Maka kita setuju dan saya setuju dengan Syekh Hilani dari Jordan yang mengatakan dan mengkritik itu. Kalau film itu disiarkan televisi dan media massa itu belum tentu baik dan belum tentu akan menyadarkan orang lain untuk mengikuti," ujarnya.
Menurut dia, generasi bangsa diperlukan pemahaman pendidikan yang baik, ketimbang melihat video-video yang bisa memberikan pengaruh negatif.
"Boleh jadi mempropaganda untuk diikuti dan ini harus jadi bagian dari strategi komprehensif kita. Bagaimana peran dari ormas keagamaan ulama tokoh agama dan pemerintah. Karena itu film anak itu dihentikan dan jangan disebarkan," tukasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beredar yang mengklaim Indonesia bergabung dengan Rusia untuk menyerang Israel, simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaDua konten video yang dibuat seorang ibu berinisial R kini telah beredar di media sosial.
Baca SelengkapnyaKadispenad, Brigjen TNI Hamim Tohari juga mengimbau kepada masyarakat agar hati-hati dalam menerima segala informasi.
Baca SelengkapnyaKepala Desa Rawapanjang, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor Mohammad Agus, keberatan bocah G (6) yang tinggal di wilayahnya viral karena mengaku kelaparan.
Baca Selengkapnya"Anak kandung DN. AIDIT terang-terangan ngajak perang saudara ... Dia lagi mrovokasi Jokowi, AGAR bertindak Represif kepada UMAT Islam"
Baca SelengkapnyaKapuspen TNI mengatakan, Pamen tersebut sudah bersahabat lama dengan Ivan.
Baca SelengkapnyaJulius menjelaskan, berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan, video tersebut diunggah oleh akun Snack Video @yusufcreator204.
Baca SelengkapnyaDandim mengatakan, pemasangan spanduk tersebut dilakukan dengan tujuan untuk penggiringan opini agar masyarakat meragukan netralitas TNI.
Baca SelengkapnyaKlaim ribuan babi diangkut dari Pondok Pesantren Al-Zaytun, Indramayu adalah tidak benar.
Baca SelengkapnyaHasil kajian MUI menyimpulkan konten tersebut bertentangan dengan ajaran Islam.
Baca SelengkapnyaBanner itu disebut terpampang di wilayah Bendosari, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaPelaku inisial RZ (13), ZS (14), KD (13) dan AI (14).
Baca Selengkapnya