Din: Tahun ini Muhammadiyah dan NU sama awal puasanya
Merdeka.com - Organisasi Islam Muhammadiyah jauh-jauh hari telah menetapkan awal bulan puasa tahun ini jatuh pada hari Kamis 18 Juni 2015. Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mengatakan, penentuan 1 Ramadan dan 1 Syawal (Idul Fitri) sudah bisa diketahui dengan ilmu falaq.
"Penentuan soal 1 Ramadan, 1 Syawal itu 100 tahun akan datang sudah bisa diprediksi karena menggunakan ilmu falaq yang berbasis astronomi, fisika, matematika, yang kami yakini hasilnya itu hampir dapat disebut pasti. Namanya ilmu pasti," kata Din kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (16/6).
Menurut Din, perjalanan matahari, bulan dan bumi dalam Alquran dijelaskan bisa diobservasi untuk menentukannya. Karena peredaran bulan mengelilingi matahari itu tidak persis 30 hari, tapi 29 hari lebih.
-
Kapan bulan Ramadhan dimulai? Bulan Ramadhan telah tiba.
-
Kapan umat Islam memasuki bulan Ramadan? Umat Islam sebentar lagi akan memasuki bulan suci Ramadan.
-
Kapan tepatnya Ramadhan datang? Ramadhan, bulan kesembilan dalam kalender Islam, adalah waktu yang penuh keberkahan dan spiritualitas yang ditunggu-tunggu kehadirannya.
-
Bagaimana cara menentukan awal Ramadhan? Sidang isbat bertujuan untuk memastikan penampakan hilal dan menetapkan secara resmi awal puasa.
-
Kapan puasa Ramadhan diwajibkan? Puasa Ramadhan adalah salah satu dari lima rukun Islam, yang diwajibkan bagi setiap Muslim yang baligh, berakal, dan mampu secara fisik.
-
Kapan puasa awal tahun baru Islam? Dalil yang digunakan dalam mengerjakan amalan ini adalah berikut ini, 'Barang siapa yang berpuasa sehari pada akhir dari bulan Dzuhijjah dan puasa sehari pada awal dari bulan Muharrom, maka ia sungguh-sungguh telah menutup tahun yang lalu dengan puasa dan membuka tahun yang akan datang dengan puasa. Dan Allah ta’ala menjadikan kaffarot/tertutup dosanya selama 50 tahun.'
"Jadi penglihatan Muhammadiyah adalah tetap melihat rukyat tapi dengan akal pikiran. Rukyat dengan ilmu, bukan rukyat dengan mata indrawi. Enggak bisa ketemu antara meyakini sesuatu dengan melihatnya, itu rakyat ala pemerintah, dengan meyakini sesuatu dengan mengetahuinya," jelasnya.
Untuk tahun ini, Din memprediksi antara Muhammadiyah dan NU serta pemerintah akan sama dalam penetapan 1 Ramadan. Muhammadiyah telah menetapkan besok malam sebagai malam pertama Ramadan atau puasa pertama pada hari Kamis.
"Muhammadiyah putuskan jauh-jauh hari ini. Malam ini ijtima' atau konjungsi, itu matahari pada garis lurus bulan bumi, itu baru terjadi jam 9 malam lewat sekitar 67 menit nanti setelah matahari terbenam. Berarti malam ini belum bisa dianggap malam pertama Ramadan. Tapi karena malam ini waktu matahari terbenam nanti pukul 17.48 menit 46 detik sore hari ini belum terjadi konjungsi maka tidak akan ada yang bisa lihat bulan itu. Maka pemerintah akan perpanjang sya'ban sampai besok malam. Insya allah sama lah. Masih akan ditentukan oleh rapat isbat," papar Din.
Din menambahkan, mulai tahun ini, antara Muhammadiyah dan NU serta pemerintah akan melangsungkan ibadah bulan puasa di tanggal yang sama, yaitu 18 Juni 2015. Kondisi seperti ini, yaitu antara Muhammadiyah dan NU bersamaan di awal puasa, diprediksi Din akan berjalan hingga pada tahun 2023.
"Insya Allah Idul Fitri 17 Juli, Muhammadiyah sudah tetapkan. Tahun depan kita sudah bisa pastikan. Sama halnya dengan pastikan jam berapa Magrib hari ini, besok. Itu pasti jam berapa menitnya detiknya. Itu pendekatan ilmiah yang digunakan Muhammadiyah," tutupnya. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Persamaan hasil penghitungan penetapan Ramadan tahun ini sangat mungkin terjadi.
Baca SelengkapnyaMenag Singgung Perbedaan Awal Ramadan 2024: Yang Beda Tak Perlu Dipersalahkan
Baca Selengkapnya"Umat Islam diimbau untuk tetap menjaga ukhuwah Islamiyah dan toleransi dalam menyikapi potensi perbedaan penetapan 1 Ramadan," kata Menag
Baca SelengkapnyaTarawih pertama 2024 diperkirakan tanggal 10 dan 11 Maret.
Baca SelengkapnyaGelar Salat Idulfitri Hari Ini, Pimpinan An Nadzir Gowa: Junjung Tinggi Toleransi
Baca SelengkapnyaMuhammadiyah menetapkan 1 Ramadan pada Senin (11/3/2024).
Baca SelengkapnyaPerbedaan NU dan Muhammadiyah dapat meningkatkan toleransi bangsa.
Baca SelengkapnyaPrediksi ini disebut Haedar berdasarkan beberapa hasil kajian.
Baca SelengkapnyaHari Raya Idul Adha di Indonesia tahun ini jatuh pada hari yang berbeda dengan yang ditetapkan Pemerintah Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaSurat tersebut ditandatangani oleh Wakil Ketua dan Wakil Sekretaris Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Hamim Ilyas dan Atang Solihin.
Baca SelengkapnyaJemaah Aolia lebaran hari ini pada Jumat (5/4). Mereka telah menjalani salat Ied.
Baca SelengkapnyaSamiruddin menyebut berdasarkan pengamatan bulan tersebut, Ramadan 1445 H berjumlah 29 hari
Baca Selengkapnya