Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dinas Kesehatan Solo pastikan vaksin yang diberikan ke anak aman

Dinas Kesehatan Solo pastikan vaksin yang diberikan ke anak aman Ilustrasi vaksin. ©Shutterstock.com/baitong333

Merdeka.com - Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo memastikan vaksin yang diberikan kepada anak-anak sangat aman, asli serta dalam kondisi kuat. Masyarakat Solo diminta tidak terpengaruh dengan beredarnya vaksin palsu. Serta diminta untuk tetap melakukan imunisasi sesuai jadwal yang ditentukan.

Kendati dijamin aman dari peredaran vaksin palsu, namun seluruh elemen kesehatan di Solo membuat kesepakatan bersama untuk tetap menggunakan vaksin asli dengan mengikuti mekanisme serta prosedur distribusi sebagaimana ditetapkan. Kesepakatan bersama yang diinisiasi Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo ini, di antaranya melibatkan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), dan sebagainya.

"Saat peredaran vaksin palsu di sejumlah daerah di Indonesia, sebenarnya Solo sangat aman. Dan dijamin vaksin yang diberikan kepada anak-anak, asli dan dalam kondisi potent. Tapi untuk meyakinkan keraguan masyarakat, perlu dibuat kesepakatan bersama ini," ujar Kepala DKK Solo, Siti Wahyuningsih, di Puskesmas, Jayengan, Senin (25/7).

Orang lain juga bertanya?

Siti menjelaskan, selama ini vaksin wajib yang diberikan kepada anak-anak, baik melalui Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), Puskesmas, dokter praktik, rumah sakit negeri maupun swasta, serta fasilitas kesehatan lain, diperoleh dari sumber sama yaitu pemerintah.

"Kalau vaksin tambahan, diperoleh dari tiga distributor resmi yang ditunjuk pemerintah. Vaksin wajib yang disediakan pemerintah, diberikan secara gratis, tetapi dipersyaratkan mengikuti prosedur mata rantai dingin," jelasnya.

Siti menyebut persyaratan mata rantai dingin diberlakukan secara ketat, sebab kesalahan prosedur pengiriman ini dapat mengakibatkan vaksin tak dapat berfungsi secara maksimal. Selain itu, dia juga menjamin persediaan vaksin tidak pernah terjadi kelangkaan. Sehingga tidak perlu melakukan pembelian vaksin tambahan yang mungkin terbuka ruang bagi peredaran vaksin palsu.

Ketua IDAI Cabang Solo, Rustam Siregar menuturkan, pengadaan vaksin wajib pada seluruh fasilitas kesehatan swasta di Solo, termasuk dokter praktik selama ini diperoleh dari DKK. Sedangkan vaksin tambahan di luar wajib, memang diperoleh dari pembelian secara mandiri. Hanya saja, proses pembelian dilakukan pada tiga distributor resmi yang ditetapkan pemerintah.

"Kami pastikan, Solo aman dari peredaran vaksin palsu, masyarakat tak perlu khawatirkan," tegasnya.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Vaksin Polio Bikin Cacat Mitos atau Fakta? Begini Penjelasan Pakar
Vaksin Polio Bikin Cacat Mitos atau Fakta? Begini Penjelasan Pakar

Vaksin Polio Bisa Bikin Cacat Mitos atau Fakta? Begini Penjelasan Pakar

Baca Selengkapnya
Komnas KIPI Pastikan Vaksin nOPV2 Aman Digunakan untuk Cegah Polio
Komnas KIPI Pastikan Vaksin nOPV2 Aman Digunakan untuk Cegah Polio

Komnas KIPI menyebut vaksin nOPV2 telah dikembangkan sejak tahun 2011 dan mulai diberikan sejak tahun 2021.

Baca Selengkapnya
Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Komnas KIPI: Tidak Sebabkan Kasus Pembekuan Otak di Indonesia
Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Komnas KIPI: Tidak Sebabkan Kasus Pembekuan Otak di Indonesia

Jamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p

Baca Selengkapnya
Respons Menkes Soal Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah
Respons Menkes Soal Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah

Menkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca

Baca Selengkapnya
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman

Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Penjelasan Ahli Kesehatan Usai Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca hingga Ditarik dari Peredaran
Penjelasan Ahli Kesehatan Usai Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca hingga Ditarik dari Peredaran

Komnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.

Baca Selengkapnya
Disinyalir Ada Efek Samping Pendarahan Otak, Sudah 70 Juta Vaksin AstraZeneca Disuntikkan ke Rakyat Indonesia
Disinyalir Ada Efek Samping Pendarahan Otak, Sudah 70 Juta Vaksin AstraZeneca Disuntikkan ke Rakyat Indonesia

Indonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.

Baca Selengkapnya
Viral Vaksin HPV Bikin Mandul, Ini Penjelasan Kemenkes
Viral Vaksin HPV Bikin Mandul, Ini Penjelasan Kemenkes

Viral di media sosial vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks bisa memicu kemandulan.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI: 41.000 Balita Terkena ISPA Sepanjang Juni-Juli 2023
Dinkes DKI: 41.000 Balita Terkena ISPA Sepanjang Juni-Juli 2023

Tercatat, 41.000 kasus penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) yang menimpa balita di Ibu Kota

Baca Selengkapnya
IDAI Ungkap 10 Anak Sudah Kena Hepatitis B di Sumut, Khawatir seperti Gunung Es
IDAI Ungkap 10 Anak Sudah Kena Hepatitis B di Sumut, Khawatir seperti Gunung Es

Jika 1 provinsi saja ada 10 anak yang menderita hepatitis, maka 34 provinsi lain bisa mengalami hal serupa.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Kembali Muncul di Solo
Kasus Covid-19 Kembali Muncul di Solo

Meskipun Covid-19 yang muncul saat ini sudah tidak berbahaya seperti dulu.

Baca Selengkapnya