Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dini Hari, Majene Kembali Diguncang Gempa Magnitudo 6,2

Dini Hari, Majene Kembali Diguncang Gempa Magnitudo 6,2 ilustrasi gempa. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Gempa kembali mengguncang wilayah Majene, Sulawesi Barat, Jumat (15/1) dini hari. Situs Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa berkekuatan 6,2 magnitudo terjadi sekitar pukul 01.28 WITA.

Pusat gempa berada di kedalaman 10 kilometer dari permukaan laut. Lokasinya di koordinat 2.98 derajat Lintang Selatan dan 118.94 derajat Bujur Timur atau sekitar 6 kilometer sebelah timur laut Majene.

Getaran gempa bisa dirasakan di Majene, Palu hingga Makassar.

Sebelumnya, Gempa magnitudo 5,9 mengguncang wilayah Majene, Provinsi Sulawesi Barat, Kamis (14/1) pukul 13.35 WIB. Penyebab gempa diduga akibat aktivitas sesar naik Mamuju.

"Diduga kuat pemicu gempa ini adalah Sesar Naik Mamuju (mamuju thrust). Terbukti bahwa hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," kata Koordinator bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono di Jakarta. Dikutip dari Antara.

Hasil analisa BMKG menyebutkan episenter gempa terletak pada koordinat 2,99 LS dan 118,89 BT tepatnya di darat pada jarak 4 km arah BaratLaut Majene, Sulawesi Barat pada kedalaman 10 km.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar aktif.

Dampak gempa tersebut guncangannya dirasakan di Polewali dalam skala intensitas V-VI MMI, sedangkan Mamuju, Majene IV MMI, Mamuju Utara dan Mamuju Tengah III-IV MMI, dan Toraja dan Mamasa III MMI, serta di Pinrang, Poso, Pare-pare dan Wajo II-III MMI.

Daryono mengatakan, dari laporan di lapangan, warga lari berhamburan keluar rumah karena terkejut guncangan kuat yang terjadi secara tiba-tiba.

"Melihat peta shakemap hasil analisis BMKG tampaknya gempa ini berpotensi merusak," katanya.

Pada pukul 14.00 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan dua aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo maksimum 4,9.

Getaran gempa juga dirasakan warga Kota Makassar, seperti sejumlah pengunjung RM Madaeng di Jalan Pelita Raya Makassar.

Seorang pengunjung bernama Yuniastika sontak berdiri dari tempat duduknya karena merasa adanya getaran di meja makannya.

Disapa Yuni, perempuan berusia 26 tahun itu sempat berpikir guncangan yang dirasakannya adalah efek dari kemunculan penyakit vertigo yang dideritanya. Hanya saja, ternyata getaran tersebut juga dirasakan oleh pengunjung lain.

"Meja itu bergetar, saya kira hanya dari aktivitas kami yang sedang makan. Nyatanya pengunjung di meja lain juga rasakan hal sama," katanya.

Sementara Sub Koordinator Pelayanan Jasa BMKG Makassar, Siswanto juga membenarkan bahwa getaran gempa Sulbar dirasakan warga Sulsel.

"Katanya teman-teman yang di menara Bank Indonesia ada yang merasakan, saya sendiri kebetulan duduk di sini tidak rasa getarannya," kata Siswanto.

Hanya saja, berdasarkan analisis BMKG, telah dipastikan bahwa warga Kota Parepare dan Kabupaten Pinrang merasakan getaran gempa dengan skala besar tersebut. Ini karena pusat gempa terjadi lebih dangkal 10 KM dari permukaan laut.

BMKG memastikan bahwa gempa tidak berpotensi tsunami. Siswanto menjelaskan, analisis BMKG berdasarkan skala kekuatan gempa atau energi gempa menunjukkan bahwa gempa bumi itu tidak berpotensi tsunami.

Sulbar disebut memiliki patahan, sehingga cukup berpotensi terjadi gempa bumi. Bahkan secara historis gempa bumi dengan skala lebih besar dan mengakibatkan tsunami pernah terjadi di wilayah ini.

"Mekanisme patahannya pada episenter atau pusat gempanya sehingga dapat menggambarkan bagaimana pergerakan gelombang seismic. Ini juga menunjukkan tidak berpotensi gempa," ujarnya.

Siswanto mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

"Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa, silakan periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah," urainya.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gempa Kedua di Tuban Magnitudo 6,5 Terasa di Jateng, Jakarta, Hingga Kalsel
Gempa Kedua di Tuban Magnitudo 6,5 Terasa di Jateng, Jakarta, Hingga Kalsel

Hingga kini belum ada laporan kerusakan akibat dua gempa yang terjadi di Tuban hari ini.

Baca Selengkapnya
Analisis BMKG Pemicu Gempa Magnitudo 6,2 Guncang Manado
Analisis BMKG Pemicu Gempa Magnitudo 6,2 Guncang Manado

Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya
BMKG Pasuruan Catat 153 Kali Gempa Susulan di Tuban & Pulau Bawean Jatim Hingga Sabtu Pagi
BMKG Pasuruan Catat 153 Kali Gempa Susulan di Tuban & Pulau Bawean Jatim Hingga Sabtu Pagi

Rentetan gempa Tuban sejak Jumat pagi dipicu sesar aktif di Laut Jawa.

Baca Selengkapnya
Update! Gempa Susulan di Bawean Capai 229 Kali, 8 Getaran Masih Dirasakan
Update! Gempa Susulan di Bawean Capai 229 Kali, 8 Getaran Masih Dirasakan

Dari catatan Badan Meterorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika kelas II Pasuruan, gempa bumi susulan Bawean sudah mencapai 229 kali.

Baca Selengkapnya
BMKG: Ada Gempa Susulan di Batang Selang 60 Menit
BMKG: Ada Gempa Susulan di Batang Selang 60 Menit

Gempa susulan itu terjadi usai dilanda gempa 4,6 MG di Kabupaten Batang pukul 15.30 WIB.

Baca Selengkapnya
19 Kali Gempa di Tuban, Ini Penjelasan BMKG
19 Kali Gempa di Tuban, Ini Penjelasan BMKG

Gempa tersebut bahkan dirasakan masyarakat di Malang, Semarang hingga Yogyakarta.

Baca Selengkapnya
Gempa Magnitudo 6,6 di Halmahera Barat, Guncangan Terasa Hingga ke Manado
Gempa Magnitudo 6,6 di Halmahera Barat, Guncangan Terasa Hingga ke Manado

Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. Namun demikian, masyarakat diminta agar hati-hati terhadap gempa bumi susulan.

Baca Selengkapnya
Fakta-fakta Terbaru Gempa Garut 6,2 Magnitudo, Pantai Sayangheulang Sempat Surut
Fakta-fakta Terbaru Gempa Garut 6,2 Magnitudo, Pantai Sayangheulang Sempat Surut

Bencana gempa 6,2 magnitudo sempat membuat air laut di Pantai Sayangheulang surut.

Baca Selengkapnya
Gempa Magnitudo 6 Guncang Tuban, Getaran Terasa sampai Semarang, Blora dan Pekalongan
Gempa Magnitudo 6 Guncang Tuban, Getaran Terasa sampai Semarang, Blora dan Pekalongan

Getaran gempa berkekuatan skala intensitas III-IV MMI terjadi di beberapa wilayah akibat gempa di Tuban.

Baca Selengkapnya
BMKG: 16 Kali Gempa Susulan Guncang Tuban, Terbesar Magnitudo 5,3
BMKG: 16 Kali Gempa Susulan Guncang Tuban, Terbesar Magnitudo 5,3

Hingga pukul 13.10 WIB, ada delapan kali gempa susulan.

Baca Selengkapnya
BMKG Ungkap Penyebab Gempa Magnitudo 6,0 Guncang Tuban
BMKG Ungkap Penyebab Gempa Magnitudo 6,0 Guncang Tuban

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa ini memiliki parameter update dengan magnitudo 5,9.

Baca Selengkapnya
Aktivitas Sesar Cugenang Picu 8 Kali Gempa di Cianjur Hari Ini
Aktivitas Sesar Cugenang Picu 8 Kali Gempa di Cianjur Hari Ini

Gempa terakhir yang teramati BMKG terjadi pada pukul 18.12 WIB tadi bermagnitudo 2,4 yang berpusat di darat dengan kedalaman 7 meter arah Barat Daya Cianjur.

Baca Selengkapnya