Dinilai provokasi saat demo Ahok, Fahri Hamzah dilaporkan polisi
Merdeka.com - Setelah sempat di tolak karena kurangnya alat bukti, relawan Solidaritas Merah Putih (SOLMET) kembali mendatangi Polda Metro Jayaa untuk melaporkan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah atas dugaan telah menghasut dan memfitnah Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada saat demo 4 November lalu.
Dengan membawa bukti laporan polisi dengan nomor LP/5541/XI/2016/PMJ/Dit.Reskrimum tanggal 11 November 2016, Ketua Umum SOLMET, Silfester Matutina menyatakan, pernyataan Fahri Hamzah pada saat demo 4-11 dinilai menyulut emosi para pengunjuk rasa sehingga aksi unjuk rasa damai itu malah berujung ricuh.
"Beliau (Fahri Hamzah) mengatakan bahwa Presiden Jokowi berkali-kali menipu rakyat dan juga menipu umat muslim, yang akhirnya terjadilah aksi anarkis dan kerusuhan dari mulut jahat orang-orang seperti Fahri Hamzah," bebernya kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jumat (11/11).
-
Siapa yang berdemo di DPR? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023).
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Siapa yang dilaporkan karena diduga menghina Presiden? Butet dilaporkan karena diduga hina Presiden Joko Widodo.
-
Siapa yang menyerang Polisi? 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Siapa yang ikut demo? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
Setelah laporan diterima, lanjutnya, penyidik menyatakan akan memproses serta akan dilakukan gelar perkara.
"Yang kami serahkan (bukti) adalah fanpage (facebook) asli dari Fahri Hamzah yang dia upload sendiri. Fahri Hamzah mungkin berfikir pemerintah jadi chaos, makanya dia berani memaki-maki Presiden," kata dia.
Silfer menilai, bahwa tindakan Fahri tersebut berbau politis. "Persoalan ini politik siapa yang mau jadi Gubernur. Ataupun hanya melengserkan seorang Presiden. Ucapan Fahri Hamzah itu akan sangat berbahaya bagi negara kita," pungkas Silfer.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peran Fahri Hamzah dalam dunia politik semakin terlihat ketika masa reformasi 1998 bergulir.
Baca SelengkapnyaMassa Aksi Kamisan mendesak penegak hukum untuk menghentikan kriminalisasi terhadap pembela HAM, Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti.
Baca SelengkapnyaSemakin jelas bahwa selama ini, ada pihak yang teriak-teriak curang padahal dirinya sebagai pelaku kecurangan.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, semua pihak juga harus bersyukur sekarang, karena ketegangan seperti ini tidak terlalu besar.
Baca SelengkapnyaTaufik mendorong hukum jangan digunakan untuk menutup ruang demokrasi. Harus dibiasakan dalam negara demokrasi dengan kritik bahkan kecaman.
Baca SelengkapnyaPadahal menurut Rocky Gerung, substansi dari kalimat itu bentuk kritik terhadap kebijakan pemerintah.
Baca SelengkapnyaFadil menantang Aiman untuk datang ke Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaDampak dari penurunan baliho pasangan Capres-cawapres tersebut kini mendapat sorotan tajam publik
Baca SelengkapnyaGanjar mengaku tak gentar dengan ancaman Fahri tersebut
Baca SelengkapnyaHardi Dano Dasim datang seorang diri di Kantor Disperindagkop Halbar. Dalam aksisnya, dia mengeluhkan kelangkaan dan pungli minyak tanah.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan pidato politik.
Baca SelengkapnyaUsai pembacaan tuntutan, pendukung Haris Azhar maupun Fathia berteriak gaduh.
Baca Selengkapnya