Dinilai sesat, pengajian di Medan digeruduk massa
Merdeka.com - Ratusan orang berunjuk rasa di depan satu rumah Jalan Karya Bakti, Medan Johor, Medan, Jumat (10/1). Mereka menuntut penutupan pengajian yang berpusat di rumah itu.
Massa yang berunjuk rasa mengatasnamakan Aliansi Ormas Islam dan Forum Umat Islam (FUI) Sumut. Menurut mereka, majelis pengajian Tarekat Samaniyah Ihya Ulumuddin yang dipimpin Ahmad Arifin harus segera ditutup.
Massa beralasan, pengajian ini sudah melecehkan agama dan dinyatakan MUI Sumut sebagai aliran sesat melalui fatwa nomor 03/ KF/ MUI/ SU/ IX/ 2013 tertanggal 10 September 2013.
-
Apa tujuan dari sekte sesat ini? Wanita itu mengatakan bahwa kuil itu bernama Kanaan, dan anggota kelompoknya percaya bahwa dunia akan segera berakhir.
-
Gimana mencegah kenakalan remaja dengan agama? Memberikan pendidikan moral dan agama sejak dini. Hal ini bisa membantu remaja untuk memiliki nilai-nilai yang baik, menghormati orang lain, dan bertanggung jawab atas perbuatannya.
-
Siapa yang mengisi pengajian di acara tersebut? Acara tasyakuran kehamilan Erina dihadiri oleh keluarga dan kolega. Ustaz Maulana mengisi pengajian.
-
Siapa yang hadir di pengajian? Reza Artamevia, yang merupakan ibu kandung Aaliyah, juga hadir dalam pengajian tersebut.
-
Apa yang menarik perhatian di acara pengajian? Di acara tersebut, kehadiran Santyka Fauziah, kekasih Sule, menjadi sorotan.
-
Mengapa mempersekutukan Allah adalah kezaliman besar? Dalam ayat 13, Luqman memberikan nasihat kepada anaknya tentang kezaliman besar yang terjadi akibat perbuatan mempersekutukan Allah (syirik). Syirik adalah dosa yang paling besar dalam Islam, dan menghindarinya merupakan kewajiban setiap muslim.
Menurut demonstran, pengajian ini sesat karena menyatakan Adam diciptakan Jibril. Mereka juga disebut menghalalkan nikah mut'ah tanpa saksi dan wali, yang dinilai sebagai bentuk penghalalan zina. "Yang ketiga ada kewajiban berinfak dan berzakat hanya kepada tuan guru," teriak pengunjuk rasa.
Ratusan polisi, termasuk puluhan Brimob, berjaga di sekitar lokasi unjuk rasa. Selain di halaman, mereka juga membuat barikade di sekitar rumah milik Ahmad Arifin itu.
Sementara itu, ratusan jemaah pengajian juga berkumpul di sekitar rumah, termasuk di masjid dan gedung suluk yang ada di bagian belakang rumah. "Kalau Buya (Ahmad Arifin) tidak ada di sini. Karena Beliau sedang membawa jemaah umrah," ujar salah satu jemaah.
Pengikut Ahmad Arifin ini menyatakan, kejadian ini hanya dipicu salah paham. Menurut mereka, pengajiannya difitnah dari bekas pengikut tuan guru mereka.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengajian dihadiri oleh Ustaz Riza Syafiq Hasan Basalamah di Masjid Assalam Purimas Kota Surabaya dibubarkan paksa GP Ansor.
Baca SelengkapnyaKemenag Surabaya akan berkoordinasi dengan Kepolisian saat di singgung apakah akan mengeluarkan larangan resmi terhadap Ustaz Syafiq berceramah di Surabaya.
Baca SelengkapnyaAdapun kericuhan terjadi sekitar dua kali, pukul 5 sore dan saat memasuki waktu salat Magrib.
Baca SelengkapnyaSalah satu pegawai melihat dan memviralkan ke media sosial.
Baca SelengkapnyaAksi tolak Rocky Gerung ramai di sejumlah daerah. Ini yang terjadi di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaMasyarakat setempat sempat mempertanyakan karena dihelat di kawasan masjid.
Baca SelengkapnyaKetua RT 01 Sunardi mengatakan bahwa kejadian tersebut hanya salah paham dalam hal penyampaian saja.
Baca SelengkapnyaMUI telah membentuk tim gabungan dari MUI Kabupaten dan Kecamatan Rangsang Barat untuk menyelidiki
Baca SelengkapnyaKericuhan yang terjadi pada Kamis malam itu, sebelumnya tak pernah terjadi.
Baca SelengkapnyaPengurus Masjid Assalam Purimas pun membeberkan kronologi GP Ansor membubarkan jemaah di Masjid Assalam Purimas Kota Gunung Anyar.
Baca SelengkapnyaUstaz Syafiq Riza Basalamah buka suara terkait penolakan kedatangan dalam pengajian di Masjid Assalam Purimas Kota Gunung Anyar Surabaya.
Baca SelengkapnyaRatusan massa yang marah merusak seluruh kobong, membakar dua gazebo dan mencari Pimpinan Ponpes dan Padepokan berinisial KH.
Baca Selengkapnya