Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dinkes Bekasi bakal datangi 4 RS swasta sediakan vaksin palsu

Dinkes Bekasi bakal datangi 4 RS swasta sediakan vaksin palsu vaksin palsu untuk bayi. ©2016 Merdeka.com/ronald

Merdeka.com - Kementerian Kesehatan merilis 14 fasilitas kesehatan yang ditemukan penyebaran vaksin palsu. Sejumlah fasilitas kesehatan itu berada di Bekasi.

Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Jawa Barat, akan menindaklanjuti data Kemenkes perihal empat rumah sakit swasta di wilayahnya yang terindikasi memasarkan vaksin palsu.

"Respon kami adalah melakukan verifikasi terkait kebenaran kabar tersebut dengan mendatangi satu per satu rumah sakit yang dimaksud," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tety Menurung di Bekasi. Demikian dikutip dari Antara, Kamis (14/7).

Adapun rumah sakit swasta yang dimaksud adalah RS Sayang Bunda Pondok Ungu Bekasi Utara, RS Permata Kecamatan Mustikajaya, RS Elisabeth Kecamatan Narogong dan RS Hosana Medica Bekasi Kecamatan Rawalumbu.

Rumah sakit itu diindikasikan menyuntikan vaksin palsu jenis antitetanus serum (ats), antidifteri serum (ads) dan antibisa ular (abu), serta Purified Protein derivative (PPD).

Keempat vaksin itu dipalsukan karena harganya cukup mahal dan bukanlah vaksin dasar yang selama ini gratis dari pemerintah.

Melihat peluang itu, maka tersangka menjual vaksin itu jauh lebih murah sekira Rp 300 ribu sampai Rp 400 ribu dari harga normal.

"Seperti vaksin ATS, kalau dijual seharga Rp 115 ribu per kemasan, ads Rp 868 ribu per kemasan dan abu Rp 430 ribu per kemasan. Harga itu belum termasuk PPN dan ongkos distribusi," katanya.

Vaksin dasar seperti polio, BCG, hepatitis dan sebagainya tidak dipalsukan oleh tersangka, karena vaksin ini gratis dari pemerintah.

Vaksin palsu itu diduga diproduksi oleh dua orang tersangka yang merupakan pasangan suami istri Hidayat Taufiqurahman dan Rita Agustina warga Perumahan Kemang Pratama Regency Kota Bekasi .

Dikatakan Tety, upaya verifikasi kebenaran kabar tersebut merupakan pekerjaan berat dan lama yang harus ditempuh pihaknya.

"Kami akan menelusuri sejak kapan dia (manajemen rumah sakit) memesan vaksin itu serta siapa saja konsumennya," katanya.

Selain rumah sakit swasta, kata Tety, pihaknya juga akan memverifikasi sekitar 300 klinik yang beroperasi di wilayah itu.

"Kalau tidak segera kita cek, khawatir data dan bukti perihal tudingan penggunaan vaksin palsu sudah dimusnahkan," katanya.

Tety menambahkan, penggunaan vaksin palsu masuk dalam kategori berbahaya bagi kesehatan.

"Bahaya sekali (vaksin palsu). Kalau daya tahan tubuh anak kuat, mungkin masih bisa aman. Kalau tidak kuat daya tahan tubuhnya bisa berbahaya. Misalnya, ada faktor lingkungan atau dari luar virusnya," katanya.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP