Dinkes Jakut Datangi Oakwood PIK Buntut WNA Ngaku Bebas Berenang saat Masa Karantina
Merdeka.com - Apartemen Oakwood, Pantai Indah Kapuk (PIK) diminta untuk melarang WNA/ repatriasi berenang di kolam renang umum meskipun hasil tesnya negatif Covid-19. Keputusan ini ditetapkan demi kenyamanan para penghuni apartemen.
Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara (Sudinkes Jakut) Yudi Dimyati mengatakan bahwa keputusan tersebut ditetapkan setelah Dinkes Jakut dan Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Sudin Parekraf) Jakarta Utara meninjau pelaksanaan karantina repatriasi Apartemen Oakwood, PIK pada 27 April 2021.
"Pada 27 April kita sudah meninjau ke lokasi dan dari hasil peninjauan, kita meminta Oakwood PIK untuk tidak memberikan pelayanan penggunaan kolam renang kepada tenant repatriasi guna kenyamanan dan menjaga kesehatan bersama," kata Yudi saat dikonfirmasi merdeka.com, Kamis (29/4).
-
Apa yang menyebabkan beberapa orang tidak terinfeksi Covid-19? Berdasarkan analisis aktivitas genetik dalam jaringan hidung dan darah orang yang tidak berhasil terinfeksi SARS-CoV-2, tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
-
Siapa yang memberikan tanggapan mengenai PCR? Setelah mendengar pernyataan itu, epidemiolog Dicky Budiman memberikan tanggapan, khususnya mengenai penggunaan tes PCR. Dicky menjelaskan bahwa PCR merupakan metode yang digunakan untuk menggandakan materi genetik, baik DNA maupun RNA, dari sampel agar dapat dianalisis dengan lebih efektif.
-
Apa yang dilakukan WNA tersebut? Selama tinggal di kampung, Mojorejo, Modo, Lamongan, dia kerap buat onar.
-
Bagaimana cara DPR agar WNA jera? Terakhir, Sahroni juga meminta agar WNA tersebut langsung dideportasi usai menjalankan hukuman. Menurutnya hal tersebut dapat menunjukkan ketegasan negara dalam menyikapi WNA arogan yang kerap meresahkan masyarakat.'Yang terpenting jangan langsung dideportasi, keenakan. Biarkan dia bertanggung jawab dulu atas perbuatannya di sini. Jerat hukuman jikalau memenuhi unsur-unsur pidana lainnya. Setelah selesai menjalani semuanya, baru boleh dideportasi. Biar ada efek jera dan kapok. Kalau nggak begitu mereka bakal bawa pulang cerita bahwa mereka ‘bebas’ berbuat aneh-aneh di Indonesia. Dan kita tidak ingin begitu,' tutup Sahroni.
-
Kenapa WNA tersebut ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
Yudi mengatakan bahwa hasil tes PCR ketiga WNA itu negatif Covid-19. Namun, Sudin Parekraf Jakut tetap meminta pihak Oakwood PIK untuk menyerahkan hasil tes PCR para WNA tersebut.
"Hasil PCR tamu menunjukkan hasil negatif, tapi Sudin Parekraf memohon kepada pihak hotel untuk memberikan hasil tes PCR WNA yang bersangkutan," katanya.
"WNA yang dimaksud atas nama pengguna instagram ijongoppaofficial, damiannyt, dan elena_Iluina," katanya.
Seperti yang diketahui, ada dua Warga Negara Asing (WNA) dari Rusia dan Ceko yang membagikan foto-foto dan cerita singkatnya selama menjalani karantina Covid-19 di Oakwood Apartments, Pantai Indak Kapuk (PIK), Jakarta Utara.
Mereka bercerita bahwa pihak apartemen membolehkan para pelaku perjalanan yang sedang melaksanakan karantina untuk ke luar kamar, seperti berenang atau bahkan berjalan-jalan berkeliling Kota Jakarta.
Pihak Oakwood pun menegaskan keduanya dibolehkan ke luar kamar dan berenang karena sudah menyelesaikan masa karantinanya 5 x 24 jam, serta sudah mendapatkan clearance letter dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
"Kami sudah infokan ke WNA itu dan seluruh pasien repatriasi bahwa mereka baru boleh ke luar kamar jika masa karantina mereka selesai atau clearance letter sudah ke luar," kata Humad Oakwood, Raisa Kusanny saat dihubungi merdeka.com, Kamis (29/4).
Clearance letter kedua WNA itu ke luar setelah melaksanakan PCR test sebanyak 2 kali. Raisa menegaskan bahwa laboratorium yang ditunjuk untuk menguji spesimen maupun melaksanakan PCR test para WNA itu ditentukan oleh Dinkes DKI.
"Yang kita terima bukan pasien OTG atau positif ya. Selama stay di hotel, mereka juga di test PCR lagi 2 kali. Hasilnya dua-duanya negatif. Lab yang ditunjuk untuk PCR juga ditentukan sama pemerintah," katanya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terdapat tiga kasus cacar monyet di DKI Jakarta, kasus pertama ditemukan Agustus 2022 lalu.
Baca SelengkapnyaRumah kontrakan ini dihuni puluhan pengangguran asal China.
Baca SelengkapnyaTernyata ada WNA China jadi joki untuk ujian bahasa Inggris. Sekarang dia ditangkap.
Baca SelengkapnyaKepala Dinkes Sumsel Trisnawarman menegaskan, pihaknya telah memeriksa sampel swab pasien J. Hasilnya diketahui negatif cacar monyet.
Baca SelengkapnyaJasad tersebut merupakan salah satu wisatawan yang masih hilang tergulung ombak
Baca Selengkapnya103 WNA Ditangkap di Bali, Diduga Lakukan Kejahatan Siber
Baca SelengkapnyaKuasa hukum Pegi Setiawan meminta Agus bersikap independen dan proposional dalam sidang praperadilan.
Baca SelengkapnyaPenasihat hukum Jessica Wongso, Otto Hasibuan mengatakan, permohonan PK dilakukan karena pihaknya menemukan novum.
Baca Selengkapnya