Dinkes Jateng Tunggu Arahan Kemenkes Terkait Vaksinasi Anak
Merdeka.com - Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah masih menunggu arahan dari Kementerian Kesehatan terkait dengan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi anak-anak pada 2022.
"Kami menunggu petunjuk lebih lanjut dari Kemenkes sambil menyelesaikan vaksinasi yang sudah berjalan," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng Yulianto Prabowo di Semarang, dilansir Antara, Kamis (18/11).
Dinkes Jateng juga menunggu data dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil terkait dengan anak-anak calon penerima vaksin. "Nanti kami minta data dari Disdukcapil per kabupaten/kotanya, sampai saat ini kami juga belum menerima," ujarnya.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Siapa saja yang berisiko karena anak tidak divaksinasi? Anak yang tidak divaksinasi juga membawa risiko bagi anggota keluarga lainnya.
-
Kenapa anak harus divaksinasi? Vaksinasi atau imunisasi adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan anak-anak kita.
-
Apa dampaknya jika anak tidak divaksinasi? Tidak memberi vaksin pada anak bisa menyebabkan sejumlah dampak kesehatan yang tidak diinginkan.
-
Apa yang harus dilakukan jika anak PJB terlambat imunisasi? Jika jadwal imunisasi terlewat atau tidak lengkap, dr. Sarah menekankan bahwa imunisasi tersebut harus segera dikejar agar perlindungan terhadap infeksi dapat optimal. 'Kalau dia terlambat perlu di catch up, justru harus dikejar supaya proteksi dirinya agar tidak terkena infeksi berulang, agar nggak banyak kondisi penyulitnya,' ucap dr. Sarah.
-
Siapa yang butuh vaksin cacar api? Vaksin ini terbukti mengurangi risiko terkena cacar api dan mengurangi tingkat keparahan gejala jika infeksi tetap terjadi.
Ia mengungkapkan saat ini jajarannya berkonsentrasi menyelesaikan vaksinasi dengan sasaran usia 12 tahun ke atas dengan berbagai percepatan vaksinasi sesuai target dari pemerintah. Apalagi, kata dia, saat ini masih ada beberapa daerah yang belum menyelesaikan program vaksinasi dengan sasaran lansia dan komorbid, bahkan capaiannya belum 50 persen.
Yulianto memastikan untuk saat ini pihaknya terus berupaya mewujudkan kekebalan kelompok di Jateng sebelum akhir Desember 2021.
"Oleh karena itu, seluruh kabupaten/kota se-Jateng diminta melakukan vaksinasi COVID-19 hingga mencapai 70 persen," katanya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setidaknya terdapat 130.101 data calon penerima KJP Plus yang diverifikasi ulang pada tahap I gelombang kedua ini.
Baca SelengkapnyaData ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.
Baca SelengkapnyaJika 1 provinsi saja ada 10 anak yang menderita hepatitis, maka 34 provinsi lain bisa mengalami hal serupa.
Baca SelengkapnyaIntroduksi vaksin dengue bertujuan mencegah penyebaran demam berdarah.
Baca SelengkapnyaPemkot Tasikmalaya memulai program vaksinasi rotavirus (RV) dan human papillomavirus (HPV) pada Rabu (9/8).
Baca SelengkapnyaPemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaCakupan imunisasi PCV pada bayi tahun 2023, yakni sebanyak 139.887 atau 84,48 persen.
Baca SelengkapnyaDisdik DKI Jakarta saat ini pihaknya sedang dalam proses memastikan kesesuaian data penerima bantuan sosial.
Baca SelengkapnyaBima Arya Sugiarto menekankan pentingnya layanan proaktif dari Dukcapil dalam menerbitkan KTP bagi pemilih pemula.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaTotal jenis vaksin yang diberikan pada anak saat ini adalah 14.
Baca SelengkapnyaNamun Pemprov DKI belum merinci berapa nilai pencairan KJP kali ini
Baca Selengkapnya