Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dinkes Jelaskan Angka Kematian Corona di Jateng Lebih Tinggi dari Skala Nasional

Dinkes Jelaskan Angka Kematian Corona di Jateng Lebih Tinggi dari Skala Nasional Kepala Dinkes Jateng, Yulianto Prabowo. ©2020 Merdeka.com/Danny Adriadhi Utama

Merdeka.com - Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yulianto Prabowo menjelaskan alasan presentase angka kematian kasus virus corona di Jateng lebih tinggi dibandingkan dengan skala nasional. Menurutnya, angka tersebut karena Dinkes Jateng belum bisa mengungkap seluruh jumlah kasus positif corona.

Saat ini, jumlah kematian akibat corona di Jateng sebanyak 22 orang. Jumlah tersebut adalah pasien meninggal yang sudah pasti terdeteksi positif corona kemudian diisolasi di rumah sakit.

Data Kemenkes dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menunjukkan Provinsi Jateng memiliki tingkat kematian tertinggi dengan 15,71 persen. Angka tersebut didapat dari perhitungan jumlah kematian dibagi jumlah kasus positif Covid-19 kemudian dikalikan 100 persen.

"Nah untuk jumlah kasusnya secara pasti memang belum tahu. Tapi sudah ada 22 orang yang meninggal. Semua yang meninggal sudah pasti terdeteksi positif covid-19 berat," kata Yulianto Prabowo kepada wartawan, Sabtu (11/4).

Dia mengungkapkan selain pasien yang dirawat, banyak masyarakat yang belum terdeteksi baik memiliki asymptomatic atau gejala ringan dan tanpa gejala.

"Jadi masih banyak di masyarakat terdeteksi gejala ringan tapi positif juga banyak. Dan itu tidak perlu dirawat di rumah sakit hanya cukup isolasi mandiri di rumah," jelasnya.

Dia meyakini bahwa presentase angka kematian tersebut belum mendekati kebenaran jika melihat jumlah kasus positif Covid-19 di Jateng yang terbilang sedikit dibanding wilayah lainnya.

"Jadi kalau hanya jumlah kematian dibagi dengan jumlah kasus yang positif yang dirawat di rumah sakit presentasinya ya memang tinggi. Menghitungnya bukan begitu. Tapi dibagi seluruh kasus positif yang ada di tengah masyarakat," ungkapnya.

Untuk itu, pihaknya akan terus berupaya menggelar rapid test bagi masyarakat Jateng untuk mendeteksi adanya penularan Covid-19.

"Itu yang kita selalu cari tentunya dengan melakukan rapid test. Jadi kita belum bisa menyimpulkan angka kematian itu tinggi atau rendah karena belum pasti dan masih kita cari terus," ungkapnya.

Berdasarkan hasil rapid test yang dilakukan Dinkes Jateng terdapat 6.200 orang. "Hasilnya 53 orang positif. Sisanya tidak dilaporkan ada 3.000 orang," katanya.

Sedangkan dari informasi yang diperoleh, terdapat 175 orang positif corona, pasien dalam pengawasan yang hasilnya positif dirawat terdapat 118 orang, pasien dalam pengawasan 565 orang dan orang dalam pemantauan 2.077 orang di Jawa Tengah.

(mdk/ray)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dinkes DKI Temukan 2 Kasus Kematian Covid-19
Dinkes DKI Temukan 2 Kasus Kematian Covid-19

Dua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Naik Usai Libur Nataru, Kemenkes: Masih Level Aman
Kasus Covid-19 Naik Usai Libur Nataru, Kemenkes: Masih Level Aman

Peningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng
Kasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.

Baca Selengkapnya
Kasus DBD Tertinggi di DKI Ada di Jakarta Barat
Kasus DBD Tertinggi di DKI Ada di Jakarta Barat

Ani menambahkan untuk fasilitas kesehatan (faskes) di DKI Jakarta sangat mencukupi dan hingga saat ini semua dalam keadaan siaga 24 jam.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Menkes Budi Ungkap Pj Gubernur Heru Akui Kasus Stunting Jakarta Naik, Ini Penyebabnya
VIDEO: Menkes Budi Ungkap Pj Gubernur Heru Akui Kasus Stunting Jakarta Naik, Ini Penyebabnya

Data itu terungkap setelah Pemprov Jakarta memiliki alat lengkap.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Sebut Pasien Covid-19 JN.1 di Batam Meninggal Dunia
Kemenkes Sebut Pasien Covid-19 JN.1 di Batam Meninggal Dunia

Pasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Ungkap Data Nasional: 475 Orang Meninggal Akibat DBD
Kemenkes Ungkap Data Nasional: 475 Orang Meninggal Akibat DBD

Kementerian Kesehatan mencatat, hingga minggu ke-15 tahun 2024, terdapat 475 orang meninggal karena DBD.

Baca Selengkapnya
Bertambah 81, Kematian Akibat DBD di RI Capai 621 Kasus
Bertambah 81, Kematian Akibat DBD di RI Capai 621 Kasus

Kemenkes mengajak masyarakat mencegah DBD dengan membersihkan lingkungan.

Baca Selengkapnya
Penyebaran Covid-19 Varian JN.1 di Indonesia Naik Jadi 41 Kasus
Penyebaran Covid-19 Varian JN.1 di Indonesia Naik Jadi 41 Kasus

Penemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.

Baca Selengkapnya