Dinkes Kota Tangerang Belum Temukan Kasus Covid-19 Varian Delta
Merdeka.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang mengaku belum mendapatkan adanya laporan kasus varian delta, yang terjadi di wilayah kota Tangerang. Meski begitu, pihak Dinkes terus memperbaharui pengiriman sampel Genome Sequencing, guna mengetahui adanya varian tersebut, dari sampel kasus yang ada.
"Kita sudah mengirim genome sequencing untuk sample yang kita anggap adalah sample di luar varian yang Alfa," kata Kepala Dinkes Tangerang, Liza Puspadewi dikonfirmasi, Kamis (24/6).
Dia menerangkan, pengambilan dan pemberian sampel untuk mengetahui adanya varian baru di luar varian Covid Alfa itu, dilakukan dengan kriteria tertentu.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
-
Bagaimana tubuh orang tertentu dapat terhindar dari Covid-19? 'Ini adalah kesempatan yang sangat unik untuk melihat bagaimana respons kekebalan pada orang dewasa tanpa riwayat COVID-19 sebelumnya, dalam pengaturan di mana faktor-faktor seperti waktu infeksi dan komorbiditas dapat dikendalikan,' kata ahli biologi sistem kuantitatif Rik Lindeboom, yang kini berada di Netherlands Cancer Institute.
-
Siapa yang bisa diserang virus? Virus yang dapat menyerang manusia memang perlu dipahami.
-
Virus itu apa? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Apa yang terjadi pada virus Corona varian Omicron di tubuh pria tersebut? Selama 20 bulan masa infeksi, dokter mencoba segala cara untuk membantu pria lanjut usia tersebut, namun tidak ada upaya yang berhasil.Tubuhnya tidak dapat memberikan respons kekebalan yang cukup kuat untuk melawan virus Corona, bahkan dengan bantuan obat antibodi sekalipun.
-
Kenapa virus bisa bahaya? Virus-virus ini dapat menyebabkan penyakit ringan hingga mematikan.
"Genome Sequencing memang dipilih. Seperti dia sudah dua kali vaksin, terus CT nya rendah itukan aneh," jelas Liza.
Menurutnya, varian Delta Covid-19 bisa memperburuk kekebalan tubuh seseorang, jika virus tersebut, telah berada pada orang itu
"Kalau delta bisa menurunkan kekebalan sampe 20 persen," ujar dia.
Lebih rinci Liza menerangkan, Dinkes Kota Tangerang telah kembali mengirimkan sampel Genome Sequencing, diduga diluar varian Alfa. Namun, sampai saat ini hasilnya masih belum diterima.
"Kita pernah masukin di Januari, enggak ada. Kita masukin Maret engga ada, tapi engga tahu sekarang, karena hasilnya belum keluar," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaPenularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaVarian tersebut memicu ada peningkatan kasus Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaKemenkes memperoleh beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19, salah satunya datang dari Kota Bandung.
Baca SelengkapnyaVarian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut, perubahan gejala tersebut akibat pengaruh reaksi imunologi.
Baca SelengkapnyaVarian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaDemam Berdarah Dengue (DBD) memiliki empat serotipe sehingga seseorang mungkin bisa terinfeksi lagi setelah baru sembuh.
Baca SelengkapnyaAni menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca Selengkapnya