Dinkes Sumsel Pastikan Tidak Ada Vaksin Kedaluwarsa
Merdeka.com - Dinas Kesehatan Sumatera Selatan memastikan vaksin tahap pertama sudah habis terpakai tenaga kesehatan. Tidak ada vaksin yang habis masa berlakunya atau kedaluwarsa.
Kepala Dinkes Sumsel Lesty Nurainy mengungkapkan, vaksin Sinovac yang dipakai pada tahap pertama akan kedaluwarsa besok. Namun, stoknya sudah tidak ada lagi.
"Vaksin yang kedaluwarsa 20 Maret sudah habis terpakai, saya pastikan tidak ada yang tersisa di gudang atau fasilitas vaksinasi," ungkap Lesty, Jumat (19/3).
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Kenapa vaksin DBD penting untuk Sumut? Vaksin DBD, bekerja dengan cara merangsang sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan melawan virus dengue, sehingga memberikan perlindungan terhadap infeksi lebih lanjut.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Siapa yang mengumumkan penemuan vaksin kanker? Presiden Vladimir Putin mengungkapkan bahwa mereka kini selangkah lebih dekat untuk penemuan vaksin kanker.
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
Menurut dia, adanya masa habis pakai membuat pihaknya mengoptimalkan vaksinasi kepada sasaran tepat waktu. Masyarakat diminta tidak khawatir, karena vaksin yang digunakan dipastikan belum kedaluwarsa. "Tidak mungkin kami berikan vaksin yang kedaluwarsa. Jadi, jangan khawatir," kata dia.
Lesty mengatakan, progres vaksinasi bagi tenaga kesehatan sampai saat ini telah mencapai 90 persen. Sementara bagi pelayan publik di angka 12 persen, sedangkan lanjut usia baru 1,2 persen.
Rendahnya persentase vaksinasi bagi lansia karena sejumlah alasan. Sebagian besar enggan divaksin karena takut, dan ada pula kendala kesehatan calon penerima vaksin.
"Vaksinasi tiga golongan itu ditargetkan rampung Mei nanti," ujarnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.
Baca SelengkapnyaMaxi berujar, kelompok pertama yang bisa mendapatkan vaksin gratis adalah yang belum pernah menerima vaksin Covid-19 sama sekali.
Baca SelengkapnyaIndonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.
Baca SelengkapnyaHinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaBelakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.
Baca SelengkapnyaJamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.
Baca SelengkapnyaIntroduksi vaksin dengue bertujuan mencegah penyebaran demam berdarah.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaMenkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca Selengkapnya