Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dinkes Tangerang Bantah Pakai Vaksin Covid-19 Kedaluwarsa Usai Warga Mendadak Sakit

Dinkes Tangerang Bantah Pakai Vaksin Covid-19 Kedaluwarsa Usai Warga Mendadak Sakit Istri almarhum Joko Susanto ketika ditemui merdeka.com. ©2021 Merdeka.com/Kirom

Merdeka.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang, membantah dugaan penggunaan vaksin Covid-19 kedaluwarsa hingga menyebabkan penerimanya meninggal dunia. Dinkes bahkan mengklaim penyerapan vaksinasi tertinggi di Banten adalah kota Tangerang.

"Dari semua provinsi di Banten, yang paling cepat kota Tangerang, artinya kemungkinan kedaluwarsa cepet atau enggak. Kita sekali ada vaksin langsung gunakan, jadi memang dia (vaksin) enggak sempat kedaluwarsa," kata Kepala Dinkes Kota Tangerang, Liza Puspadewi dikonfirmasi, Kamis (24/6).

Liza juga enggan mengomentari lebih jauh terkait dugaan kasus kematian seorang warga Pinang, bernama Joko Santoso, sakit setelah menerima vaksin Covid-19 pada Selasa (15/6) lalu. "Kita kumpulkan data itu, baru kita sandingkan, kan ada Pokja KIPI. Tim KIPI sudah ada dari dulu," kata Liza.

Dia menargetkan Sabtu pekan ini, klarifikasi atas dugaan kematian warga akibat vaksinasi tersebut bisa disampaikan ke publik. "Sebenarnya kita bahas pada Sabtu. Itu pasti sudah ada klarifikasi," kata dia.

Liza memastikan dalam kasus dugaan kematian setelah vaksinasi itu bisa dilihat dari riwayat yang dimiliki tim medis dan almarhum. Sehingga tidak akan melakukan visum atau pembongkaran makam.

"Kita lihat perjalanan penyakitnya, dari situ sudah kelihatan," tukas dia.

Sebelumnya, sang istri almarhum Joko Santoso, Putri, mengklaim suaminya tidak memiliki riwayat penyakit sebelum disuntik vaksin Covid-19. Namun, menurut saat proses observasi sebelum disuntik vaksin tensi Almarhum Joko menunjukkan angka 160, namun tetap memperoleh vaksin.

"Gini kalian lihat kalau vaksin seperti apa? sebelum tensi screening dulu kan. Analisa. Kita bisa lihat didatanya itu, sabar pasti ada press rilis," ucap Liza.

Sebelumnya diberitakan, Joko Susanto (33), warga RT 03/03 Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, meninggal dunia pada Rabu (23/6) sore kemarin. Joko meninggal tepat delapan hari menerima vaksinasi Covid-19 pada Selasa (15/6) lalu.

Putri (31), istri almarhum Joko Susanto, juga masih sangat terpukul. Dia sungguh tak percaya. Kehilangan cinta sejati secepat ini.

"Kemarin almarhum suami saya mengembuskan napas terakhirnya," kata ibu dua anak ini saat ditemui merdeka.com di kediamannya, Kamis (24/6).

Putri menceritakan kejadian sebelum suaminya pergi menghadapi Sang Pencipta. Joko, katanya, mengalami batuk dan demam. Kondisi itu diyakin Putri karena efek vaksinasi.

Putri dan Joko mendatangi sekolah untuk menerima vaksin sesuai jadwal yang diperoleh dari pengurus lingkungan. Keduanya mengantre sesuai antrean. Sebelumnya telah diobservasi oleh petugas yang berjaga.

Putri dan Joko mendatangi sekolah untuk menerima vaksin sesuai jadwal yang diperoleh dari pengurus lingkungan. Keduanya mengantre sesuai antrean. Sebelumnya telah diobservasi oleh petugas yang berjaga.

Saat itu, petugas mewawancarai Joko dengan pertanyaan seputar riwayat penyakit. Juga melakukan pemeriksaan tensi darah.

"Saat tensi darah, suami saya itu 160. Tapi sama petugas dijawab bisa. Akhirnya divaksin kami berdua. Setelah kejadian ini, pertanyaan saya, kenapa tensi tinggi sampai 160 tetap divaksin," terang Putri.

Usai divaksin, mereka kembali ke rumah untuk beristirahat. Putri tidak merasakan gejala apapun. Tetapi berbeda dengan suami.

"Katanya (usai divaksin) tidak terasa. Tapi sampai di rumah batuk - batuk hebat, sampai malam itu engga bisa tidur. Ada demam juga, badannya panas," jelas Putri.

Melihat kondisi Joko, Putri dan keluarga memutuskan untuk membawa ke dokter agar diperiksa. Saat mendatangi Puskesmas Kunciran Baru, pihak Puskesmas tidak dapat memberikan perawatan karena alasan penuh.

"Saya minta dirujuk kata pihak Puskesmas waktu itu, enggak apa - apa. Karena suami saya kelihatan kuat, padahal saat itu kondisinya lemas," terang Ibu dari Adeva (5) dan Aqila (10) itu.

Belum puas dengan penjelasan puskesmas, Putri dan keluarga berniat membawa Joko ke RS swasta. Tetapi Tuhan berkendak lain. Joko meninggal dalam perjalanan menuju RS swasta.

"Dari swab antige nonreaktif, kalau PCR belum keluar. Suami saya meninggal pas baru masuk mobil dipompa jantung, dan pihak RS menyampaikan meninggal itu jam 16.00 WIB sore," kata dia.

Atas kejadian tersebut, Putri dan keluarganya meyakini kalau kepergian Joko, suaminya, akibat vaksin Sinovac. Sebab saat dosis vaksin disuntikkan, tensi Joko sedang tinggi.

"Pertanyaan saya kenapa 160 itu divaksin. Saat itu, suami saya juga bertanya ke petugas tapi dijawab bisa. Ya, kami percaya saja. Tapi setelahnya, kondisi suami batuk dan demam hingga semakin terpuruk dan meninggal dunia," ucap Putri.

Putri iklas melepas kepergian suaminya. Tetapi dia berharap kasus serupa tidak terulang lagi.

"Biar ini jadi pelajaran semua. Saya bukan mau menyalahkan, saya enggak menyalahkan. Tapi Pemerintah harus bertanggung jawab atas kejadian ini," jelas dia.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Klaim Tak Ada Kaitan Vaksin AstraZeneca dengan Kasus TTS, Komnas KIPI Sebut Sudah Surveilans di 7 Provinsi
Klaim Tak Ada Kaitan Vaksin AstraZeneca dengan Kasus TTS, Komnas KIPI Sebut Sudah Surveilans di 7 Provinsi

Hinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.

Baca Selengkapnya
Benarkah Penerima Vaksin Covid-19 mRNA akan Meninggal dalam 3 atau 5 Tahun? Cek Faktanya
Benarkah Penerima Vaksin Covid-19 mRNA akan Meninggal dalam 3 atau 5 Tahun? Cek Faktanya

Beredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun

Baca Selengkapnya
Penjelasan Ahli Kesehatan Usai Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca hingga Ditarik dari Peredaran
Penjelasan Ahli Kesehatan Usai Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca hingga Ditarik dari Peredaran

Komnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Temukan 2 Kasus Kematian Covid-19
Dinkes DKI Temukan 2 Kasus Kematian Covid-19

Dua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.

Baca Selengkapnya
Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Picu Kasus TTS, Begini Penjelasan Ilmiahnya
Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Picu Kasus TTS, Begini Penjelasan Ilmiahnya

Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan, ada kemungkinan kasus TTS dipicu vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Pastikan Kenaikan Covid-19 Tak Berkaitan dengan Pneumonia Misterius
Dinkes DKI Pastikan Kenaikan Covid-19 Tak Berkaitan dengan Pneumonia Misterius

Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.

Baca Selengkapnya
Disinyalir Ada Efek Samping Pendarahan Otak, Sudah 70 Juta Vaksin AstraZeneca Disuntikkan ke Rakyat Indonesia
Disinyalir Ada Efek Samping Pendarahan Otak, Sudah 70 Juta Vaksin AstraZeneca Disuntikkan ke Rakyat Indonesia

Indonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Kasus TTS, Begini Hasil Kajian BPOM
Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Kasus TTS, Begini Hasil Kajian BPOM

Belakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.

Baca Selengkapnya
Kasus Bayi Meninggal Usai Imunisasi
Kasus Bayi Meninggal Usai Imunisasi

Petugas kesehatan langsung datang ke rumah Bayi MKA, dan akhirnya dilarikan ke rumah sakit.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Sebut Pasien Covid-19 JN.1 di Batam Meninggal Dunia
Kemenkes Sebut Pasien Covid-19 JN.1 di Batam Meninggal Dunia

Pasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.

Baca Selengkapnya
Mengenal TTS, Penyakit yang Dikaitkan dengan Efek Samping  Vaksin AstraZeneca
Mengenal TTS, Penyakit yang Dikaitkan dengan Efek Samping Vaksin AstraZeneca

Hebohnya kasus TTS berawal dari gugatan yang dilayangkan Jamie Scott ke Pengadilan Tinggi Inggris.

Baca Selengkapnya