Dino Patti Djalal senang pemerintah bisa bebaskan Satinah
Merdeka.com - Peserta konvensi Capres Partai Demokrat Dino Patti Djalal mengapresiasi upaya pemerintah hingga Satinah bisa terbebas dari hukuman pancung di Arab Saudi setelah menyanggupi membayar uang diat senilai Rp. 21 miliar. Dengan terbebasnya Satinah dari hukuman pancung itu membuktikan kesungguhan hati dari pemerintah untuk menyelamatkan setiap nyawa anak bangsa.
"Ini bukti pemerintah bersungguh sungguh. Kita telah melakukan berbagai upaya untuk menyelamatkan Satinah," kata Dino melalui rilis yang diterima merdeka.com, Kamis (3/4).
Dino pun mengatakan, pemerintah telah berani mengambil keputusan terbaik dan upaya maksimal untuk menyelamatkan Satinah. Apalagi menurut dia uang tebusan diat Satinah tersebut juga sebagian diperoleh dari urunan pengusaha dan donatur yang merupakan bentuk solidaritas yang tinggi dari anak bangsa.
-
Apa yang dikorbankan? Anak laki-laki dan perempuan menjadi sasaran pembunuhan ritual pada masa itu, namun karena sebagian besar korban adalah remaja, para peneliti kesulitan untuk menentukan jenis kelamin yang tepat.
-
Apa yang paling berharga bagi kita? Ini benar-benar jelas bahwa sumber daya yang paling berharga yang kita semua miliki adalah waktu.
-
Kenapa kata-kata bijak "Diam itu emas" penting? Kata bijak diam itu emas mengajarkan kita tentang kekuatan dalam keheningan, kesabaran, dan pengendalian diri. Melalui diam, kita bisa merenungkan hidup lebih dalam, menjaga lisan dari perkataan yang tidak perlu, dan menemukan kedamaian batin. Diam seringkali dianggap sebagai kelemahan, padahal justru bisa menjadi kekuatan tersendiri.
-
Apa yang dikatakan Hasto? “Sekali merah tetap merah, “ tegas Hasto.
-
Siapa yang diprioritaskan dalam hidup? Family and God – that is what’s important. Money, cars, those are things that come and go.
-
Apa arti kata 'Diam itu Emas'? Kata-kata mutiara diam itu emas mengajarkan kita tentang kekuatan keheningan, kesabaran, dan kebijaksanaan dalam menghadapi berbagai situasi kehidupan.
"Bagaimana pun juga nyawa lebih berharga dari pada harta," ujarnya.
Dalam kasus Satinah ini, pemerintah telah bersedia membayar uang diat Satinah sebesar 7 juta Riyal. Uang tersebut berdasarkan keterangan Menko Polkam Djoko Suyanto hasil urunan pengusaha dan donatur. Selain Satinah, masih ada nasib 39 TKI lainnya yang juga terancam hukuman mati di negeri penghasil minyak bumi itu.
(mdk/gib)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemuda 19 tahun itu mengaku sangat mengidolakan Aipda Ambarita.
Baca SelengkapnyaBerikut potret Casis Bintara Polri korban begal dipeluk hangat oleh perwira polisi.
Baca SelengkapnyaCasis Bintara Korban Begal Terima Kasih ke Kapolri: Saya Ingin Berantas Kejahatan!
Baca SelengkapnyaBerikut sosok Satrio Mukti, Casis yang lawan begal dan bisa bertemu dengan Kapolri.
Baca SelengkapnyaDia meminta anak sulungnya harus menjadi polisi jujur di masa depan.
Baca SelengkapnyaSyahduddi melanjutkan bahwa para pelaku juga telah menangkap dan polisi melakukan proses hukum terhadap para pelaku pembegalan itu.
Baca Selengkapnyapenjamin adalah keluarga, kami berharap ini bisa majelis hakim pertimbangan dan bisa memberikan penangguhan kepada Dito Mahendra," kata Pengacara Dito
Baca SelengkapnyaOrangtua dari casis Bintara Polri Satrio Mukhti menangis bangga. Keduanya mengingatkan Satrio agak memegang teguh kejujuran dan tidak sombong.
Baca SelengkapnyaDito Mahendra terbukti bersalah atas kepemilikan senjata api (senpi) ilegal
Baca SelengkapnyaSang ibu bahkan sampai sujud syukur mendapar kabar bahagia dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit
Baca SelengkapnyaJPU menuntut terdakwa Dito Mahendra dengan kurungan penjara selama satu tahun.
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Sigit telah memberikan penghargaan agar merekrut Satrio untuk ikut pendidikan Bintara Polri lewat jalur khusus.
Baca Selengkapnya