Dinsos Kesulitan Bina Terapis Pijat Plus-Plus karena Banyak Backing
Merdeka.com - Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan, mengaku belum sanggup melakukan pembinaan terhadap wanita terapis penjaja jasa seks yang diamankan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Tangsel beberapa waktu lalu. Saat ini, Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan, memiliki satu rumah singgah, untuk menampung dan membina penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS), orang dengan gangguan jiwa, (ODGJ), orang terlantar dan wanita tuna susila.
"Rumah singgah kita bisa, harusnya siap. Tetapi agak repot. Karena saat kemarin kita antar (terapis) ke Panti di Bambu Apus saja ada yang mengikuti, itu oknum. Karena yang mem-backingi mereka ini banyak," ucap Kepala Dinas Sosial Kota Tangsel, Wahyunoto Lukman, Senin (1/7).
Sebelumnya diberitakan, terjaring razia 13 terapis panti pijat di Tangerang, direhabilitasi di panti sosial. 13 terapis berkedok usaha pijat kesehatan yang terjaring operasi itu, diamankan setelah tertangkap tangan Satpol PP Tangsel, menjajakan layanan seks kepada pelanggannya.
-
Apa tempat terapi di rumah Komeng? Melalui sebuah video yang diunggah oleh laman X @maman1965, kita dibawa masuk ke sudut rumah Komeng yang ternyata menjadi tempat terapi bagi anak-anak penderita Cerebral Palsy.
-
Siapa yang membantu Dina? Namun, dukungan dan dorongan dari keluarga, terutama suami yang juga sudah memulai usaha terlebih dahulu, membuat Dina semakin kuat dan yakin.
-
Mengapa para tukang pijat tuna netra rentan mengalami penipuan? “Selain kasus pelecehan ini, yang rawan juga adalah (pelanggan) tidak mau bayar, “ kata Arya.
-
Siapa yang dibantu oleh perempuan tukang pijat tersebut? Perempuan yang tidak diketahui namanya itu kerap berdoa agar diberi kekuatan untuk selalu mencari nafkah demi keluarga. Terutama anaknya yang sedang menempuh pendidikan tinggi di Yogyakarta.'Anak saya juga kuliah di situ, di Jogja. Sekarang semester akhir, makanya saya ada di sini itu karena ya butuh biaya,' ucap perempuan tersebut.
-
Siapa yang membutuhkan terapi okupasi? Terapi okupasi bertujuan untuk membantu pasien agar bisa melakukan aktivitas sehari-hari dengan lebih mandiri.
-
Kenapa Komeng mendirikan tempat terapi? Cantika, yang terlahir sebagai anak berkebutuhan khusus, meninggalkan sebuah permintaan kepada sang ayah untuk membantu anak-anak penderita Cerebral Palsy.
Menurut Lukman, penjagaan di rumah singgah milik Dinsos Tangsel, yang berada di Kecamatan Setu, belum terlalu kuat. Sehingga rentan untuk didatangi oknum yang mempunyai kepentingan atas wanita terapis yang diamankan.
"Pengamanan kita masih standar, hanya satpam. Kalau pengamanan kuat, penjagaan khusus, mungkin kami bisa. Karena kalau seperti itu, oknum ormas, oknum OKP, dan oknum lain meminta bantuan. Bukan saja menelepon tetapi mendatangi, jadi kami menjaga itu," ucap Wahyu.
Ditegaskan Wahyu, Dinas Sosial Kota Tangsel, selalu memberikan pembinaan dan pelatihan, jika mendapati wanita PSK yang dititipkan di rumah singgah.
"Kalau pembinaan dan pelatihan itu pasti, yang sikat (menertibkan) itu satpol PP, kami hanya membina dan memberikan pelatihan keterampilan agar mereka tidak kembali," ucap dia.
Wahyu mengaku, bekal keterampilan yang diberikan kepada wanita PSK yang terjaring termasuk diantaranya, adalah keterampilan memijat.
"Pelatihan macam-macam, intinya meningkatkan keterampilan mereka agar siap bermasyarakat secara baik. Kemampuan usaha kecil, berjualan gorengan, menjahit, memasak juga massage. Tetapi bukan malah pijat plus-plus," ucapnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para pemijat difabel netra berada dalam kondisi rentan, mulai dari pelecehan seksual sampai penipuan.
Baca SelengkapnyaPengungsi ditertibkan itu tinggal di tenda yang dikhawatirkan membahayakan diri mereka, menimbulkan penyakit, dan mengganggu ketertiban.
Baca SelengkapnyaWarga kadang mendengar suara rintihan dari rumah pelaku.
Baca SelengkapnyaDinsos DKI Jakarta menemukan pengemis dengan berpura-pura memiliki kaki buntung di Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaSementara itu, satu pelaku berinisial YS kini masih berstatus buronan.
Baca SelengkapnyaSeorang terapis perempuan melakukan penipuan dan penggelapan melalui aplikasi michat dengan kedok melayani jasa terapi pijat panggilan.
Baca SelengkapnyaSaat ini 12 anak penghuni panti asuhan sedang menunggu hasil tes kesehatan dan konseling psikis.
Baca SelengkapnyaPolresta Denpasar mengungkap identitas dan peran empat tersangka atas penganiayaan dan penyerangan ke Kantor Satpol PP Kota Denpasar
Baca SelengkapnyaRisma mengatakan Kementerian Sosial telah menyiapkan bantuan permakanan yang bisa diberikan kepada panti asuhan.
Baca SelengkapnyaPPKS yang terjangkau dirujuk ke Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya (PSBI BD) 1 atau 2 terlebih dahulu.
Baca SelengkapnyaJaksa Agung Sanitiar Burhanuddin mengakui masih ada anggotanya yang menyalahgunakan jabatan, khususnya bagi-bagi proyek yang dilakukan oknum jaksa.
Baca Selengkapnya