Dipaksa pasang alat pijat di bokong, siswi SMP syok berat
Merdeka.com - Lantaran dipaksa dipasang alat pijat di bokong oleh sales, siswi kelas VII SMP di Palembang berinisial ND (13), mengalami syok berat. ND baru sadar dia menjadi korban pencabulan.
Menurut ibu korban, Sri (39), dari pengakuan ND, tersangka Belly Ariansyah (21) mengetuk pintu rumahnya. ND sempat memberitahu bahwa orangtuanya tidak berada di rumah. Namun, tersangka Belly ngotot masuk untuk menjajakan produknya.
Di dalam rumah, tersangka memaksa korban untuk mempraktekkan alat pijat itu. Beberapa kali menolak, ND akhirnya mau saja membuka celananya seperti yang diperintahkan.
-
Bagaimana pelaku melakukan pelecehan terhadap korban? 'Pamannya melakukan kekerasan seksual kepada yang bersangkutan itu sebanyak empat kali kali sehingga korban hamil dan sudah melahirkan,' kata Tri.
-
Apa bentuk pelecehan yang dilakukan pelaku? Dia mengatakan korban sempat takut untuk mengaku hingga akhirnya pihak keluarga membawa korban ke fasilitas kesehatan untuk melakukan pengecekan.'Yang bersangkutan menyampaikan takut. Setelah itu keluarga korban mengecek ke rumah sakit dan ternyata betul korban hamil, dan diakui oleh korban bahwa ia mengalami kekerasan seksual oleh pamannya sendiri,' kata dia, seperti dilansir dari Antara.
-
Siapa yang melakukan pelecehan terhadap korban? Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto menyampaikan bahwa peristiwa pelecehan seksual dilakukan oleh pelaku hingga korban mengalami kehamilan terjadi di wilayah Kabupaten Bandung Barat.
-
Siapa polisi yang melakukan pencabulan? Korban menceritakan kejadian pahit yang dialaminya. Oleh pelaku yang belakangan diketahui berinisial Brigpol AK diminta masuk ke sebuah ruangan.
-
Kenapa pelaku melakukan pelecehan terhadap korban? Lebih lanjut, dia mengungkapkan AR sendiri tinggal sementara di rumah korban dan pelaku mengaku melakukan kekerasan seksual untuk kepuasan pribadi.
-
Kenapa polisi mencabuli korban? Setelah melakukan pelecehan, pelaku memperlakukan korban seolah tak terjadi apa-apa. Korban dipersilakan keluar ruang dengan sebelumnya diancam agar tidak menceritakan kejadian tersebut kepada orang lain.'Setelah itu korban keluar dari ruangan tersebut dan menyuruh mereka pulang ke panti asuhan,' ujar Ipda Wahyu.
"Celana anak saya sudah dipelorotkan. Dia (tersangka) memaksanya terus. Mungkin karena di rumah lagi sepi," ungkap Sri saat memberikan keterangan di Mapolsek Kalidoni Palembang, Kamis (26/11).
Beruntung, Sri tiba di rumah saat tersangka berusaha menempelkan alat itu ke bokong anaknya. Sri menyuruh ND kembali menaikkan celananya.
"Kalau sudah terbuka seperti itu, bukan lagi terapi. Saya sempat marah-marah. Dia (tersangka) langsung kabur," ujarnya.
Akibat kejadian itu, Sri mengatakan, anaknya yang masih duduk di bangku SMP itu kini mengalami syok berat.
"Anak saya sekarang masih syok, sekarang lebih banyak diam saja," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Belly Ariansyah (21), warga asal Kayuagung, Ogan Komering Ilir, memaksa memasang alat yang ditawarkannya itu di bokong siswi SMP berinisial ND (13) saat rumahnya di Jalan Purwosari V, RT 49, RW 10, Kelurahan Bukit Sangkal, Kecamatan Kalidoni, Palembang, Rabu (25/11) sore, dalam keadaan sepi.
Beruntung, aksinya dipergoki ibu korban yang baru saja pulang. Ibu korban marah besar melihat celana anaknya hampir melorot. Sri menanyakan maksud pelaku berbuat demikian.
Betapa kagetnya begitu jawaban dari rekan pelaku bahwa alat itu tidak semestinya ditempel di bokong. Merasa dicurigai, pelaku Belly meninggalkan lokasi dan memilih menawarkan produk itu ke rumah warga yang lain. Setelah beberapa jam dicari, pelaku akhirnya ditemukan.
Warga pun beramai-ramai menghajar pelaku hingga babak belur dan diserahkan ke polisi. Tersangka Belly mengakui dirinya memaksa untuk memasangkan alat terapi di bokong korban. Tersangka juga menyuruh korban menutup pintu agar tidak terlihat orang lain.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban juga dipaksa sujud dan mencium kaki pelaku. Kepalanya didorong ke bawah oleh salah satu pelaku, sementara pelaku lain tertawa
Baca SelengkapnyaSeorang siswi SMP di Lampung inisial NA, disekap dan diperkosa secara bergilir oleh 10 pria selama tiga hari.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di dalam kelas saat jam istirahat
Baca SelengkapnyaVideo aksi bullying ini sempat viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaKasus bullying itu terjadi pada Senin (20/5) lalu sekitar pukul 15.00 WIB.
Baca SelengkapnyaKorban dalam keadaan mabuk sempat diinapkan di rumah salah satu pelaku.
Baca SelengkapnyaPelaku telah ditahan oleh polisi. Korban saat ini masih trauma.
Baca SelengkapnyaMereka pun sepakat dan korban tak dapat lagi melawan karena kalah kuat.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kasus perundungan, yang dilakukan oleh gerombolan siswa SMA Binus BSD Serpong.
Baca SelengkapnyaTiga pria memperkosa anak di bawah umur yang setelah menuduh korban dan pacarnya melakukan aksi perbuatan asusila di Demak.
Baca SelengkapnyaPolisi mengamankan tiga orang siswi SMP karena diduga melakukan perundungan atau bullying.
Baca SelengkapnyaKorban lebih dulu dicekoki miras dengan alasan agar proses mentato tidak sakit.
Baca Selengkapnya