Dipecat dari Polisi, Freddy jadi Pengedar Sabu di Rokan Hilir
Merdeka.com - Mantan personel polisi bernama Freddy Edward Simarmata (31), ditangkap karena kasus narkoba jenis sabu. Freddy berperan sebagai pengedar dengan barang bukti 7 paket besar sabu seberat 75 gram saat penangkapan.
"Freddy ini sudah lama kita cari karena meresahkan masyarakat, dia statusnya dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) atau buronan kita," ujar Kasat Reserse Narkoba Polres Rokan Hilir AKP Herman Pelani kepada merdeka.com, Selasa (21/5).
Herman menyebutkan, Freddy ditangkap saat membawa paket sabu itu di sebuah kafe di Jalan Lintas Riau – Sumut Km 22 Balam Kepenghuluan Bangko Lestari Kecamatan Bangko Pusako Kabupaten Rokan Hilir.
-
Siapa yang ditangkap karena menerima sabu? Anggota Satres Narkoba Polresta Pekanbaru menangkap Wawan (28) warga Kelurahan Lapapa Kecamatan Masamba Kabupaten Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan.
-
Bagaimana Fredy Pratama menyelundupkan narkoba ke Indonesia? Modus operansi mereka adalah dengan menyamarkan narkotika dalam kemasan teh.
-
Di mana sabu ditemukan? “Jadi pada tanggal 5 Agustus anggota berhasil mengamankan salah satu tersangka yang menyimpan sabu di plafon sekolah dasar di Kota Jambi.“
-
Dimana sabu itu dikirim? Kemudian, polisi menelusuri alamat pengiriman sabu yang dikirim lewat gudang kargo Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru. Ternyata, paket sabu itu tujuannya ke kantor J&T Masamba yang beralamat di Jalan Lapapa Kelurahan Bone Kecamatan Masamba Kabupaten Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan.
-
Siapa yang ditangkap terkait narkoba? Sosok suami Irish Bella kembali tertangkap dalam kasus narkoba, menunjukkan situasi yang mengkhawatirkan.
-
Siapa yang ditangkap karena kasus narkoba? Penangkapan Ammar Zoni ini ternyata tak membuat Irish Bella ambil pusing, ia bahkan tetap sibuk syuting.
"Saat itu, tersangka sedang berada di Rumah Caffe, kemudian petugas menggerebek dan menemukannya di dalam kamar. Lalu digeledah, dan ditemukan barang bukti sabu berupa 7 paket besar," kata Herman.
Selain itu, polisi juga menyita 2 unit HP, tisu pembungkus sabu, dan sebuah mancis berbentuk pistol. Herman menjelaskan, selain pemakai, Freddy juga mengedarkan sabu ke masyarakat untuk mencari keuntungan.
"Perannya sebagai pengedar narkoba yang selama ini mengincar anak muda sebagai konsumennya. Masyarakat melaporkan ke kita, makanya kita cari dia sampai dapat," tegas Herman.
Saat ini, Freddy ditahan di Mapolres Rokan Hilir untuk dilakukan pengembangan penyidikan. Polisi menelusuri jaringan narkoba yang selama ini digeluti Freddy.
"Tersangka ini dulu bertugas di Polres Rokan Hilir, kemudian dipecat, lalu jadi pengedar narkoba," kata Herman.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari tangan pelaku, polisi menemukan sabu dengan berat sekitar 1 kilogram.
Baca SelengkapnyaPraktik ini terungkap setelah polisi lebih dulu menerima informasi ada peredaran narkoba melintas di wilayah gerbang tol Sragen.
Baca SelengkapnyaKaki tangan berinisial WJ, bertugas menyebarkan narkoba sekitar Kalimantan dan Sulawesi.
Baca SelengkapnyaPolda Lampung menciduk jaringan gembong narkoba Fredy Pratama berinisial MBS (25).
Baca SelengkapnyaFF ditangkap di sebuah kos-kosan di Jalan Dagang, Kelurahan Kampung Tengah, Kecamatan Sukajadi.
Baca SelengkapnyaSeorang personel Kepolisian Sektor Kajang, Bulukumba, Bripka F ditangkap. Dia ketahuan menjual narkoba kepada dua orang warga.
Baca SelengkapnyaPenangkapan dilakukan oleh jajaran Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) pada Kamis (3/10).
Baca SelengkapnyaPolda Lampung segera menggelar sidang kode etik kepada AKP AG.
Baca SelengkapnyaEmpat orang tersangka yang ditangkap yakni Fa, Ais, Da, dan IS
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri menangkap seorang bandar narkoba penjual ekstasi dan happy five inisial D.
Baca SelengkapnyaKeterangan AKP AG uang didapat dari membantu Fredy Pratama digunakan untuk kepentingan pribadi.
Baca SelengkapnyaDiduga praktik penyelundupan ini ada keterkaitannya dengan gembong narkoba Fredy Pratama. karena sama-sama memasukkan sabu ke kemasan teh china.
Baca Selengkapnya