Dipecat juragan pemulung, Fandi culik dua bocah jadi anak buah
Merdeka.com - Fandi Zatmiko (24) menculik dua orang bocah untuk dijadikan pemulung barang rongsokan. Itu dilakukan sebagai pelampiasan kekecewaannya usai dipecat oleh juragan pemulung.
Pria asal Bone, Sulawesi Selatan itu berhasil membawa dua anak berinisial A (9) dan W (13) dari sebuah warnet di kawasan Antapani, Kota Bandung. Korban terbujuk dengan iming-iming ditraktir bermain di warnet.
Kemudian tersangka mengajak pergi korban ke sebuah tempat. Di tengah perjalanan, W meminta pulang. Itu membuat tersangka marah dan mencekiknya hingga pingsan. Tersangka melanjutkan perjalanan dengan A.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Mengapa anak-anak dikorbankan? Pemakaman anak-anak di gundukan ini mungkin merupakan persembahan untuk memberi energi pada ladang,' kata Prieto, seperti dikutip Live Science.
-
Kenapa anak-anak dikorbankan? Arkeolog Ungkap 1000 Tahun Lalu Ratusan Anak Jadi Tumbal Pengorbanan untuk Dewa Hujan, Ternyata Ini Tujuannya atau dikorbankan untuk mendukung siklus pertanian jagung dan sebagai korban persembahan kepada dewa hujan oleh penduduk pada masa kejayaan Chichén Itza .
-
Dimana kejadian pembacokan terjadi? Peristiwa itu terjadi saat penghitungan suara di TPS 027, RT 23, Kelurahan 30 Ilir, Kecamatan Ilir Barat II, Palembang, Rabu (14/1) malam.
-
Bagaimana anak-anak dikorbankan? 76 anak-anak itu dibelah dadanya dan dalam keadaan telanjang dengan pakaian berada di sampingnya. Dada mereka telah dipotong terbuka dari tulang selangka hingga ke tulang dada. Tulang rusuk mereka dipaksa terbuka, yang kemungkinan untuk mendapatkan akses ke jantung mereka.
-
Kenapa Febby Rastanty mengajak anak-anak di kampung pemulung? Febby memanfaatkan momen tiup lilin ulang tahunnya dengan berbagi kebahagiaan bersama anak-anak di kampung pemulung.
Beruntung W ditemukan oleh warga dan diantar ke rumahnya. Dari sana dia menceritakan kejadian yang dialami. Orang tua A yang mengetahui kejadian itu langsung melaporkannya ke pihak kepolisian.
"Dari penyelidikan, ternyata tersangka dan korban A berada di daerah Sumedang, mereka jalan kaki dari Bandung," Kapolrestabes Irman Sugema di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, Rabu (17/10).
Tersangka membawa korbannya ke tempat pemakaman umum Cikadut Bandung. Selama tiga hari korban berada di tangan penculik, hingga akhirnya bisa meloloskan diri. Dia lantas pergi ke sebuah warung di kawasan Tomo, Kabupaten Sumedang lalu kembali pulang ke rumah.
Polisi dari Satreskrim Polrestabes Bandung dan Polsek Kiaracondong lantas memburu pelaku. Dari ciri-ciri yang didapat, akhirnya polisi dapat menangkap pelaku di kawasan Cirebon pada 14 Oktober 2018.
"Setelah kita periksa, pelaku ini profesinya memang mencari rongsokan. Dia bawa kedua korban untuk dijadikan tukang rongsokan. Pengakuannya dia baru melakukan satu kali dan beraksi sendiri," ucapnya.
Saat ditanya penyidik soal perbuatannya menculik anak-anak, pelaku mengaku kesal setelah dipecat bosnya yang juga juragan rongsokan.
"Dia ada masalah sama juragannya sehingga dikeluarkan. Penganiayaan kepada W itu pelampiasan kekecewaan dipecat, katanya begitu," ucap Irman.
Pelaku saat ini sudah ditahan. Dia dijerat Pasal 80 dan atau 83 Undang-undang nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak. Ancaman hukuman paling lama 15 tahun penjara.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang pemulung asal Palembang harus hidup di jalan padahal memiliki keluarga yang kaya raya.
Baca SelengkapnyaAF ditangkap di kediamannya di wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Baca SelengkapnyaPemicu pembunuhan karena uang dalam celengan pelaku dicuri dan hingga memancing kemarahan dan perkelahian.
Baca SelengkapnyaSetelah diinterogasi, ternyata pelaku merupakan pelaku perampokan yang selama ini diburu polisi.
Baca SelengkapnyaPria berusia 43 tahun ini sehari-hari berprofesi sebagai tukang jagal atau potong kambing.
Baca SelengkapnyaPelaku berinisial MF ditangkap polisi atas laporan menjual anak di bawah umur.
Baca SelengkapnyaPria tak dikenal itu membawa mereka ke suatu tempat dan diancam agar tidak teriak.
Baca SelengkapnyaKorban diculik dari kediaman orangtuanya di daerah Jakarta Timur pada Minggu (27/10).
Baca SelengkapnyaSatu korban dibuang di kawasan Ancol, Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaTerungkap motif pembunuhan pria dalam sarung yang dilakukan keponakan korban.
Baca SelengkapnyaPolisi membeberkan modus pelaku yaitu hendak meminjam uang kepada orang tua korban, namun tak digubris.
Baca SelengkapnyaPolisi menduga motif pria berinisial IJ (54) penyandera bocah di Pejaten karena urusan dengan ibu korban.
Baca Selengkapnya