Diperiksa 10 Jam, Korlap Aksi Asrama Papua di Surabaya Dicecar 28 Pertanyaan
Merdeka.com - Diperiksa selama 10 jam, koordinator lapangan (Korlap) aksi organisasi massa (Ormas) di Asrama Mahasiswa Papua (AMP), Surabaya, Tri Susanti atau dikenal juga sebagai Mak Susi, dicecar 28 pertanyaan oleh penyidik Polda Jatim. Ia pun dicecar seputar kasus perusakan tiang berbendera merah putih dan ujaran kebencian saat insiden di AMP beberapa waktu lalu.
Kuasa hukum Mak Susi, Sahid mengatakan, ia datang ke Polda Jatim pada Senin (26/8) sekitar pukul 13.00 WIB, namun baru diperiksa sekitar pukul 15.00 WIB. Ia pun baru keluar dari ruang penyidik, pada Selasa (27/8) dini hari atau sekitar pukul 01.00 WIB.
Sahid mengatakan, kliennya diperiksa seputar kejadian pada tanggal 14, 15, 16 dan 17 Agustus. Saat itu, Mak Susi mengakui mengundang teman-temannya untuk datang ke muspika kelurahan dan kecamatan.
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
-
Siapa yang diperiksa Polda Metro Jaya? Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri, akan diperiksa penyidik Polda Metro Jaya hari ini, Jumat (20/10).
-
Siapa yang diperiksa di Kejagung? Gimmick Sandra Dewi Saat Diperiksa Kasus Korupsi Suami di Kejagung Tidak banyak ucapan yang dilontarkan Sandra sebelum menjalani pemeriksaan. Sejumlah gimmick banyak terjadi selama pemeriksaan Aktris Sandra Dewi sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah 2015-2022 yang menyeret suaminya, Harvey Moeis, Kamis (4/4).
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Dimana KPK memeriksa Bupati Sidoarjo? 'Salat dulu, salat (Jumat),' tutur Muhdlor di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (16/2).
-
Kenapa Baim Wong datang ke Polres Tanjung Balai? “Saya datang memenuhi panggilan untuk dimintai keterangan dalam kasus penipuan atas nama saya sendiri Baim Wong,“ tulisnya dalam keterangan unggahan.
"Intinya untuk minta dipasang bendera di asrama mahasiswa Papua di Jalan Kalasan, pada tanggal 14 (Agustus)," ujarnya, Selasa (27/8).
Ia menambahkan, pada saat itu kliennya berkoordinasi dengan muspika kelurahan, kecamatan, dan koramil, untuk memasang bendera. Setelah bendera terpasang pada tanggal 15 Agustus, ternyata bendera tersebut bergeser. Hingga akhirnya, dilakukan pemasangan lagi.
"Setelah itu lah ada insiden yang disebut perusakan bendera. Tapi penyidik bilang, tiang tidak patah, tapi bengkok. Bengkok jadi tiga," ujarnya.
Demikian juga soal bendera yang sobek, ternyata tidak ada sobekan, yang ada bendera itu masuk ke selokan. "Tapi ujung-ujungnya kan sama, pengerusakan. Karena posisinya (tiang bendera) sudah tidak sama. Tiangnya dari besi bengkok jadi tiga," tambahnya.
Terkait dengan kalimat ujaran kebencian, Sahid memastikan jika kliennya tidak pernah mengucapkan kalimat yang bernada provokasi, atau menyebarkan kebencian. Ia menyebut, bahasa yang digunakan oleh kliennya sebagai bahasa standart.
"Gak ada (ujaran kebencian) kita yakin gak ada, bahasanya juga standart aja. Undangan yang dikirimkan pun, juga hanya minta untuk audiensi, untuk diminta pasangkan bendera di asrama, gak ada yang provokatif," tegasnya.
Dikonfirmasi mengenai status Mak Susi, Sahid mengatakan hingga kini ia masih berstatus sebagai saksi. "Masih saksi," tegasnya.
Sebelumnya, Susi sempat meminta maaf kepada masyarakat Papua. Namun Susi menegaskan tindakannya dengan Ormas Surabaya mendatangi AMP untuk meluruskan isu pembuangan dan perusakan tiang berbendera merah putih.
Susi juga menegaskan pihaknya tidak melontarkan kalimat rasis hingga melakukan pengusiran kepada mahasiswa Papua di AMP di Jalan Kalasan Surabaya.
Nama Susi sendiri sempat menjadi sorotan pada perhelatan pemilihan presiden lalu, karena ia menjadi salah satu saksi dari Partai Gerindra di persidangan Mahkamah Konstitusi. Ia sendiri, diketahui merupakan salah satu caleg dari Partai Gerindra di Surabaya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keterlibatan Kusnadi berawal dari pemeriksaan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sebagai saksi dalam kasus pencarian buron Harun Masiku.
Baca SelengkapnyaSaat Hasto diperiksa, Kusnadi dipanggil penyidik KPK untuk memenuhi panggilan Hasto.
Baca SelengkapnyaSekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto selesai menjalani pemeriksaan sebagai saksi oleh penyidik KPK.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, penyidik memeriksa Hasto terkait dengan kasus Harun Masiku.
Baca SelengkapnyaSekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto sempat menyinggung lamanya proses pemeriksaan oleh penyidik KPK.
Baca Selengkapnya