Diperiksa Bawaslu soal diminta mahar oleh Prabowo, La Nyalla tak hadir
Merdeka.com - Badan pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Timur memanggil La Nyalla M Mattalitti hari ini, Senin (15/1) siang. Pemanggilan La Nyalla ini berkaitan dengan ucapan mahar Rp 40 miliar yang diminta Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto kepada dirinya untuk maju di Pilgub Jawa Timur 2018.
Namun, ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur itu tidak bisa hadir. Sesuai undangan, La Nyalla diminta hadir ke kantor Bawaslu Jawa Timur, Jalan Tanggulangin, Surabaya hari ini, pukul 13.00 WIB.
Untuk memenuhi undangan Bawaslu itu, mantan Ketum PSSI itu meminta Direktur Eksekutif Kadin Jawa Timur, Heru Purnomo yang mewakilinya.
-
Bagaimana Prabowo meminta panitia untuk membantu? 'Jangan dipaksa, kalau terlalu panas, keluar. Dibantu. Panitia, izin minta disiram air, bisa?' ungkap Prabowo.
-
Siapa yang akan memenuhi panggilan Bawaslu? Mas Gibran hari ini akan hadir ke Bawaslu Jakpus jam 13.00,' kata Aminuddin ketika dikonfirmasi, Rabu (3/1).
-
Bagaimana cara Bawaslu menindak Prabowo-Gibran? 'Silakan para wasit melakukan apa yang harusnya sesuai dengan peraturan pertandingan. Kita sebagai pemain ya akan bermain sesuai dengan aturan, yang tidak sesuai aturan ya disemprit, kasih kartu kuning kek, kasih kartu merah, itu yang paling penting,' kata Juru Bicara Timnas Pemenangan AMIN Indra Charismiadji di Sekretariat Perubahan, Jalam Brawijaya, Jakarta, Rabu (6/12).
-
Kenapa Prabowo berziarah ke Banyumas? 'Saya kan keturunan Banyumas. Sudah adat kita, tradisi kita, kalau kita berziarah ke sana. Kita tengok leluhur kita dengan datang ke pemakamannya,' kata Prabowo dikutip dari Liputan6.com.
-
Siapa yang ditegur Prabowo? Presiden Prabowo Subianto menegur Sekretaris Kabinet Mayor (Inf) Teddy Indra Wijaya dalam acara pembukaan Sidang Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Rabu (4/12).
-
Apa yang diminta seorang polisi kepada Prabowo? Anggota Polisi tersebut ternyata hanya minta waktu untuk berfoto bersama sang Menhan.
"Jadi saya mendapat kabar dari Pak La Nyalla karena belau juga ketua kami di Kadin Jawa Timur, beliau berhalangan hadir pada hari ini," aku Heru di kantor Bawaslu Jawa Timur.
Heru menerangkan, ketidakhadiran La Nyalla dikarenakan yang bersangkutan masih berada di luar kota. "Ada keperluan organisasi juga yang harus beliau (La Nyalla) sendiri yang menghadirinya dan menyelesaikannya. Jadi itu saja, apa namanya, pesan dari pak La Nyalla kepada saya," ucapnya.
"Jadi keperluan saya kemari (di kantor Bawaslu) mewakili untuk menyampaikan surat bahwa beliau (La Nyalla) pada saat ini, belum berkesempatan untuk hadir memenuhi undangan dari Bawaslu Provinsi Jawa Timur untuk klarifikasi," sambungnya.
Heru tidak menjelaskan secara detail soal isi surat dari La Nyalla ke Bawaslu, termasuk soal permintaan penundaan waktu untuk menjelaskan semua persoalan.
"Jadi kabar dari Pak La Nyalla tadi tidak memberikan penundaan waktu atau bagaimana, nanti diserahkan Bawaslu Jawa Timur, apa namanya, mekanisme yang diatur Bawaslu Jawa Timur untuk penyelesaian masalah ini. Detailnya untuk bisa menghubungi Pak La Nyalla sendiri," tandasnya.
Sementara La Nyalla yang dihubungi via telepon selulernya, belum mengangkatnya, sehingga belum bisa memberikan keterangan apa-pun. Sedangkan pihak Bawaslu Jawa Timur mengatakan, pemanggilan La Nyalla ini untuk meminta keterangan terkait mahar politik yang diminta Partai Gerindra kepada dirinya.
Untuk selanjutnya, Bawaslu akan melakukan koordinasi internal, baik di tingkat provinsi maupun pusat. "Setelah hari ini, itu kita perlu koordinasi lebih lanjut. Karena sifat kegiatan Pengawas Pemilu itu koordinatif, jadi tidak kemudian, kita juga berkoordinasi," terang Komisioner Bawaslu Jawa Timur, Aang Kunaifi.
Aang menegaskan, bahwa persoalan mahar politik yang diminta Prabowo kepada La Nyalla harus segera diselesaikan secepatnya. "Hari ini atau minggu-minggu ini (harus selesai). Hari ini kita coba gali lebih dalam, apakah benar statmen itu dan biar tidak semakin liar di pemberitaan," tandasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ganjar menilai dugaan kecurangan pemilu yang disampaikan TKN Prabowo-Gibran salah alamat.
Baca SelengkapnyaNana Sudjana menyambut rombongan Prabowo dan tim kampanyenya terlihat dari foto yang beredar melalui aplikasi WhatsApp grup.
Baca SelengkapnyaSidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) kembali digelar, Kamis (4/4).
Baca SelengkapnyaYusril menjelaskan, kehadiran Kapolri bisa saja dimungkinkan atas kewenangan majelis hakim MK.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto mendatangi Istana Negara untuk bertemu Jokowi. Ada sejumlah hal yang dibahas Prabowo.
Baca SelengkapnyaGibran sebelumnya mangkir dari undangan klarifikasi Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaPrabowo diwakili oleh Wakil Menteri Pertahanan Muhammad Herindra.
Baca SelengkapnyaPenyidik KPK memanggil dua hakim agung untuk diperiksa terkait kasus dugaan gratifikasi dan pencucian uang Hakim Agung nonaktif Gazalba Saleh.
Baca SelengkapnyaKetua Tim Pembela Prabowo-Gibran, Yusril Ihza Mahendra mengatakan Mahkamah Konstitusi (MK) bebas memanggil siapa saja untuk dimintai keterangan
Baca SelengkapnyaCatatan yang dipegang Prabowo tidak lengkap terkait daftar hadir tokoh yang perlu disapa.
Baca SelengkapnyaKader Prabowo Subianto ini mengaku sudah tidak mampu menyewa pengacara maupun saksi
Baca SelengkapnyaSigit menegaskan bakal berupaya memenuhi hak konstitusinya selama dirinya merasa dibutuhkan keterangannya akan hal tersebut.
Baca Selengkapnya