Diperiksa di Kejari, Margriet tetap bantah bunuh Angeline
Merdeka.com - Margriet Christina Magawe (60), tersangka penelantaran anak dan pembunuhan diperiksa oleh penyidik Kejaksaan Negeri Denpasar kurang lebih selama 45 menit. Pemeriksaan sementara ini hanya untuk menanyakan berkas pemeriksaan yang dilakukan pihak penyidik Polda Bali.
Dalam pemeriksaan, Margriet awalnya nampak tenang terlebih lagi dengan didampingi kuasa hukumnya Dion Pongkor. Namun di tengah pertanyaan tentang rasa teganya membunuh Angeline, Margriet yang mengenakan baju warna putih itu langsung menangis dan terus membantah kalau dirinya tidak tahu soal pembunuhan itu.
"Saya tidak tahu kenapa anak saya meninggal. Saya sayang dia, tidak ada saya membunuhnya," ungkap Margriet membela diri sambil menangis.
-
Bagaimana cara anak itu meninggal? Antropologi fisik di lokasi menyatakan bocah itu berusia 10 tahun saat meninggal dengan gigi terkikis dan tanda-tanda infeksi didalam mulutnya.
-
Apa makna kehilangan anak bagi orang tua? Meskipun kehilangan itu sangat menyakitkan, ia menjelaskan bahwa hal tersebut memiliki makna yang mendalam jika diterima dengan ikhlas.
-
Kenapa anak korban merasa sedih? 'Ma? Cepet banget perginya? Yeyen Nakal ya? Yeyen minta maaf ya ma sudah jadi anak yang kurang baik. Mama enggak perlu mikirin Yen lagi ya, di sini Yen baik. Mama baik di sana ya, Yen sayang banget sama mama,' tutur dia.
-
Kenapa bayi nya meninggal? Salah satu penyebab bayi laki-laki itu meninggal dunia karena lokasi melahirkan tidak memadai.
-
Gimana cara orang tua mendapatkan ampunan gara-gara kehilangan anak? Ia juga menambahkan anak yang telah meninggal bisa menjadi perantara bagi orang tuanya untuk mendapatkan ampunan dari Allah.
-
Bagaimana ibu tersebut meninggal? Ibunya berpulang dengan penuh cinta kasih sesaat setelah terhuyung di restoran.
Pihak jaksa yang memeriksa berkas setebal lebih dari 800 halaman, langsung meyakinkan bahwa ada sejumlah barang bukti yang meyakinkan dirinya ada dan terlibat selaku pembunuhan ini. Saat itu Margriet hanya terdiam sambil menitikkan air mata.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nurma menambahkan penyidik telah melakukan pemeriksaan digital melalui gawai milik MAS
Baca SelengkapnyaMendengar vonis bebas ini, terdakwa Ronald Tannur pun langsung menangis.
Baca SelengkapnyaIptu Rudiana akhirnya buka suara terkait tuduhan rekayasa kasus pembunuhan Vina Cirebon.
Baca SelengkapnyaTerduga pelaku berinisial TY (35) saat ini sudah dirujuk ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaDia menyatakan bahwa dalam wajib lapor yang sudah dilakukan tidak ada hal yang baru. Kliennya mengisi beberapa dokumen dan berita acara tambahan.
Baca SelengkapnyaIbunda Pegi Setiawan menangis menceritakan penangkapan anaknya yang atas kasus pembunuhan Vina Cirebon. Berikut ulasan selengkapnya.
Baca SelengkapnyaSiksa Diri Sendiri di Tahanan, Ibu Pembunuh Anaknya Usia 5 Tahun Ditusuk 20 Kali Jalani Perawatan
Baca SelengkapnyaKeluarga Gregorius Ronald Tannur, tersangka pembunuhan Dini Sera Afriyanti berkelit atas sangkaan yang diterapkan pada Ronald.
Baca SelengkapnyaKeluarga meluruskan meluruskan kematian Mahasiswa Unair bukan karena pembunuhan.
Baca SelengkapnyaPolisi menghentikan penyelidikan kasus ibu dan anak tewas di Cinere, Depok, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaIbunda Aldilla Jelita, Marjam Abdurahman tak merestui anaknya rujuk dengan Indra Bekti.
Baca SelengkapnyaPolisi menghentikan penyelidikan perkara tersebut.
Baca Selengkapnya