Diperiksa KPK, Anas bawa data dana kampanye SBY di Pilpres 2009
Merdeka.com - Anas Urbaningrum serius membuktikan ucapannya kepada KPK soal adanya dana siluman pada Kampanye SBY di Pilpres 2009. Anas menduga dana siluman tersebut terkait kasus korupsi bailout Bank Century.
Pemeriksaan hari ini, Anas mengaku membawa bukti terkait laporan penerimaan dan penggunaan dana kampanye Pemilu 2009 atas pasangan Capres-cawapres SBY - Boediono. Menurut Anas, dalam hasil audit itu terdapat banyak kejanggalan.
"Nih dia. Ini saya terima kira-kira 10 bulan lalu. Setelah saya pelajari informasi dari orang yang mengirim itu ternyata benar bahwa ada kejanggalan," ujar Anas kepada wartawan sebelum diperiksa di KPK, Jumat (28/3).
-
Mengapa Anas Urbaningrum menilai tudingan penjegalan capres tidak tepat? “Kalau terjegal karena tidak mampu melahirkan koalisi yang cukup, bukan penjegalan namanya,“ ucap Anas.
-
Siapa yang diklaim sebagai pelapor Anies? Ditetapkan Anies sebagai tersangka, diklaim karena dilaporkan oleh Ketua PSSI sekaligus Menteri BUMN, Erick Thohir.
-
Bagaimana Pratama Arhan mendapatkan informasi? Pratama Arhan mengungkapkan bahwa ia mendapatkan informasi tersebut dari salah seorang temannya, meskipun pemain klub Suwon FC ini sendiri tidak menyadari bahwa sang istri masih menempati apartemen lamanya.
-
Apa yang menurut Anas Urbaningrum tentang penjegalan capres? “Menurut saya tidak ada satu pun capres atau bacapres yang dijegal. Menurut saya artinya dijegal dengan cara yang tidak lazim, menurut saya tidak ada,“ kata Anas di Kawasan Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (15/7/2023).
-
Kapan Anas Urbaningrum menyatakan pendapatnya tentang penjegalan capres? “Menurut saya tidak ada satu pun capres atau bacapres yang dijegal. Menurut saya artinya dijegal dengan cara yang tidak lazim, menurut saya tidak ada,“ kata Anas di Kawasan Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (15/7/2023).
-
Siapa yang menginformasikan kejadian tersebut? Dari informasi yang dibagikan oleh sang adik, Olivia Zalianty, Marcella mengalami kejadian tidak menyenangkan ketika sedang menjalani latihan untuk pementasan Malahayati.
Anas mengatakan ada hal aneh dalam audit tersebut yang layak diselidiki oleh KPK. Kata Anas, daftar nama penyumbang korporasi dan perseorangan yang tertulis, ternyata tidak menyumbang.
"Justru karena itu berarti ada yang menyumbang tetapi namanya tidak ada di situ. Kalau ada sumber dana yang lain terkait dengan dana kampanye pilpres 2009 ini," ujar Anas.
Mantan anggota DPR itu berharap, KPK mendalami laporannya, termasuk apakah ada kaitannya dengan kasus Bank Century. Saat ini, KPK juga tengah mengusut kasus korupsi Bank Century.
"Itulah yang saya sebut layak diselidiki oleh KPK. Bukan tugas saya dong.. Termasuk apakah ada kaitannya dengan kasus Bank Century apa tidak. Itu tugas KPK untuk menyelidiki," ungkapnya.
Sebelumnya, melalui pengacaranya, Firman Wijaya mengatakan adanya duit bailout Bank Century buat dana kampanye salah satu capres Pemilu 2009. Firman mengatakan, ada banyak aliran dana yang masuk saat itu, termasuk kemungkinan dari nasabah Century.
"Mungkin indikasi-indikasinya dari nama-nama yang disebut ada kaitannya misalnya dengan Century," sebutnya.
Sementara itu, Juru Bicara KPK Johan Budi SP membenarkan adanya keterangan Anas terkait dana kampanye Pilpres 2009 ini.
"Soal data itu tadi saya tanya ke penyidiknya setelah selesai pemeriksaan, seperti biasa penyidik tanya apa ada informasi yang ingin disampaikan, Anas menjelaskan ada data soal dana kampanye," ujar Juru Bicara KPK Johan Budi SP, Selasa (25/3) lalu.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
NasDem mengancam somasi Alexander Marwata buntut temuan aliran dana korupsi Syahrul Yasin Limpo ke partainya.
Baca Selengkapnya"Saya cuma khawatir bila ternyata itu tidak ada uangnya, tetapi KPK mau buat framing saja," kata Novel.
Baca SelengkapnyaNasDem mengaku tidak mengetahui asal usul uang dari Syahrul Yasin Limpo tersebut.
Baca SelengkapnyaSYL didakwa melakukan pemerasan serta menerima gratifikasi dengan jumlah keseluruhan Rp44,5 miliar.
Baca SelengkapnyaPihak partai diharapkan dapat kooperatif untuk pengusutan tersebut. Sebagaimana dalam komitmennya untuk membangun politik yang bersih.
Baca SelengkapnyaSYL memerintahkan bawahannya untuk melakukan penarikan dari eselon 1 dan eselon 2 dalam bentuk uang tunai, transfer bank hingga pemberian barang dan jasa.
Baca SelengkapnyaKPK membuka peluang memeriksa pengurus DPP Partai Nasdem untuk menelusuri aliran uang terkait dugaan korupsi di lingkungan Kementan.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan Sahroni kepada majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaKepala PPATK Ivan menegaskan telah menelusuri kebenaran cek tersebut.
Baca SelengkapnyaDiduga transaksi keuangan itu untuk kepentingan penggalangan suara.
Baca SelengkapnyaUang itu disebut-sebut untuk keperluan pendaftaran bakal calon legislatif
Baca SelengkapnyaSahroni menyampaikan, NasDem tidak pernah memerintahkan SYL untuk korupsi. NasDem juga tak pernah meminta SYL menyetor hasil korupsi yang dilakukannya.
Baca Selengkapnya