Diperiksa polwan, Kompol Fahrizal malah telanjang
Merdeka.com - Indikasi gangguan kejiwaan Kompol Fahrizal yang menembak mati adik iparnya semakin kuat. Wakapolres Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat itu kerap bertingkah aneh selama pemeriksaan.
Kapolda Sumatera Utara Irjen Paulus Waterpauw mengatakan, pihaknya telah membantarkan Fahrizal ke RSJ Medan. Dan tim dokter telah mengindikasikan bahwa Fahrizal mengalami gangguan kejiwaan.
"Jadi sekarang sudah kita titipkan di rumah sakit jiwa untuk diorientasi selama kurang lebih dua atau tiga minggu," ujar Paulus di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan, Jumat (4/5/2018).
-
Kenapa Fajri dirawat di RSCM? Fajri sudah kurang lebih dua pekan dirawat untuk menstabilkan kesehatannya dan menurunkan bobot tubuh yang tinggi.
-
Kenapa KPK akan menganalisis putusan hakim? KPK pun akan menganalisis akan putusan hakim. 'Selama persidangan telah mampu memberikan keyakinan pada Majelis Hakim sehingga perbuatan penerimaan suap yang dilakukan Terdakwa ini dinyatakan terbukti dan diputus bersalah,' ungkap Ali kepada wartawan, Rabu (3/4).
-
Kenapa Kejaksaan Agung tahan tersangka? Setelah ditetapkan sebagai tersangka, RD dilakukan penahanan di Rumah Tahanan Negara Salemba Cabang Kejaksaan Agung selama 20 hari ke depan.'Terhitung dari tanggal 29 Maret sampai dengan 17 April,' tutup Ketut.
-
Mengapa KPK menelaah laporan tersebut? 'Bila ada laporan/pengaduan yang masuk akan dilakukan verifikasi dan bila sudah lengkap akan ditelaah dan pengumpul info,' kata Tessa dalam keterangannya, Selasa (4/9).
-
Siapa yang diminta legowo menerima hasil putusan MK? Para penggugat hasil Pemilu 2024 diharapkan bisa menerima apapun putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
-
Bagaimana polisi memastikan motif bunuh diri? 'Kami belum menentukan motif yang membuat satu keluarga ini melakukan aksi bunuh diri,' kata Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya di Jakarta, Minggu (10/3) Agus mengatakan, petugas saat ini tengah melakukan penyelidikan dengan memeriksa para saksi seperti petugas keamanan, keluarga korban dan lainnya. Selain itu, pihaknya juga memeriksa identitas kendaraan serta handphone milik korban.'Kita akan coba hubungi orang terdekat dari korban untuk menelusuri motif kejadian ini,' kata dia.
Indikasi gangguan kejiwaan semakin terlihat dengan adanya beberapa perubahan tingkah laku Fahrizal. Seperti tidak adanya penyesalan setelah menembak mati adik iparnya. Bahkan dia bertingkah aneh saat diperiksa polwan.
"Yang dia rasakan memang tidak ada penyesalan, kemudian membenarkan perbuatannya itu, terus beberapa kali perubahan tingkah laku, saat itu diperiksa Polwan malah telanjang," ungkap Paulus.
Meski demikian, hasil resmi pihak dokter kejiwaan bakal jadi patokan bagi penyidik melanjutkan proses hukumnya. Bila kondisi kejiwaan terus memburuk, Fahrizal hanya akan menjalani pengawasan di RSJ.
"Ini kan baru indikasi (sakit jiwa), kepastiannya kan ahli yang bicara bukan kita. Artinya dari perubahan tingkah laku dia itu dokter merekomendasi segera dibawa ke RS khusus jiwa untuk diorientasikan, kita tunggu saja," ucap Paulus.
Kompol Fahrizal menembak mati adik iparnya, Jumingan di rumah orangtuanya di Kelurahan Bantan, Kecamatan Medan Tembung, Sumatera Utara pada Rabu 4 April 2018 malam.
Tersangka meletuskan senjata sebanyak enam kali hingga korban tewas bersimbah darah. Jasad Jumingan kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Medan untuk otopsi. Kemudian Fahrizal menyerahkan diri ke Polda Sumut.
Fahrizal saat ini menjabat Wakapolres Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Sebelumnya dia menduduki sejumlah posisi di jajaran Polda Sumut, seperti Kasat Reskrim Polres Labuhan Batu, Kasat Reskrim Polresta Medan, kemudian Wakasat Reskrim Polrestabes Medan, sebelum akhirnya mengikuti Sespim Polri.
Reporter: Nafiysul QodarSumber: Liputan6.com
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akmal menjelaskan kemungkinan dikeluarkannya SP3 itu setelah keluarnya hasil pemeriksaan kondisi kejiwaan Tarsum
Baca SelengkapnyaSebelum melakukan pemeriksaan, Sandi menjelaskan, penyidik harus memastikan kesehatan Alvin Lim.
Baca SelengkapnyaSebelumnya kuasa hukum siskaee yang mengaku kliennya memiliki masalah kejiwaan
Baca SelengkapnyaTofan menyebutkan alasan penangguhan penahanan karena kliennya sedang sakit.
Baca SelengkapnyaDokter selesai memeriksa kondisi kejiwaan Tarsum, terduga pelaku pembunuhan dan mutilasi terhadap istrinya.
Baca SelengkapnyaVisum et repertum psycriatrium dilakukan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaKorban pelecehan seksual Rektor Universitas Pancasila (UP) nonaktif Profesor Edie Toet Hendratno, RZ (42) saat ini mengalami trauma.
Baca SelengkapnyaKondisi Terbaru Tarsum Pelaku Mutilasi Istri di Ciamis saat Diperiksa Dokter Jiwa
Baca Selengkapnya