Diperkosa 2 pemuda pengangguran, balita alami trauma berat

Merdeka.com - Seorang balita di Balikpapan Barat, Balikpapan, Kalimantan Timur, kini trauma berat, pascaperkosaan yang dia alami, 22 Juli 2016 lalu. Pemerhati anak tengah berupaya memulihkan kondisi psikisnya.

Saat ini, balita itu tengah berada bersama keluarganya. Pemulihan yang dia jalani, turut melibatkan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan juga Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) kota Balikpapan.

"Iya, sekarang korban sedang bersama keluarganya ya. Korban masih di bawah umur, dan tentu pasti kan ada trauma yang dia alami," kata Kapolres Balikpapan AKBP Jeffri Dian Juniarta, kepada merdeka.com, Selasa (9/8).

"Masih dalam pemulihan oleh keluarga, kita juga bekerja sama dengan KPAI dan P2TP2A kota Balikpapan. Terus, kita lalukan pemulihan kondisi psikisnya," ujar Jeffri.

Jeffri menerangkan, petugas saat ini terus mengumpulkan barang bukti untuk memperkuat proses penyidikan terkait kasus itu. "Barang bukti sudah kita amankan. Ada barang bukti lainnya yang kita terus cari ya," tambah Jeffri.

Diketahui, seorang balita di Balikpapan Barat, menjadi korban pemerkosaan 2 tetangganya, JR (29) dan RO (22), pada 22 Juli 2016 lalu sekira pukul 04.00 WITA. Awalnya, kedua pelaku berniat mencuri di rumah korban. Usai berhasil menggondol sebuah ponsel, keduanya melihat korban tengah tertidur lelap bersama neneknya.

Niat jahat pelaku pun muncul, lantas membawa balita itu, keluar rumah dengan cara menyekap mulutnya. Di sebuah kawasan semak-semak, keduanya lantas memerkosa balita tak berdosa itu bergantian hingga pendarahan.

Usai memerkosanya, balita itu ditinggalkan begitu saja. Di tengah hujan gerimis, balita itu berjalan di tepi jalan dan akhirnya ditemukan seorang nenek. Kasus itu pun dilaporkan ke kepolisian dan 2 pekan kemudian, pelaku diringkus aparat Polres Balikpapan.