Dipicu Pencabutan Spanduk, Aksi Penolakan Rizieq di Surabaya Berakhir Bentrok
Merdeka.com - Aksi unjuk rasa massa yang mengatasnamakan Elemen Warga Surabaya di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, yang semula damai ternyata berujung bentrok. Sisa massa aksi yang belum membubarkan diri, didatangi oleh massa lainnya.
Semula aksi berjalan kondusif. Massa menyampaikan orasinya sejak pukul 13.00-14.00 WIB. Usai unjuk rasa, mereka memasang spanduk penolakan FPI di pagar kawat berduri yang membatasi Taman Apsari di Jalan Gubernur Suryo, lalu membubarkan diri.
Usai spanduk itu terpasang, sejumlah orang dari kelompok lain datang dan mencopoti spanduk tersebut. Melihat itu, sebagian massa aksi yang masih berada di sekitar lokasi, akhirnya kembali dan ketegangan pun terjadi.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Siapa yang masuk ke lapangan dan membuat kerusuhan? Peristiwa itu berawal saat salah satu suporter tuan rumah masuk ke dalam lapangan.
-
Apa yang terjadi pada kerusuhan ini? Dalam peristiwa tersebut, 47 orang Yahudi dan satu orang Prancis terbunuh, banyak yang terluka, dan harta benda dirusak.
-
Siapa yang ditangkap karena kerusuhan? 'Kami telah mengidentifikasi beberapa pelaku, dan saat ini kami baru menangkap satu orang, sementara yang lainnya masih dalam pengejaran,' ujar Kusworo.
-
Siapa yang terlibat dalam perseteruan ini? Keputusan ini muncul sebagai bagian dari perseteruan panjangnya dengan mantan suaminya, Atalarik Syach.
"Lapo spanduk mok copoti iku! (Kenapa spanduknya dilepas!)," teriak salah seorang dari massa aksi," Selasa (24/11).
Aksi saling dorong dan pukul mewarnai kejadian tersebut. Beberapa di antaranya terjatuh. Salah seorang di antara mereka bahkan tampak berdarah di bagian wajah.
Salah seorang dari peserta aksi Elemen Warga Surabaya mengatakan, mereka tak terima spanduk penolakan FPI dan Rizieq yang telah pihaknya pasang di Jalan Gubernur Suryo, tiba-tiba dicopot oleh orang lain. Mereka pun menduga bahwa kelompok yang mencopot spanduknya, berasal dari massa FPI. Mereka juga mengenal salah satu di antaranya.
"Mereka itu FPI, saya tahu mereka itu siapa," ucapnya.
Sementara itu, Wali Laskar FPI Surabaya, Agus Fachrudin yang terlihat di lokasi bentrokan menolak memberikan komentar. Dia beralasan, suasana masih belum kondusif.
"No comment dulu, teman-teman masih emosi," ucapnya.
Sebelumnya, sejumlah massa yang mengatasnamakan Elemen Warga Surabaya, melakukan aksi unjuk rasa, menolak rencana kedatangan Habib Rizieq Syihab ke Jatim. Mereka bahkan mengancam, akan melakukan pengadangan jika Rizieq nekat berkunjung ke Jatim.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Massa pendukung hak angket yang geram langsung menyerang massa penolak hak angket.
Baca SelengkapnyaDi sisi kanan, massa membakar ban bekas dan melemparkan botol-botol ke arah barikade petugas yang berada di dalam kawasan Gedung DPR/MPR.
Baca SelengkapnyaMassa menolak Pemilu curang sampai menerobos barikade polisi.
Baca SelengkapnyaLemparan batu, botol, dan benda lainnya sempat mewarnai kericuhan tersebut.
Baca SelengkapnyaKedua kubu awalnya hanya saling beradu argumen, namun situasi kian panas hingga diwarnai lemparan batu dan botol air mineral.
Baca SelengkapnyaAksi demonstrasi di depan Gedung MPR DPR RI antara yang mendukung hak angket dan menolak ricuh.
Baca SelengkapnyaPonpes Al-Zaytun kembali jadi sasaran demonstrasi warga. Kali ini datang dari Aliansi Santri dan Rakyat Indonesia (ASRI), Kamis (6/7/2023).
Baca SelengkapnyaPondok Pesantren Al-Zaytun di Indramayu, Jawa Barat kembali jadi sasaran demonstrasi.
Baca SelengkapnyaKelompok Anarko ini menyusup dan melarikan diri ke sejumlah kampus yang sebelumnya menggelar aksi unjuk rasa.
Baca SelengkapnyaMassa mendorong hak angket DPR terkait hasil sementara penghitungan suara Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaKehadiran mereka disambut sejumlah mahasiswa yang masih bertahan di sekitar gedung DPR/MPR.
Baca SelengkapnyaSaling dorong yang terjadi membuat pagar balai kota akhirnya jebol. Sebagian massa tampak masuk ke kompleks balai kota. CCTV, tanaman dan paving block dirusak.
Baca Selengkapnya