Dipimpin Mantan Penasihat KPK, Massa GNKR Kembali Demo Kawal Sidang MK
Merdeka.com - Sejumlah massa kembali melakukan demonstrasi mengawal jalannya sidang sengketa Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK). Massa mengatasnamakan Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat (GNKR) itu menggelar demonstrasi di sekitar Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (18/6) siang.
Pantauan Liputan6.com di lokasi, massa itu dipimpin oleh satu mobil komando terkonsentrasi di depan Gedung Indosat. Tidak terlihat penjagaan yang ketat dengan membentuk barikade polisi demi menjaga aksi tersebut.
Aparat keamanan yang terdiri dari polisi dan TNI hanya duduk-duduk dan berjaga. Massa yang sebagian besar merupakan ibu-ibu ini terlihat tanpa lelah berdiri di tengah terik matahari.
-
Bagaimana doa Pemilu dilakukan? Berikut bacaan doa pemilu, dilansir dari berbagai sumber.
-
Bagaimana menjaga suara saat memimpin doa? Saat membaca doa, pemimpin doa harus harus menjaga suara agar tidak terlalu keras atau terlalu pelan. Suara yang tepat akan menjadikan doa terdengar baik dan terasa lebih khusyuk.
-
Bagaimana cara membaca doa pembuka rapat? Berikut ini adalah kumpulan doa pembukaan rapat kerja, dilansir dari Liputan 6.
-
Siapa yang dianjurkan untuk membaca Doa Pembuka Acara? Dalam praktik kehidupan sehari-hari, interaksi dengan sesama umat muslim lainnya adalah hal yang tak dapat dihindari.
-
Bagaimana cara membaca Doa Pembuka Acara? Dengan mempraktikkan adab yang benar, diharapkan doa pembuka acara yang dipanjatkan akan dikabulkan oleh Allah SWT.
-
Siapa yang menyampaikan doa tersebut? Disebutkan doa Malaikat Jibril yang diaminkan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah doa ketika Nabi menaiki mimbar yang diriwayatkan oleh Jabir. Pada tangga pertama beliau mengucapkan âmîn. Pada tangga kedua dan ketiga beliau juga mengucapkan âmîn. Para sahabat akhirnya bertanya,Wahai Rasulullah, kami mendengar engkau mengucapkan âmîn tiga kali. Nabi menjelaskan: Pada tangga pertama tadi, Jibril mendatangiku dan mengatakan:شَقِيَ عَبْدٌ أَدْرَكَ رَمَضَانَ، فَانْسَلَخَ مِنْهُ وَلَمْ يُغْفَرْ لَهُArtinya: Celaka orang yang menjumpai Ramadhan dan melewatinya tapi dosa-dosanya tidak diampuni.Maka aku mengucapkan ‘âmîn’.Pada tangga kedua Jibril berkata:شَقِيَ عَبْدٌ أَدْرَكَ وَالِدَيْهِ أَوْ أَحَدَهُمَا فَلَمْ يُدْخِلَاهُ الْجَنَّةَArtinya: Celaka orang yang menjumpai kedua orang tuanya atau salah satu dari keduanya tapi hal itu tidak bisa memasukkannya ke surga.Maka aku mengucapkan ‘âmîn’. Pada tangga ketiga Jibril berkata:شَقِيَ عَبْدٌ ذُكِرْتَ عِنْدَهُ وَلَمْ يُصَلِّ عَلَيْكَArtinya: Celaka orang yang ketika namamu disebut di dekatnya, tapi ia tidak bershalawat padamu.Maka aku mengucapkan ‘âmîn’. (Imam al-Bukhari, Al-Adabu-l Mufrad, bab Man Dzukira ‘Indahu an-Nabiyyu Falam Yushalli ‘Alaihi).
Terlihat pula Abdula Rasyid Abdullah selaku Ketua Panitia Ijtima Ulama dan mantan penasihat KPK Abdullah Hehamahua dalam aksi tersebut.
Dalam aksi tersebut, para peserta diinstruksikan oleh Abdullah Rasyid Abdullah untuk membacakan doa kemudian dilanjutkan dengan orasi. Hingga saat ini, itu orasi masih berlangsung dengan kondusif.
Massa Doakan Presiden Mesir
Aksi massa sidang sengketa gugatan Pilpres 2019 kembali digelar di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) hari ini, Selasa, 18 Juni 2019. Di saat yang sama, aksi massa digelar di sekitar Gedung MK, tepatnya di depan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
Dalam kesempatan itu, orator yang tidak diketahui bernama Edi Mulyadi mengajak massa aksi untuk mendoakan atas meninggalnya mantan presiden Mesir yang dipilih secara demokratis, Muhammad Morsi.
"Semoga Allah menerima amalan ibadah beliau. Semoga Allah beri lapang yang luas di kuburnya, semoga perjuangan beliau bisa kita jadikan contoh," harap Edi Mulyadi.
Ia pun mengajak massa aksi untuk membacakan Surat Al Fatihah untuk mendoakan Morsi.
"Mari kita bersama-sama membacakan Al Fatihah untuk beliau," instruksinya.
Sebelumnya diketahui, mantan Presiden Mesir dari Partai Kedaulatan dan Keadilan yang terafiliasi dengan kelompok Ikhwanul Muslimin (Muslim Brotherhood), Muhammad Morsi meninggal dunia di tengah-tengah persidangan kasus yang menjerat dirinya.
Dikutip dari BBC, Senin (17/6), Morsi tumbang saat berbicara di persidangan terkiat kasus tuduhan spionase karena melakukan kontak dengan organisasi kemerdekaan Palestina, Hamas. Ia diketahui berbicara selama lima menit sebelum kemudian tumbang di tengah-tengah persidangan.
Ia dinyatakan meninggal saat di rumah sakit pada pukul 16.50 waktu setempat.
Morsi diketahui sebagai presiden pertama Mesir yang dipilih secara demokratis setelah tumbangnya diktator Husni Mubarak. Pada Pemilu pertama Mesir usai Arab Spring yang digelar 2012, Morsi berhasil meraup suara sebanyak 51,7 persen.
Ia kemudian dikudeta oleh militer Mesir yang dipimpin oleh Jenderal Abdel Fattah al Sisi pada 3 Juli 2013. Para pendukung Morsi menggelar demonstrasi yang terpusat di halaman Masjid Rabaa al Adawiyah.
Selama sebulan lebih mereka mendirikan tenda-tenda di sana untuk menolak kudeta tersebut. Sampai pada tanggal 14 Agustus 2013, yakni saat mereka dibubarkan secara paksa oleh otoritas keamanan Mesir dengan cara ditembaki. Kejadian tersebut menurut Human Rights Watch menyebut aksi tersebut sebagai aksi pembantaian terbesar kala itu.
Reporter: Yopi MakdoriSumber: Liputan6.com
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lukman menegaskan, masyarakat Indonesia harus bersatu menjaga demokrasi agar tidak dibajak oleh kepentingan penguasa.
Baca SelengkapnyaDalam aksinya, mereka menuntut MK bersikap adil dan menggunakan hati nurani saat memutuskan sengketa hasil Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaKubu 01 dan 03 menggelar aksi salat dzuhur berjemaah d tengah jalan di depan Patung Kuda Gambir, Jakarta Pusat, Senin (22/4/2024).
Baca SelengkapnyaSalah seorang orator menghentikan sementara orasi di kawasan Patung Kuda dan dilanjutkan dengan salat Zuhur.
Baca SelengkapnyaMereka memilih untuk bergerak melanjutkan gerakan kawal putusan MK.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto mengingatkan pendukungnya agar tidak turun ke jalan saat pembacaan putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK), Senin (22/4).
Baca SelengkapnyaAksi massa yang menuntut DPR untuk mematuhi Putusan MK terkait pencalonan kepala daerah dan batas usia calon kepala daerah.
Baca SelengkapnyaAksi demonstrasi di depan Gedung MPR DPR RI antara yang mendukung hak angket dan menolak ricuh.
Baca SelengkapnyaPara pendemo menyinggung sejumlah hal mulai dari pesan Nabi Muhammad soal jumlah hakim.
Baca SelengkapnyaMassa pun akhirnya membubarkan diri. Akses jalan depan KPU kembali dibuka.
Baca SelengkapnyaYuliandri juga mengatakan bahwa MKMK memiliki fokus untuk menjaga muruah dan martabat MK.
Baca SelengkapnyaNusron menegaskan, tidak ada agenda politik dalam acara tersebut.
Baca Selengkapnya