Dipindah ke Lapas Mojokerto, napi terorisme minta HP & rice cooker
Merdeka.com - Lapas klas IIB Mojokerto menerima limpahan seorang napi kasus terorisme bom Sarinah dan Thamrin, Wildan Fauzie Bahriza (26), dari Rutan Brimob, Selasa (11/7) kemarin. Di dalam Lapas, pria lulusan S2 Informatika itu meminta peralatan yang tidak diperbolehkan.
"Banyak permintaannya barang-barang yang dilarang untuk para napi, seperti handphone, rice cooker, dan lain lain," kata Hanafi, Kepala Lapas Mojokerto, Selasa (12/7).
Setibanya di Lapas Mojokerto Selasa kemarin, warga Bangil Pasuruan itu dikawal anggota Densus 88. Dia kemudian ditempatkan di ruang sel terpisah dengan napi lainnya. Lokasi sel sengaja dipisah di blok C untuk proses pembinaan secara khusus.
-
Siapa yang ditangkap saat menempatkan bahan peledak? Sejarahnya dimulai dari peristiwa 5 November 1605 O.S., saat Guy Fawkes, seorang anggota Gunpowder Plot atau Plot Bubuk Mesiu, ditangkap saat menempatkan bahan-bahan ledak di bawah ruangan Dewan Bangsawan.
-
Apa yang terjadi pada perwira tersebut di dalam tahanan? Dalam video, tampak sekumpulan pria berpakaian serba oranye, bertuliskan 'Narapidana Militer'. Sementara tentara yang menjadi tahanan baru, mengenakan seragam loreng dan dipajang di tengah lapangan. Pangkat yang melekat di pundaknya tidak ada artinya. Perwira itu digojlok oleh para tahanan senior. Perwira itu diperintah untuk menyebutkan nama dan pangkatnya.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Dimana buronan ditangkap? Direktur Reskrimum Polda Jambi Komisaris Besar Polisi Andri Ananta di Jambi, Jumat, mengatakan tim Resmob Jatanras Polda Jambi menangkap DPO berinisial ARS (20) itu di Jakarta pada Kamis (28/3) malam.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
"Kita tetap mempertimbangkan kemanusiaan sesuai Undang-undang No 12 tentang Kemasyarakatan. Untuk melakukan pembinaan saya bersama 5 sampai 6 alim ulama. Karena ideologinya garis keras dan SDM yang agak tinggi karena dia lulusan S2," ujar Hanafi.
Menurut Hanafi, sesuai petikan putusan yang diterima, Wildan Fauzie Bahriza divonis 5 tahun penjara karena terlibat peristiwa bom Sarinah, Thamrin, lalu. Dia sudah menjalani hukuman satu tahun lebih di Rutan Mako Brimob.
"Kapasitas di Rutan Brimob sudah penuh makanya dilakukan pemerataan, di antaranya dipindah ke Lapas Mojokerto," jelas Hanafi.
Diketahui, Wildan ditangkap Densus 88 Antiteror saat berada di rumah istrinya, di Indramayu, Jawa Barat, pada Januari 2016 lalu. Dia ditangkap karena terlibat serangan bom Sarinah dan Thamrin, Jakarta. Wildan merupakan jaringan jihad di Suriah anggota ISIS.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ke-23 napi terorisme itu,akan menjalani sisa masa tahanan di lapas berbeda di Jatim
Baca SelengkapnyaDelapan orang narapidana kasus terorisme dipindahkan dari Rutan Cikeas Jawa Barat ke tiga lapas yang tersebar di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaHanya sekitar tujuh bulan sejak terpapar paham radikal dari media sosial, HOK sudah nekat mempelajari cara peracikan bahan peledak.
Baca SelengkapnyaMotifnya karena pelaku terlilit pinjaman online. Pelaku menggunakan pisau lipat dalam aksinya.
Baca SelengkapnyaPelaku mengakui semua perbuatannya, dia telah masuk ke dalam kamar indekos korban.
Baca SelengkapnyaPenyelundupan barang diduga narkoba digagalkan petugas Lembaga Pemasyarakatan Kediri
Baca SelengkapnyaKegiatan ini merupakan bagian dari langkah preventif dalam mendeteksi dini potensi gangguan keamanan dan ketertiban di dalam Lapas.
Baca SelengkapnyaKuasa hukum Munarman, Aziz Yanuar menyebut selepas dari lapas Salemba, kliennya berencana untuk sowan ke Habib Rizieq.
Baca SelengkapnyaSL adalah warga Tangerang. Tetapi dua tahun terakhir tinggal di rumah meretuanya.
Baca SelengkapnyaWarga yang mengancam dengan menggunakan sajam itu atau pelaku bernama Imanuel Lere Mawo (24) asal Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT)
Baca Selengkapnya