Diprioritaskan saat Beli BBM Subsidi, Kendaraan Umum di Aceh Diberi Stiker Khusus

Merdeka.com - Antrean panjang untuk mendapatkan BBM bersubsidi diperkirakan akan terjadi pada arus mudik Lebaran 2022. Untuk mengatasinya, angkutan umum dan kendaraan pengangkut sembako di Aceh diberi stiker khusus agar mendapat prioritas di SPBU.

Pemasangan stiker itu dilakukan Pertamina Aceh bersama Organisasi Angkutan Darat (Organda) dan Hiswana Migas Aceh.

Sales Area Manager PT Pertamina Aceh Sonny Indro Prabowo mengatakan tujuan pemasangan stiker supaya bisa membedakan kendaraan yang paling membutuhkan BBM subsidi, sehingga penyalurannya tepat sasaran.

"Angkutan penumpang dan sembako yang pakai stiker ini nantinya mendapat prioritas di SPBU. Dan (stiker) sebagai pengawasan agar BBM subsidi tepat sasaran," katanya, Kamis (21/4).

Pihaknya memastikan akan terus memantau penggunaan stiker khusus ini, terutama jelang arus mudik yang diprediksi akan ramai 7 hari menjelang Lebaran. Begitu juga soal kelancaran transportasi bahan-bahan pokok di Aceh jelang Idul Fitri 2022.

Alat Pengawasan

Senada dengan Sony, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Organda Aceh Ramli mengatakan, pemasangan stiker di angkutan umum dan kendaraan pembawa sembako bisa dijadikan alat pengawasan Pertamina maupun SPBU agar penyaluran BBM subsidi tepat sasaran.

Selama ini, menurut Ramli, angkutan umum dan kendaraan pembawa sembako kerap kali antre panjang untuk mendapatkan BBM bersubsidi. "Semoga dengan striker ini akan diprioritaskan oleh SPBU," harapnya.

Sementara Ketua Hiswana Migas Aceh Nahrawi Noerdin menyebut pihaknya segera menyurati SPBU seluruh Aceh agar memprioritaskan BBM subsidi untuk angkutan yang memiliki stiker.

Dia berharap dengan adanya prioritas dari SPBU itu, angkutan umum bisa memberi pelayanan terbaik kepada masyarakat, terutama penumpang yang hendak mudik Idulfitri. Begitu juga dengan angkutan sembako yang menjadi kebutuhan masyarakat jelang Hari Raya.

"Ke depan tidak ada alasan lagi angkutan umum dan sembako mengaku tak ada BBM, hingga berdampak kepada masyarakat, misalnya naiknya harga barang pokok," jelas Nahrawi.