Dipropamkan, Kapolsek laporkan balik warga karena hina polisi
Merdeka.com - Kapolsek Kampar Kiri Kompol Amril yang diduga melakukan tindak pidana penganiayaan terhadap Angky, seorang warga kecamatan Kampar Kiri kabupaten Kampar Riau, mengaku tidak gentar. Amril justru akan melaporkan Angky yang telah menghina institusi kepolisian.
"Baik saya maupun anggota Polsek Kampar Kiri tidak ada melakukan penganiayaan seperti yang dituduhkan, dan itu tidak benar. Malahan Angky yang menghina institusi saya di depan tokoh masyarakat dan para ninik mamak ini akan saya laporkan," ujar Amril kepada merdeka.com di Mapolda Riau, Senin (27/10).
Amril menceritakan, saat kejadian, Angky yang mengaku dianiaya oleh Amril, tidak punya urusan di Mapolsek Kampar Kiri saat itu, lalu diminta untuk keluar karena saat kejadian pihak kepolisian tengah melakukan pemeriksaan terhadap tersangka kasus pencurian rumah.
-
Siapa yang diduga melakukan penganiayaan? Leon Dozan diduga melakukan penganiayaan terhadap Rinoa Aurora Senduk setelah foto dan video dalam tangkapan layar obrolan di Whatsapp terbongkar.
-
Apa yang dilakukan Polda ke Aiman? 'Tim penyelidik kembali telah melayangkan surat undangan klarifikasi terhadap Aiman Witjaksono untuk dilakukan klarifikasi yang diagendakan dilakukan pasa hari Selasa, 5 Desember 2023 pukul 09.00 Wib di ruang riksa Subdit Cyber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya,' kata Dirreskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak dalam keterangannya, Minggu (3/12).
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Dimana kejadian polisi mengancam warga? Peristiwa itu terjadi di Palembang, Senin (18/12) pukul 11.30 WIB.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Siapa yang melakukan penganiayaan? Seorang bocah berusia 8 tahun di Semarang diduga dibakar teman sepermainannya.
"Awalnya kita minta secara baik-baik kepada Angky untuk meninggalkan ruang penyidik karena sedang ada pemeriksaan, namun yang bersangkutan malah memaki dengan sebutan nama-nama binatang kepada polisi yang ada di depannya," kata Amril.
Mendapat cacian dari Angky, sambung Amril, pihaknya hanya diam karena tidak ingin terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Namun, tak lama kemudian, datang orangtua Angky bernama Bujang bersama istrinya sambil marah-marah dan mencari tahu siapa orang yang telah menganiaya Angky, anaknya tersebut.
"Tidak ada yang menganiaya Angky, malah orangtuanya menanyakan siapa yang melakukan, saya bilang baik-baik, tidak ada penganiayaan terhadap Angky, " lanjut Amril.
Lalu, para tokoh masyarakat dan ninik mamak yang juga kebetulan berada di Mapolsek Kampar Kiri tersebut melerai aksi tudingan Bujang dan anaknya Angky terhadap Kompol Amril.
"Setelah dinasehati para ninik mamak, Pak Bujang mengatakan hanya mendapat pengakuan dari anaknya, yang mengaku dianiaya oleh polisi yang berada di kantor, padahal para ninik mamak juga mengatakan tidak ada penganiayaan," terang Amril.
Untuk itu, Kompol Amril yang mengaku tidak ada melakukan penganiayaan baik anggotanya maupun dirinya terhadap Angky, berniat melaporkan Angky yang menghina institusinya.
"Dia (Angky) malah menghina institusi kepolisian. Kalau saya yang dihina tidak masalah, tapi jika polisi yang dihina itu pelanggaran, saya laporkan ini," tegas Amril. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Sanksi kepada 6 personel berupa pemberhentian tidak hormat karena telah mencoreng nama baik Polri,"
Baca SelengkapnyaPerkara ini awalnya telah dilakukan upaya perdamaian antara kedua belah pihak. Hanya saja tidak menemui titik terang
Baca SelengkapnyaPolda Sumsel merotasi beberapa anggotanya, termasuk dua perwira pertama yang diduga melakukan pengeroyokan dan pelecehan terhadap wanita pengunjung klub malam.
Baca SelengkapnyaSigit juga memerintahkan agar memberikan hukuman yang berat terhadap Dadang karena dianggap telah mencederai institusi Bhayangkara.
Baca SelengkapnyaPelaku tiba-tiba mendatangi korban dan langsung menikamnya dengan menggunakan badik.
Baca SelengkapnyaKompolnas sudah membentuk dua tim untuk mengungkap kasus penembakan dilakukan AKP Dadang Iskandar.
Baca SelengkapnyaKompolnas sudah melayangkan surat klarifikasi kepada Kapolda Sulsel. Namun belum direspons.
Baca SelengkapnyaKuasa hukum menegaskan korban tidak memiliki motivasi lain seperti yang disebut jenderal bintang dua itu.
Baca SelengkapnyaKondisi nahas dialami dua orang polisi saat menangkap terduga penipu daring di OKI, Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaDidik mengaku instansinya akan bersikap profesional dalam penanganan kasus ini.
Baca SelengkapnyaKapolri meminta penyidik Propam Polda Sumbar segera menggali motif dari kasus polisi tembak polisi tersebut.
Baca SelengkapnyaKasus ini masih didalami oleh Rindam IM dan Pomdam IM
Baca Selengkapnya