Diprotes Singapura, Indonesia tak akan ubah nama KRI Usman Harun

Merdeka.com - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto memastikan tak akan mengubah nama KRI Usman Harun. Sebab, penamaan kapal perang milik TNI AL tersebut sudah dilakukan sesuai prosedur dan beberapa penilaian.
"Pemerintah Indonesia memiliki tatanan, aturan, prosedure dan kriteria penilaian sendiri untuk menentukan seseorang mendapat kehormatan sebagai pahlawan. Dan itu tidak boleh ada intervensi dari negara lain," kata Djoko dalam keterangan persnya di Jakarta, Jumat (7/2).
Tentu, lanjut Djoko, penyematan nama Usman Harun tak lepas dari bobot pengabdian dan pengorbanan keduanya hingga mendapat gelar pahlawan. Jika kemudian ada persepsi berbeda atas kebijakan tersebut, Djoko memastikan tak akan ada yang berubah meski ada protes dari negara tetangga.
"Bahwa ada persepsi yang berbeda terhadap policy pemerintah RI oleh negara lain (Singapora) tidak boleh menjadikan kita surut dan gamang untuk tetap melanjutkan policy itu dan memberlakukannya," tandasnya.
Djoko merasa heran dengan sikap pemerintah Singapura saat ini, sebab PM Lee Kuan Yew pernah menaburkan bunga makam Usman dan Harun di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata pada 1973 lalu. Dengan demikian, isu mengenai peledakan di McDonald's House tersebut harusnya tidak lagi dipermasalahkan.
"Saya sudah jelaskan kepada Wakil PM Theo Chee Hean tentang posisi dan argumentasi tersebut. Pemerintah Indonesia dalam hal ini TNI AL punya otoritas dan pertimbangan yang matang untuk memberikan penghormatan kepada pahlawannya untuk diabadikan di sejumlah kapal perang RI, seperti halnya nama-nama pahlawan yang lain," pungkasnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya