Dipukul Guru, Murid di Surabaya Diberi Pendampingan Psikologis
Merdeka.com - Guru pemukul siswa di Surabaya yang viral dalam video berdurasi tiga detik, diperiksa oleh inspektorat. Dia pun disebut sudah meminta maaf pada siswa yang dipukulnya.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Surabaya, Yusuf Masruh mengatakan, untuk memberikan rasa aman kepada korban, pihaknya memberikan pendampingan psikologis.
"Kami bersama psikolog untuk memberikan pendampingan kepada korban, agar anak merasa aman di sekolah. Jadi saya menjamin anak-anak ini aman di sekolah, aman dari paparan Covid-19, dan aman dari guru dan teman-teman yang ada di sekolah," kata Yusuf, Sabtu (29/1).
-
Apa yang dilakukan siswa terhadap gurunya? Seorang siswa Madrasah Aliyah (MA) YASUA, Desa Pilangwetan, RT 02 RW 03, Kecamatan Kebonagung, tega membacok gurunya sendiri.
-
Kenapa siswa membacok guru? Terkait kejadian ini, Kasatreskrim Polres Demak AKP Winardi mengatakan, pelaku tega membacok gurunya sendiri diduga karena tidak terima mendapat nilai jelek.
-
Apa yang dilakukan guru terhadap murid? Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
-
Bagaimana siswa membacok gurunya? Peristiwa itu terjadi pada Senin (25/9) pukul 09.30 WIB. Saat itu sang guru sedang mengawasi PTS (Penilaian tengah semester). Akibat insiden itu, guru mengalami luka serius dan mendapat perawatan di RS Wongsonegoro, Semarang.
-
Siapa guru yang mencabuli murid? Kasat Reskrim Polres Kota Pariaman, Iptu Rinto Alwi mengatakan, peristiwa itu terjadi beberapa bulan yang lalu dan pelaku sudah berhasil diamankan. 'Kejadian tahun ini, beberapa bulan yang lalu. Pelaku berhasil ditangkap pada 15 Mei 2024. Pada 29 Mei 2024 perkaranya sudah dilimpahkan ke Kejaksaan,' tuturnya.
-
Di mana guru itu mencabuli murid? 'Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
Dia membenarkan kejadian dugaan kekerasan pada siswa tersebut, menimpa salah satu siswa di SMP Negeri 49 Kota Surabaya. Menurutnya, hal itu terjadi karena belum adanya pemahaman guru terhadap karakter siswa, saat PTM 100 persen berlangsung.
"Iya memang benar (terjadi), saya mohon maaf atas nama Dinas Pendidikan kepada warga Kota Surabaya. Untuk kronologi kejadian ini masih kita dalami, karena di media sosial sudah tersebar berita itu," ujarnya.
Yusuf menambahkan, pihaknya telah meminta setiap guru untuk memiliki strategi yang tepat dalam memberikan pembelajaran kepada anak didiknya. Tujuan tentu bisa membantu dan menjaga proses pembelajaran akademik siswa.
"Karena kemampuan dan kompetensi anak tidak sama. Kita boleh mengarahkan anak, tapi harus diingat batasan edukasinya di mana, harapannya tidak ada sentuhan fisik tapi harus menggunakan logika rasional," tegasnya.
Yusuf tak memungkiri bahwa guru tersebut berstatus sebagai salah satu guru PNS di Kota Surabaya. Sedangkan mengenai sanksi yang akan diberikan kepada guru tersebut, pihaknya akan mengikuti peraturan yang berlaku.
"Iya betul guru olah raga, terkait sanksi kita sesuaikan dengan peraturan yang berlaku. Hal ini menjadi pembelajaran, bahwa kita ini adalah figur, saya inginnya guru itu punya kenangan yang bagus bagi siswa," ungkapnya.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengunjungi SMP Negeri 49 untuk memberikan pembinaan kepada guru dan tenaga pengajar. Ia mengaku kaget dan kecewa dengan adanya kekerasan dalam video tersebut dan tak menginginkan kejadian itu terulang lagi.
"Saya tidak ingin kejadian ini terulang lagi di Surabaya, karena guru ini adalah orang tua maka otomatis ngemonge (membimbingnya) harus dengan kasih sayang," katanya.
Eri kemudian memastikan agar hal itu tidak akan terulang kembali di Kota Surabaya. Sebab jika hal itu terulang, maka ia akan berhadapan dengan guru tersebut.
"Insya Allah tidak ada maksud guru ini sampai berlebihan, kadang yo onok kesele (iya ada capeknya). Maka saya nyuwun tulung (minta tolong) dan saya titip menjaga anak-anak didik kita di sekolah, karena mereka adalah calon pemimpin Bangsa dimasa depan," ujar dia.
Selanjutnya, terkait dengan sanksi yang akan diberikan kepada guru tersebut, Eri mengaku akan ada pemeriksaan dari Inspektorat. Namun, ia juga bersyukur bahwa guru yang telah melakukan kekerasan itu langsung menyampaikan permintaan maaf kepada siswanya, sebelum video tersebut beredar luas.
"Ya opo engkodilakoni bareng (bagaimana nanti, kita lewati bersama), maka saya nyuwun tulung (minta tolong) dan saya titip kepada Kepala Sekolah dan para bapak ibu guru untuk menjaga anak didik kita ini," terang dia.
Ke depan, agar kejadian ini tidak terulang kembali, ia meminta Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya mengundang seluruh guru di Kota Pahlawan untuk diberikan penguatan. Bahkan, untuk memastikan para guru-guru ini memiliki integritas dalam mengajar, Eri meminta untuk mengadakan tes integritas kepada para guru. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang siswa SD viral di media sosial karena berkata kotor dan mencoba memukul gurunya. Namun, belakangan justru sang guru yang meminta maaf.
Baca SelengkapnyaSebuah video menunjukkan seorang guru pria diduga menghina pekerjaan orang tua siswa sebagai petani.
Baca SelengkapnyaIvan sebelumnya menghardik siswa berinisial E dengan meminta bersujud dan menggongong karena telah mengejek anaknya.
Baca SelengkapnyaVideo berdurasi 34 detik itu, korban menerima pukulan bertubi-tubi dari pelaku
Baca SelengkapnyaDikatakan bahwa pihak sekolah yang diperiksa tersebut mulai kepala sekolah, guru, hingga sejumlah murid yang merupakan rekan korban.
Baca SelengkapnyaDisdik Sukabumi berkoordinasi dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan pengawas terkait permasalahan ini.
Baca SelengkapnyaPolisi mengamankan tiga orang siswi SMP karena diduga melakukan perundungan atau bullying.
Baca SelengkapnyaPelaku seakan tidak peduli meski korbannya telah meminta ampun.
Baca SelengkapnyaPernyataan bahwa Lasmi dan anaknya telah memaafkan ulah Luluk Nuril justru disampaikan oleh Kapolres Probolinggo.
Baca SelengkapnyaMulanya, korban ribut dalam majelis lalu diberitahu terduga pelaku. Tetapi tak juga didengar hingga terjadilah peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaIvan megakui jika semua persoalan yang terjadi hingga akhirnya viral diberbagai media sosial itu, telah membuat malu keluarganya.
Baca SelengkapnyaGuru pemeran pria dalam video mesum tersebut telah ditetapkan polisi sebagai tersangka.
Baca Selengkapnya