Dipukul mundur ke dalam kampus IISIP, mahasiswa lempar molotov
Merdeka.com - Setelah dipukul mundur aparat masuk ke dalam kampus Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP), Lenteng Agung, Jakarta Selatan, ratusan mahasiswa tetap melakukan perlawanan. Dari dalam gerbang kampus, mahasiswa sempat melempar sebuah bom molotov.
Pantauan merdeka.com, Selasa (18/11) dini hari, molotov itu jatuh di jalan, tidak mengenai aparat kepolisian yang berjaga. Lemparan itu tidak terlalu digubris ratusan aparat gabungan dari Polsek Jagakarsa, Polres Jakarta Selatan dan Polda Metro Jaya tersebut.
15 Menit kemudian, mahasiswa tiba-tiba membuka gerbang dan melancarkan serangan ke arah polisi yang tengah berada di seberang rel. Mahasiswa kembali melempar batu ke arah aparat kepolisian.
-
Dimana keributan terjadi? Seorang anggota TNI Koramil 01/Purwodadi mengalami nasib yang kurang baik saat bertugas mengamankan acara hiburan solo organ di Dusun Tanjungan, Desa Ngembak, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan Jawa Tengah.
-
Dimana demo buruh berlangsung? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
-
Apa yang membuat kampus heboh? Udinus jadi heboh karena Azizah Salsha dan Pratama Arhan mampir.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Apa yang terjadi pada kerusuhan ini? Dalam peristiwa tersebut, 47 orang Yahudi dan satu orang Prancis terbunuh, banyak yang terluka, dan harta benda dirusak.
-
Siapa yang protes soal UMP? Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan mogok nasional awalan ini melibatkan sejumlah pabrik di kawasan industri di seluruh Indonesia.
Hingga berita ini diturunkan, ketegangan masih terjadi di depan kampus IISIP. Pengendara yang hendak melintas diimbau untuk mencari jalan lain demi keselamatan.
Sebelumnya, Koordinator aksi Tintus Formancius menyatakan ratusan mahasiswa yang sebelumnya memblokade Jl Lenteng Agung, tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Indonesia (AMI) yang terdiri dari 15 kampus. Elemen itu antara lain ISTN, UP, UI, Unas, Trisakti, Posgoro, IISIP, Universitas Sahid, UIN dan Gunadarma.
Tintus mengatakan, aksi tersebut digelar sebagai protes terhadap kebijakan Pemerintah Jokowi-JK yang menaikan harga BBM bersubsidi.
"Kami (AMI) secara tegas menolak kenaikan harga BBM bersubsidi yang dilakukan Pemerintah Jokowi-JK," kata Tintus.
Menurut Tintus, kenaikan harga BBM tersebut membebani masyarakat karena harus mengeluarkan pengeluaran yang lebih demi memenuhi kebutuhan hidup.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa. Tak berselang lama, satu unit pete-pete terbakar tepat di depan halte Unibos Makassar.
Baca SelengkapnyaKehadiran mereka disambut sejumlah mahasiswa yang masih bertahan di sekitar gedung DPR/MPR.
Baca SelengkapnyaPolisi dan mahasiswa saling halau. Mahasiswa yang mundur ke depan kampung Universitas Diponegoro menghalau polisi kembali ke Gedung DPRD Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaAksi tersebut berujung ricuh setelah mahasiswa yang ingin masuk kedalam gedung DPRD dipukul mundur polisi.
Baca SelengkapnyaKorban merupakan mahasiswa baru asal Fakultas Kehutanan Untad.
Baca SelengkapnyaDemonstrasi terkait RUU Pilkada di Semarang berakhir ricuh. Puluhan mahasiswa harus dirawat di rumah sakit dan puluhan lainnya ditahan polisi
Baca SelengkapnyaSetelah merobohkan pintu pagar Gerbang Pancasila, pendemo berkumpul dengan penjagaan ketat dari pihak kepolisian.
Baca SelengkapnyaDemo yang dilakukan mahasiswa Universitas Pancasila , Selasa (27/2) sempat diwarnai aksi blokade Jalan Raya Srengseng Sawah yang memicu kemacetan.
Baca SelengkapnyaSituasi saat ini polisi bertameng siaga penuh menghalau jika pendemo merangsek masuk ke dalam
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap 16 pelaku bentrok mahasiswa antarfakultas di Universitas Islam Makassar (UIM) yang menyebabkan sejumlah ruang sekretariat rusak.
Baca SelengkapnyaHingga malam hari, massa demonstran tolak Revisi UU Pilkada masih bertahan di depan Gedung DPR.
Baca SelengkapnyaSituasi kondusif setelah pihak kepolisian masuk ke ruang kongres sehingga dapat terkendali.
Baca Selengkapnya