Dipukul Mundur Polisi, Massa Aksi 1812 di Jalan Agus Salim Kocar-Kacir
Merdeka.com - Kondisi Jalan Agus Salim, Jakarta Pusat, pada Jumat (18/12) sekitar pukul 16.00 WIB, telah kembali kondusif. Massa aksi 1812 sebelumnya menuntut pembebasan Pemimpin Front Pembela Islam (FPI), Muhammad Rizieq Syihab yang sempat memadati jalan tersebut telah dipukul mundur aparat gabungan TNI-Polri pada kisaran pukul 15.30 WIB.
Awalnya massa diminta secara persuasif oleh TNI untuk membubarkan diri berhubung Jakarta masih dalam situasi pandemi Covid-19. Setelah berdiskusi beberapa saat, massa mendapatkan kabar dari pimpinannya untuk menarik diri dari lokasi aksi.
Tak lama setelah itu, entah mengapa ada sejumlah massa yang datang dari arah Sabang, Jakarta Pusat yang membuat massa kembali merangsek ke area Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta. Tak lama pula polisi dari satuan Shabara segera bertindak cepat membubarkan massa dan memukul mundur kembali ke Jalan Haji Agus Salim.
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Apa yang terjadi pada kerusuhan ini? Dalam peristiwa tersebut, 47 orang Yahudi dan satu orang Prancis terbunuh, banyak yang terluka, dan harta benda dirusak.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Bagaimana kerusuhan terjadi di Banyumas? Para suporter menyalakan flare dan kemudian merangsek masuk ke dalam stadion.
-
Kenapa warga mengeroyok anggota TNI? Saat itu, warga yang sedang menikmati hiburan khas tersebut tiba-tiba ricuh dan membuat kondisi menjadi tidak kondusif.
Karena massa masih terlihat melawan, polisi segera menurunkan Brimob mengendarai motor untuk membubarkan massa secara bringas. Massa pun kocar-kacir, ke segala penjuru. Sebagian massa diamankan oleh petugas karena dinilai melawan. Polisi yang tengah mengendarai sepeda motor juga sempat menubrukan diri ke massa yang sedang memarkir motor di trotoar.
Massa Kembali Lagi
Sebelumnya, setelah dipukul mundur oleh polisi, demonstrasi menuntut pembebasan Pemimpin Front Pembela Islam (FPI), Muhammad Rizieq Syihab pada Jumat (18/12), sempat kembali lagi ke area Jalan Haji Agus Salim sekitar Wisma Antara. Massa masih meneriakkan seruan "Bebaskan Habib Rizieq".
Massa aksi di Jalan Wisma Antara ditangani oleh TNI. Tidak tampak adanya polisi di lokasi. Seorang pimpinan pasukan dengan persuasif meminta massa aksi untuk membubarkan diri.
Pada sekitar pukul 14.00 WIB sempat terjadi dialog antara massa dengan pihak TNI. Massa menuntut polisi untuk membebaskan Rizieq Syihab.
Tak lama, sekitar pukul 14.30 WIB, seorang dari massa aksi menyampaikan kabar bahwa pimpinan mereka meminta massa untuk balik kanan. Suara dalam sebuah telepon genggam diperdengarkan ke massa aksi yang tak terdengar jelas meminta massa untuk mundur. Atas perintah pimpinannya, massa pun dengan seragam membubarkan diri.
Reporter: Yopi MakdoriSumber: Liputan6.com
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di sisi kanan, massa membakar ban bekas dan melemparkan botol-botol ke arah barikade petugas yang berada di dalam kawasan Gedung DPR/MPR.
Baca SelengkapnyaKades APDESI Kembali Demo DPR, Pengendara Diimbau Hindari Ruas Jalan Ini
Baca SelengkapnyaMassa yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat itu juga sempat berpamitan dengan sejumlah aparat kepolisian yang melakukan penjagaan di KPU RI.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau tidak melintas di Jalan Merdeka Barat lantaran adanya demo ini.
Baca SelengkapnyaUsai mendengarkan keterangan dari perwakilan Kominfo, massa membubarkan diri dengan tertib
Baca Selengkapnyagabungan TNI, Polri yang dibantu Pol PP serta Dishub yang nantinya akan di bagi di beberapa titik pengamanan di sekitaran Monas
Baca SelengkapnyaHingga malam hari, massa demonstran tolak Revisi UU Pilkada masih bertahan di depan Gedung DPR.
Baca SelengkapnyaMassa menolak Pemilu curang sampai menerobos barikade polisi.
Baca SelengkapnyaPolisi memukul mundur pendemo karena sesuai aturan batas waktu menyampaikan aspirasi pukul 18.00 Wib.
Baca SelengkapnyaMereka coba kembali mendekati gedung DPRD sambil melempar botol, kayu dan batu.
Baca SelengkapnyaSituasi sempat panas karena pendemo merangsek maju berhadapan dengan polisi.
Baca SelengkapnyaAdapun aksi ini akan dipimpin langsung oleh Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal bersama pimpinan serikat pekerja atau serikat buruh
Baca Selengkapnya