Dipulangkan ke kampung halaman, eks anggota Gafatar rugi Rp 500 juta
Merdeka.com - Pemulangan bekas anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) dari Kalimantan Barat ke kampung halamannya masing-masing menyisakan cerita pilu. Kebanyakan dari mereka mengaku rugi lantaran sudah menjual harta berharga untuk hijrah ke Kalimantan, tapi akhirnya harus dipulangkan lagi ke kampung halamannya.
Ikhsan, satu dari puluhan bekas anggota Gafatar yang dipulangkan Pemerintah Provinsi Sumsel, Selasa (9/2) kemarin. Ikhsan yang beristrikan orang Palembang itu menceritakan, dirinya sudah tak memiliki apa-apa. Sebab semua harta bendanya sudah dijual untuk modal berangkat ke Kalbar beberapa bulan lalu. Uang tersebut sebagai modal hidup sebelum mendapatkan hasil bercocok tanam.
"Semuanya sudah terjual, di Palembang tidak ada apa-apa lagi, rumah juga terjual," ungkap Ikhsan, Rabu (10/2).
-
Apa ciri orang Palembang? Mangcik gagah bicik cantikItulah ciri orang Palembang
-
Siapa pemulung di Palembang yang punya saudara kaya? Seorang pemulung asal Palembang harus hidup di jalan padahal memiliki keluarga yang kaya raya.
-
Di mana Rumah Rakit di Palembang berada? Rumah adat dari Provinsi Sumsel ini berdiri di atas air tepatnya di pinggiran Sungai Musi, Sungai Ogan, dan Sungai Komering.
-
Apa yang didapatkan gelandangan itu? Lebih lanjut, pejalan kaki tersebut menerangkan jika hal itu merupakan rezeki dari Sang Pencipta. 'Karena kejujuranmu, kamu minta 1 dollar, tapi Allah akan beri kamu lebih banyak. Karena Dia penciptamu, tahu yang kamu butuhkan,' katanya.
-
Bagaimana Pegi pulang ke kampung halamannya? Setelah dinyatakan bebas, Pegi bisa kembali ke kampung halamannya dengan senyum yang sangat lebar. Di sana, ia juga disambut oleh warga dan diarak.
-
Bagaimana warga Desa Kedung Glatik mencari nafkah? Ia mengatakan, warga setempat menggantungkan perekonomian pada hasil hutan.
Saat tinggal di Kayoung Utara, Kalbar, dia bersama beberapa orang diberikan lahan seluas 60 hektar. Lantaran kurang tenaga, dia baru menggarap delapan hektar. Lahan tersebut ditanami beragam jenis sayuran dan belum sempat panen.
"Karena semuanya ditinggal di sana (Kalimantan), saya rugi sekitar Rp 500 juta. Uang itu sangat besar bagi saya," ujarnya.
Dia berharap, pemerintah setempat memikirkan nasibnya dan eks anggota Gafatar yang lain. Sebab, menurut dia, mayoritas warga yang dipulangkan bernasib sama dengan dirinya. "Kami tidak kenapa apa yang kami kerjakan dilarang pemerintah. Seharusnya, kami dibantu juga bukan cuma dipulangkan saja," kata Ikhsan dengan penuh harap. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ekspresi sedih dan bingung terlihat jelas di wajah perempuan berjilbab kuning itu.
Baca SelengkapnyaKisah seorang anak perempuan yang ditolak keluarganya setelah diusir.
Baca SelengkapnyaLantaran konflik warisan, dia mengaku telah dicoret dari Kartu Keluarga (KK). Bahkan, dia telah memiliki akta kematian kendati masih hidup.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan pemuda Garut yang terlantar di Bali.
Baca SelengkapnyaBapak satu anak ini kehabisan uang sehingga tidak bisa pulang naik kendaraan umum.
Baca SelengkapnyaSimak potret rumah Gunawan Dwi Cahyo mantan suami Okie Agustina yang sempat disorot karena diam-diam gadaikan mobil.
Baca SelengkapnyaPria ini menceritakan kisah hidup yang tak mudah dan membuatnya hijrah.
Baca SelengkapnyaIpda Purnomo menolong seorang ibu dan anaknya yang berjalan dari Lamongan ke Surabaya dan diberi modal usaha.
Baca SelengkapnyaPria ini sudah 20 tahun merantau dan belum pernah pulang.
Baca SelengkapnyaPotret rumah mewah di daerah Jawa Tengah yang terbengkalai dan menyimpan kisah kelam.
Baca SelengkapnyaTernyata, ia pernah mengalami ujian hidup yang begitu hebat. Pria itu mengaku bahwa istri dan anaknya sampai pindah keyakinan.
Baca SelengkapnyaKisah Putri tinggal di rumah reyot dan sebatang kara tengah viral. Kondisi ini membuat hidupnya serba kesusahan
Baca Selengkapnya