Diputus pacar, pemuda nekat bunuh diri dengan cara gantung diri
Merdeka.com - Seorang pemuda, Dopan, warga Jalan Cemara 2 No 42 Perumahan Klipang, Tembalang, Semarang,Jawa Tengah nekat mengakhiri hidupnya dengan cara menggantung diri setelah diduga diputus oleh pacarnya. Sebelum menggantung diri, pemuda berusia 20 tahun itu juga berusaha bunuh diri dengan cara menyayat urat nadi di tangan kiri.
Jenazah korban pertama kali ditemukan oleh Fani (20), pada Sabtu (18/8) sekitar pukul 18.00 WIB. Fani yang merupakan sepupu korban, curiga dengan kondisi rumah yang terkunci dan tidak ada orang di dalam. Setelah berhasil masuk ke dalam rumah, saksi mendapati jenazah korban sudah menggantung.
“Dia (Fani) keluar dari rumah langsung nangis dan teriak minta tolong. Bilang kalau Dopan (korban) ngegantung di kamar,” ujar Udin, salah seorang warga kepada wartawan, Minggu (18/8).
-
Dimana jasad korban ditemukan? Jasad RN ditemukan di dalam ruko Jalan Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
-
Bagaimana korban gantung diri? Korban tergantung tali nilon warna biru yang ikatkan ke tiang penahan atap tenda terbuat dari besi ukuran 2x4 cm.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Siapa yang menemukan mayat itu? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
-
Bagaimana mayat tersebut ditemukan? Awalnya pekerja bangunan yang sedang membongkar taman kosong di sebuah ruko menemukan karung goni yang sebagian tertanam di dalam tanah. Tetapi saat ditarik dari posisinya ternyata berisi tulang belulang diduga kepala manusia.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
Petugas Polsek Tembalang yang mengetahui kejadian ini, bersama dengan tim INAVIS Polrestabes Semarang yang datang ke lokasi kejadian, langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) serta meminta keterangan beberapa saksi.
Dari hasil visum sementara, petugas tidak menemukan tanda-tanda kekerasan. Namun, petugas menemukan bekas sayatan di tangan kiri korban. Diduga, sebelum menggantung, korban sempat menyayat urat nadi tangannya menggunakan pisau.
Atas kesepakatan keluarga, korban akan langsung dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) desa setempat tanpa visum lebih lanjut. (mdk/ren)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dugaan awal, korban nekat bunuh diri karena diputuskan pacarnya.
Baca SelengkapnyaPenyebab tewasnya pria dengan kaki terikat rantai dan pemberat batu dalam karung di Sungai Musi akhirnya terkuak.
Baca SelengkapnyaPria di Palembang Gantung Diri Karena Ditinggal Anak Istri, Tulis Wasiat Menyentuh Hati
Baca SelengkapnyaPihak keluarga korban menolak untuk dilakukan visum.
Baca SelengkapnyaPada 22 September 2024, korban pergi dari pondok dan pulang ke rumahnya. Tapi diantarkan kembali oleh orangtuanya tapi kabur lagi.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan luar oleh tim medis Puskesmas Sukasada ll Pancasari, korban mengalami luka di sejumlah bagian tubuh, patah tulang dan lebam.
Baca SelengkapnyaSeorang pria renta, SM (70) di Musi Rawas, Sumsel, diduga nekat mengakhiri hidupnya karena sakit hati diusir anak semata wayangnya.
Baca SelengkapnyaMotif para pelaku adalah ingin mendapatkan keuntungan secara ekonomis dari korban.
Baca SelengkapnyaSeorang pria bernama Wayan Agus Yutayasa alias Kariasa (39) tewas tergantung setelah bertengkar dan menembaki istrinya menggunakan senapan angin.
Baca SelengkapnyaIGS (17) ditemukan tewas gantung diri dan diduga karena persoalan asmara
Baca SelengkapnyaMA nekat gantung diri karena diselingkuhi oleh sang kekasih
Baca SelengkapnyaAnggota TNI AD berinisial PSG ditemukan tewas gantung diri dalam OB RS Lapangan Yonkes Divisi Infanteri 1 Kostrad, Selasa (5/6) dini hari.
Baca Selengkapnya