Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dirambah warga ilegal, hutan Taman Nasional Tesso Nilo semakin rusak

Dirambah warga ilegal, hutan Taman Nasional Tesso Nilo semakin rusak Ilustrasi Kebakaran Hutan. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) di Kabupaten Pelalawan, Riau, semakin rusak. Diduga banyaknya kerusakan ini akibat banyaknya penduduk menempati wilayah dilindungi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) itu.

Kepala Balai TNTN, Darmanto mengatakan, terdapat sekitar 4.000 kepala keluarga (KK) menduduki sekaligus merambah hutan milik negara itu secara ilegal. "Ada sekitar 4.000 KK di Pelalawan yang berada di kawasan TNTN," kata Darmanto, Jumat (19/8).

Menurut Darmanto, keberadaan perambah hutan itu sudah masif. Sebagian besar dari para perambah itu,bukanlah penduduk asli Riau, melainkan pendatang dari luar daerah, seperti Sumatera Utara dan Pulau Jawa.

"Keberadaan perambah sudah sangat mengkhawatirkan. Dari 81.700 hektare luas TNTN yang ditetapkan pada 2014 lalu, 60 persennya telah dirambah," ucapnya.

Perambahan sendiri, menurut dia, telah dilakukan selama belasan tahun lamanya. Ironisnya, 20 ribu hektar lahan di wilayah telah disulap menjadi perkebunan sawit.

"Saat ini hutan yang tersisa 23 ribu hektare. Yang sudah menjadi perkebunan sawit 20 ribu hektar, 38 ribu hektar lainnya jadi semak belukar dan pohon kecil (bekas dirambah)," jelasnya. Untuk selanjutnya, Darmanto telah melakukan reformasi perencanaan untuk dapat memperbaiki 38 ribu hektar lahan rusak dan bekas dirambah itu ditanami kembali.

Terkait keberadaan 20 ribu lahan sawit di TNTN, dia mengatakan masih perlu membahas dengan KLHK. Sementara, untuk menangani keberadaan ribuan perambah, pihaknya segera berkoordinasi dengan pemerintah Pelalawan, TNI dan Polri.

Banyaknya penduduk ilegal ini, diduga menyebabkan 20 hektar lahan di kawasan TNTN terbakar, Kamis (18/8) kemarin. Kapolda Riau Brigjen Supriyanto mengungkapkan, untuk memadamkan api, puluhan petugas dari jajaran Polres Pelalawan hanya mengandalkan mobil tangki berisi 5.000 liter air.

"Anggota berusaha melakukan pemadaman meski kesulitan mencari sumber air di sini, ditambah lagi alat pemadam hanya satu," ujar Supriyanto saat berbincang dengan merdeka.com.

Kawasan TNTN terletak jauh dari jalan lintas timur. Membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam untuk mencapai lokasi. Lokasi yang terbakar saat ini berbatasan dengan lahan milik PT Riau Andalan Pulp and Paper.

Melihat api belum bisa dipadamkan, Supriyanto mengaku telah menghubungi Bupati Pelalawan Harris guna meminta bantuan. Bukan hanya itu, Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rahman juga telah dimintai bantuan guna memadamkan api.

"Pak Bupati, kawasan ini hutan dunia. Milik kita bersama, saya sudah di lokasi kebakaran di TNTN ini. Alat hanya 1, sumber air tidak ada," kata Supriyanto saat menghubungi Bupati Harris melalui selulernya. Hal senada juga disampaikan Supriyanto kepada Arsyadjuliandi Rahman.

Menurut Supriyanto, Gubernur Riau kaget mengetahui kawasan hutan digarap masyarakat ilegal. "Pak Gubernur, saya di lokasi TNTN sekarang, ini sudah 20 hektare yang terbakar dan belum padam," kata Supriyanto saat menghubungi Gubernur Riau.

Supriyanto juga berjanji menyelidiki pembakaran hutan ini. "Ini kami langsung selidiki, siapa pelaku pembakaran di lokasi TNTN dan mudah-mudahan dapat segera ditangkap. Api belum padam, sebab di sini tidak ada sumber air, harus keluar hutan lagi mencari air," terangnya. (mdk/ang)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kejaksaan Endus Mafia Tanah pada Proyek Bendungan Paselloreng Wajo, Negara Rugi Rp75,6 Miliar
Kejaksaan Endus Mafia Tanah pada Proyek Bendungan Paselloreng Wajo, Negara Rugi Rp75,6 Miliar

Kejati Sulsel menemukan dugaan mafia tanah dalam pembangunan Bendungan Passeloreng di Kabupaten Wajo yang merugikan negara hingga Rp75,6 miliar.

Baca Selengkapnya
Kini Jadi Sasaran Perambah Hutan, Ini Fakta Menarik Taman Nasional Tesso Nilo di Riau
Kini Jadi Sasaran Perambah Hutan, Ini Fakta Menarik Taman Nasional Tesso Nilo di Riau

Taman Nasional Tesso Nilo ini termasuk dalam kategori hutan hujan tropis yang menjadi kawasan perlindungan ratusan jenis flora dan fauna.

Baca Selengkapnya
Ironi Kerusakan Sawah Jambi & Bisnis Gelap yang Menggiurkan
Ironi Kerusakan Sawah Jambi & Bisnis Gelap yang Menggiurkan

4.000 hektare lingkungan yang rusak di Kabupaten Merangin akibat PETI.

Baca Selengkapnya
Menilik Taman Hutan Raya Bukit Soeharto, Kisah Perjalanan Darat Presiden Kedua RI Balikpapan-Samarinda
Menilik Taman Hutan Raya Bukit Soeharto, Kisah Perjalanan Darat Presiden Kedua RI Balikpapan-Samarinda

Taman Hutan Raya yang identik dengan nama Presiden kedua RI ini memiliki sejarah panjang mulai dari digunakan oleh penjajah hingga perjalanan darat.

Baca Selengkapnya
BNPB Ungkap Alih Fungsi Hutan Memperparah Dampak Longsor di Bandung Barat
BNPB Ungkap Alih Fungsi Hutan Memperparah Dampak Longsor di Bandung Barat

“Maka dalam rencana jangka panjang kami merekomendasikan supaya masyarakat direlokasi ke tempat yang lebih aman," kata Abdul

Baca Selengkapnya
Terbitkan 186 SHM di Hutan Lindung Gunung Dempo, 3 Pegawai BPN Pagaralam Dibui
Terbitkan 186 SHM di Hutan Lindung Gunung Dempo, 3 Pegawai BPN Pagaralam Dibui

Posisi sebagai Satgas membuat mereka dengan mudah menerbitkan SHM tanpa melihat batas hutan lindung.

Baca Selengkapnya
20 Juta Hektare Hutan Dibabat untuk Ketahanan Pangan Perparah Perubahan Iklim, ini Solusi Alternatifnya
20 Juta Hektare Hutan Dibabat untuk Ketahanan Pangan Perparah Perubahan Iklim, ini Solusi Alternatifnya

Pemerintah berencana membuka lahan hutan seluas 20 juta hektare atau yang diperkirakan dua kali lebih luas Pulau Jawa.

Baca Selengkapnya
Irjen Rachmad Wibowo Ungkap Alasan 26 Pelaku Bakar Hutan dan Lahan di Sumsel: Cara Berkebun Murah dan Cepat
Irjen Rachmad Wibowo Ungkap Alasan 26 Pelaku Bakar Hutan dan Lahan di Sumsel: Cara Berkebun Murah dan Cepat

Para pelaku terlibat dalam 16 kasus kebakaran hutan dan lahan pada Januari-Agustus 2023.

Baca Selengkapnya
Lawan Perubahan Iklim, Anak Usaha SIG Dedikasikan Separuh Lahan Pabrik Jadi Hutan Kota
Lawan Perubahan Iklim, Anak Usaha SIG Dedikasikan Separuh Lahan Pabrik Jadi Hutan Kota

Di atasnya, terdapat 200.000 spesies tanaman di antaranya pohon trembesi, mahoni, bayur, laban dan lainnya.

Baca Selengkapnya
Habitatnya Kebanjiran, Dua Ekor Gajah Liar Rusak Tanaman Warga di Riau
Habitatnya Kebanjiran, Dua Ekor Gajah Liar Rusak Tanaman Warga di Riau

Masuknya dua ekor gajah jantan itu telah dipantau petugas BKSDA. Saat ini kawanan gajah liar masuk permukiman di SP 6.

Baca Selengkapnya
Polda Sumut Sikat Habis Pembalak Mangrove, Pemilik Dapur Arang Lakukan Ini
Polda Sumut Sikat Habis Pembalak Mangrove, Pemilik Dapur Arang Lakukan Ini

Eksportir mangrove diduga memanfaatkan warga lokal untuk menebang pohon, mengolah jadi arang dan siap dijual ke luar negeri.

Baca Selengkapnya
Nusron Ungkap 537 Perusahaan Kelapa Sawit Beroperasi Tanpa Izin Selama 8 Tahun
Nusron Ungkap 537 Perusahaan Kelapa Sawit Beroperasi Tanpa Izin Selama 8 Tahun

Penyelesaian masalah terhadap 537 perusahaan kelapa sawit yang tidak memiliki hak guna usaha (HGU) tuntas pada Desember.

Baca Selengkapnya