Direktur ATKP Makassar tegaskan tak ada kekerasan dalam kampus
Merdeka.com - Direktur Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP) Makassar, I Wayan Juliarta menegaskan, tidak ada tindak kekerasan di dalam kampus yang dipimpinnya. Hal ini menyusul pernyataan keberatan pihak keluarga ditandai dengan dilayangkannya surat ke kepolisian yakni Polres Maros, Sulawesi Selatan, mengenai kematian Ari Pratama (20), salah seorang taruna ATKP Makassar karena ada lebam atau memar di perutnya.
"Tidak terjadi tindak kekerasan di dalam kampus. Tidak pernah ada laporan yang masuk soal kekerasan," katanya, Rabu (18/1).
Wayan menjelaskan, mengenai memar di perut korban dan darah segar keluar dari hidung korban diduga karena pengaruh suntikan formalin. Pihaknya siap membantu penyidikan dan memberikan informasi yang dibutuhkan.
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
-
Siapa yang melaporkan kasus ini? Pembeli dan korban pengeroyokan saat saat jual beli mobil, Ahmad Paisal Siregar melaporkan penjual R Acoka ke Polres Metro Jakarta Timur karena diduga telah melakukan penipuan sekaligus penganiayaan massal.
-
Bagaimana korban mengalami luka bakar? Bocah malang itu diduga dianiaya dan dibakar teman sepermainannya dalam perjalanan menuju warung yang tak jauh dari rumah.
-
Siapa yang menginformasikan kejadian tersebut? Dari informasi yang dibagikan oleh sang adik, Olivia Zalianty, Marcella mengalami kejadian tidak menyenangkan ketika sedang menjalani latihan untuk pementasan Malahayati.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Siapa yang melakukan penusukan? Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban yang berusia 8 tahun itu mengalami kebutaan pernanen pada mata sebelah kanannya. Kejadian itu sendiri, terjadi pada 7 Agustus lalu.
"Saya pikir kalau orang tua korban curiga maka kita juga merasa perlu untuk tahu apa dan bagaimana sampai taruna ini meninggal dunia. Kita siap membantu penyidik memberikan informasi," jelas Wayan.
Ari Pratama adalah salah satu dari 425 taruna diploma 2 yang sementara belajar di kampus ATKP Makassar, sekolah kedinasan yang berada di bawah naungan Kementerian Perhubungan itu. Putra daerah asal Kabupaten Trenggalek, Provinsi Jawa Timur ini adalah taruna angkatan 2015 tingkat 2 yang sementara menjalani semester tiga.
Sesuai jadwal, sedianya Ari Pratama dan rekan seangkatannya diwisuda September 2017 mendatang namun nasib berkata lain. Ari Pratama keburu meninggal dunia setelah tenggelam di kolam Tirta Yuda dalam kawasan Brigif Linud III TBS/ Kostrad di Kabupaten Maros, 19 November 2016 lalu.
Kini Gunawan, orang tua dari almarhum, baru menyatakan keberatan dan mau tahu penyebab kematian Ari Pratama setelah sebulan lamanya jenazah putranya itu telah dimakamkan di Kabupaten Trenggalek. Pihak keluarga merasa perlu mengungkap kasus itu kembali karena ditemukan adanya lebam atau memar di bagian perut korban yang diduga karena adanya tindak kekerasan di dalam kampus.
(mdk/msh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Koordinasi dilakukan dengan tim dari Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan tentang dugaan penyebab kematian dokter asal Tegal itu.
Baca SelengkapnyaDekan FK Undip mengakui memang ada perundungan pada PPDS Anestesi.
Baca SelengkapnyaJuru Bicara Kemenkes, Mohammad Syahril menegaskan, pihaknya tidak pernah menekan Dirut RS Dr. Kariadi Semarang.
Baca SelengkapnyaKubu Keluarga korban juga meminta agar dibentuknya tim khusus.
Baca SelengkapnyaKemendikbudristek mengatakan menentang segala bentuk kekerasan yang terjadi di satuan pendidikan kedokteran.
Baca SelengkapnyaKetika penamparan terjadi korban sedang bermain dengan temannya di dalam kelas.
Baca SelengkapnyaUndip menyayangkan penghentian sementara praktik Dekan FK Undip tersebut.
Baca SelengkapnyaSambil Pegang Foto Afif Maulana, Kapolda Sumbar Bersumpah: Demi Allah Saya Hanya Bicara Fakta
Baca SelengkapnyaDitanya kondisi kesehatan korban, pihaknya enggan menjelaskan lebih detail.
Baca SelengkapnyaPihak Universitas Diponegoro (Undip) mengaku terbuka dengan upaya investigasi dari semua pihak.
Baca SelengkapnyaKasus kematian santri pondok pesantren Raudhatul Mujawwidin di Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, Jambi, yang bernama Airul Harapan masih penuh misteri.
Baca SelengkapnyaKombes Ade mengatakan kasus tersebut sempat lama diproses, karena mediasi antara pelaku dan korban tak menemukan titik terang.
Baca Selengkapnya