Direktur Penyidikan bongkar konflik internal, jubir KPK nilai itu dinamika
Merdeka.com - Tanpa restu pimpinan, Direktur Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Brigjen Pol Aries Budiman datang ke Rapat Dengar Pendapat Umum (RPDU) di gedung DPR. Dia memutuskan menerima undangan Panitia Khusus (Pansus) Angket KPK meski pimpinan KPK telah melarangnya.
Di depan Pansus Angket KPK, Aries blak-blakan membeberkan konflik internal dalam tubuh lembaga antirasuah. Pertama, dia menyebut ada penyidik yang sulit untuk dikendalikan. Terlalu powerfull padahal bukan pimpinan KPK. Situasi seperti ini diyakini merugikan KPK secara institusi. Bahkan, kelompok ini terlihat lebih berkuasa dibanding pimpinan.
Jenderal polisi bintang satu itu buka-buka soal gesekan dalam perekrutan penyidik. Dia mengungkapkan ada kelompok di KPK yang tidak setuju jika penyidik dari Korps Bhayangkara. Padahal, lanjutnya, sudah diusulkan sejumlah perwira menengah berpangkat AKP dan Kompol yang layak ditugaskan di KPK. Dia juga mengakui adanya friksi antara penyidik yang berasal dari polisi dan direkrut mandiri oleh KPK.
-
Apa yang diselidiki KPK? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki dugaan kasus korupsi pengadaan lahan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
-
Apa yang sedang diselidiki KPK? Didalami pula, dugaan adanya penggunaan kendali perusahaan tertentu oleh saksi untuk mengikuti proyek pengadaan di Kementan RI melalui akses dari Tersangka SYL,' ungkap Ali.
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
-
Apa yang di periksa KPK? 'Yang jelas terkait subjek saudara B (Bobby) ini masih dikumpulkan bahan-bahannya dari direktorat gratifikasi,' kata Jubir KPK, Tessa Mahardika Sugiarto di Gedung KPK, Kamis (5/9).
-
Siapa yang diperiksa oleh KPK? Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej rampung menjalani pemeriksaan penyidik KPK, Senin (4/12).
Menanggapi itu, juru bicara KPK Febri Diansyah mengaku tidak menyimak rinci yang disampaikan Aries di hadapan Pansus Angket KPK. Meski demikian dia menjelaskan bahwa unit-unit kerja di KPK bisa saja terjadi gesekan sebagai bagian dari dinamika dan kerja bersama.
"Di KPK sendiri tentu saja ada hubungan-hubungan, ada relasi-relasi kerja antar berbagai unit. Dalam interaksi tersebut tentu ada diskusi dan dinamika sendiri," jelas Febri di gedung KPK, Selasa (29/8).
Dia berlanjut pada 'pembangkangan' yang dilakukan Aries. Pimpinan KPK masih mempertimbangkan lebih lanjut langkah yang akan diambil terhadap Aries. Febri juga tidak mengetahui persis alasan Aries akhirnya memenuhi undangan DPR dan tak seirama dengan pimpinan KPK.
"Secara prinsip soal inisiatif saya tidak begitu mengetahui tapi yang pasti sikap kelembagaan KPK tadi sudah ditegaskan dan dari undangan kita tahu dari surat tersebut tujuan suratnya adalah untuk direktur penyidikan."
Mantan aktivis ICW itu melihat, seharusnya Aries memahami bahwa kedatangannya ke DPR dengan jabatan sebagai direktur penyidikan KPK. Secara lembaga, KPK sudah menentukan sikap terkait undangan DPR.
"Ada dua hal yang dilihat oleh pimpinan, satu terkait dengan posisi kelembagaan kita, kedua surat yang ditujukan kepada Dirdik. Jadi ekspilisit sebenarnya disebutkan di sana," jelasnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hubungan antara Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron dengan Dewas KPK kian memanas.
Baca SelengkapnyaDiselisik soal penemuan dokumen saat penggeledahan kasus korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan).
Baca SelengkapnyaSandi tidak menjelaskan alasan dari motif penguntitan yang dilakukan Densus 88.
Baca SelengkapnyaKejagung menegaskan tidak menutup ruang koordinasti dan surpervisi dan mempersilakan KPK mencari bukti apabila ada personel korps Adhyaksa.
Baca SelengkapnyaKapuspenkum Kejagung, Harli Siregar mengklaim hubungan KPK dengan Kejagung RI berlangsung dengan sangat baik
Baca SelengkapnyaFebri membenarkan draf pendapat hukum tersebut memang disusun oleh dirinya dan Rasamala.
Baca SelengkapnyaBuntut pernyataan Wakil Ketua KPK Johanis Tanak yang menyebut penyelidik khilaf dalam OTT yang melibatkan Marsekal Madya Henri Alfiandi.
Baca SelengkapnyaKejagung mengapresiasi proses pelaporan terhadap seseorang apabila memang membawa fakta bukan karena niatan menjatuhkan nama seseorang.
Baca SelengkapnyaAlexander Marwata mengklaim kasus Firli Bahuri tidak mengganggu kinerja KPK.
Baca SelengkapnyaJohan Budi meminta agar permasalahan itu disampaikan kepada Komisi III DPR RI sebagai mitra KPK.
Baca SelengkapnyaKejagung dan Polri Bantah Tutup Pintu Koordinasi, Ini Respons KPK
Baca SelengkapnyaFebri mengakui sejak Juni 2023 dirinya memang memiliki surat kuasa sebagai tim penasihat hukum Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Baca Selengkapnya