Diringkus, Armin diduga jaringan pengedar sabu Indonesia & Malaysia
Merdeka.com - Armin (32), pria pengangguran di Samarinda, Kalimantan Timur, diringkus polisi, Kamis (26/5). Dia diduga mengedarkan sabu, yang dia beli di Sabah, Malaysia. Penangkapan ini terjadi setelah dia berhasil lolos dari pemeriksaan petugas bandara.
Armin diketahui memiliki tiga KTP. Pertama, bertempat tinggal di kecamatan Samarinda Seberang. KTP kedua dan ketiga, bertempat tinggal di kecamatan Sungai Pinang dan kota Kinabalu, Sabah, Malaysia.
"Dia tinggal di Jalan Sentosa di kecamatan Sungai Pinang itu sudah 4 bulan ini. Dia bawa sabu dari Sabah, naik pesawat ke Tarakan di Kalimantan Utara dan ke Samarinda. Dia lolos bawa sabu," kata Kasat Reskoba Polresta Samarinda, Kompol Belny Warlansyah, kepada merdeka.com.
-
Dimana kasus narkoba jaringan internasional ini dibongkar? Ditresnarkoba Polda Metro Jaya berhasil membongkar kasus peredaran narkoba jaringan internasional yang beroperasi di Malaysia-Riau-Jakarta.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Apa saja kasus polisi narkoba? 'Ada tujuh yang sudah vonis PTDH. Empat sudah keluar surat keputusan (pemecatan), tiga masih menunggu keputusan dari Polda Sulsel,' ujarnya saat rilis akhir tahun di Mapolrestabes Makassar, Sabtu (30/12). Ngajib menyebut personel yang mendapatkan vonis PTDH, mayoritas karena kasus disersi atau pengingkaran tugas atau jabatan tanpa permisi. Sementara dua kasus lainnya adalah keterlibatan anggota dalam penyalahgunaan narkoba.
-
Siapa yang ditangkap dalam kasus narkoba ini? Sejumlah orang yang diduga terlibat sebagai kurir narkoba telah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.
-
Siapa yang ditangkap polisi terkait kasus narkoba? 'Satu lagi Yogi Gamblez, bukan yang main di Preman Pensiun, tapi Serigala Terakhir. Yang berperan sebagai AKP Jaka. Dari kedua orang ini, dari salah satunya kami menemukan barbuk narkotika jenis ganja dan dua-duanya setelah kami lakukan cek urine awal positif narkoba menggunakan ganja, untuk kedua orang tersebut sampai sekarang kami sedang melakukan pendalaman perannya sebagai apa,' kata Panjiyoga kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Barata, Jumat (10/5) malam.
-
Kasus apa yang sedang diselidiki? Kejagung melakukan pemeriksaan terhadap adik dari tersangka Harvey Moeis (HM) terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022.
"Di rumahnya di Sentosa, kita menemukan total sekitar 14,47 gram sabu dalam 10 paket kecil, senilai Rp 20 juta. Temannya, Jusri yang juga ada dalam rumah itu, juga kita amankan karena lagi nyabu bareng," ujar Belny.
Ditanya lebih jauh perihal sabu dari Sabah ke Malaysia, diterangkan Belny, Armin memiliki ibu yang tinggal di Sabah, dan ayah yang tinggal di Sulawesi. Sementara Armin, sejak kecil hingga tumbuh besar di Sabah.
"Sabu itu dari Malaysia. Ngakunya sih baru sekali bawa sabu dari Malaysia ke Samarinda. Informasi awal yang kita dapatkan, dia (Armin) juga pengedar sabu, dibantu temannya itu (Jusri). Memang dia di Samarinda, mau jual sabu," terang Belny.
Kepolisian terus menyelidiki kemungkinan Armin, terlibat jaringan peredaran sabu antar kedua negara, Indonesia dan Malaysia. Keterangan dia terus digali, sebagai bahan kepolisian untuk terus melakukan pengembangan kasus.
"Sekarang ini rata-rata, pengguna narkoba itu selain pemakai, juga jualan. Ada peran masing-masing dari keduanya ya. Tentu itu cara kita untuk mendalaminya ya," pungkas Belny.
Selain mengamankan barang bukti sabu, petugas juga menyita diantaranya 2 unit ponsel, sendok penakar sabu serta amplop yang digunakan untuk menyimpan 10 paket kecil sabu. Keduanya yang kini meringkuk di sel tahanan sementara, dijerat Undang-undang No 35/2009 tentang Narkotika. (mdk/ang)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Barang bukti tersebut terdiri dari 50 kilogram yang berasal dari Malaysia dan 107 kilogram dari Myanmar.
Baca SelengkapnyaInformasi Sosok Syahduddi tak menutup kemungkinan akan mendalami jaringan lain dari Murtala.Big Bos Jaringan Narkoba Murtala di Malaysia sudah Dipegang Polisi
Baca SelengkapnyaKapolda Kalsel Irjen Winarto menjelaskan, pengungkapan jaringan Fredy Pratama itu berawal dari adanya penangkapan pelaku berinisial AR
Baca SelengkapnyaTim gabungan mendatangi rumah pelaku di Jalan Beringin Raya, Lorong Kayu Ara, Kecamatan Ilir Timur III Palembang
Baca SelengkapnyaDua orang tersangka beserta barang bukti berupa 40 Kg sabu dan 26.019 ekstasi disita polisI
Baca SelengkapnyaPenyelundupan narkoba tersebut masuk melalui jalur laut Aceh
Baca SelengkapnyaTertangkapnya Murtala menjadi tugas besar bagi aparat untuk mengungkap jaringan lain.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami jaringan narkoba tersangka R dan A ini.
Baca SelengkapnyaPelaku merupakan warga negara Malaysia yang tinggal di Samarinda bersama istrinya.
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bakal menindak secara tegas Eks Kasat Narkoba Polres Lampung Selatan yang terlibat jaringan Fredy Pratama.
Baca SelengkapnyaAdapun barang bukti puluhan kilogram ganja ini diketahui dikirim dari Aceh dengan tujuan Jabodetabek.
Baca SelengkapnyaKetiga pelaku mengedarkan narkoba berasal dari jaringan peredaran sabu-sabu dari Malaysia.
Baca Selengkapnya