Dirjen PPHP : usaha penggilingan padi dikelola oleh site manager

Merdeka.com - Target produksi padi tidak begitu bermanfaat bila tidak didukung oleh unit usaha penggilingan padi yang baik dan mempunyai daya saing yang tinggi. Oleh sebab itu Kementerian Pertanian melalui Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (PPHP) mengadakan kegiatan workshop bimbingan teknis agroindutri tanaman pangan (Padi) dengan tema peningkatan daya saing dan nilai tambah hasil pertanian di Cisarua, Bogor, Senin (25/5).

Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (PPHP) Kementerian Pertanian Yusni Emilia Harahap mengatakan bimbingan teknis tersebut untuk para site manager yang menggelola penggilingan padi.

Guna pengelolaan usaha penggilingan padi dapat efektif dan efisien dan dapat mencapai tujuan maka usaha penggilingan padi dikelola oleh site manager. Peran site manager dalam pengelolaan usaha sangat besar dan sangat diharapkan.

"Para site manager adalah orang-orang terpilih dan padanya diberikan amanah untuk mengelola bantuan yang diberikan pemerintah yaitu mengelola unit usaha penggilingan padi. Peserta bimtek ini telah direkomendasikan dari dinas daerah, di mana unit pengolahan di bantu pemerintah itu berada. Dari Kabupaten masing-masing. Dari seluruh indonesia," kata Yusni.

Yusni juga menjelaskan bimtek ini khusus kepada site manager padi skala kecil penggilingan, karena program perbaikan penggilingan padi skala kecil menjadi prioritas pada tahun 2015.

Pada tahun 2015 Ditjen PPHP melalui dana APBN mengalokasikan bantuan 423 unit usaha penggilingan padi kepada gapoktan dan 957 unit melalui dana APBNP. Tujuan utama yang ingin dicapai dari fasilitasi dan revitalisasi penggilingan adalah penurunan tingkat kehilangan hasil (looses), peningkatan rendemen giling dan peningkatan mutu beras sehingga dapat meningkatkan daya saing industri penggilingan padi Indonesia.

"Kalau diperbaiki 90 persen ada harapan memberikan kontribusi lebih, bisa berkontribusi kurang lebih 3 juta ton beras, Yang akan diperbaiki site manager, dengan jumlah berbeda-beda, tergantung kapasitas daerah.Tentu rekomendasi dari dinas," paparnya.

Menurut Yusni yang penting pola yang dibenahi sekaligus gapoktan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam aktivitas penggilingan padi dan nilai tambah bisa dirasakan oleh gapotan yang juga sebagai pemasok gabah penggilingan padi. Site manager ini, secara menyeluruh memastikan aktivitas usaha penggilingan padi berjalan dengan baik.

Program Revitalisasi Penggilingan Padi dilakukan dengan mengganti alsin yang rusak atau menambah alsin lain sehingga penggilingan padi dapat berfungsi dengan baik (optimal). Selain itu dapat mengolah hasil samping dan limbah padi. Selama ini hasil samping seperti bekatul belum dikelola dengan baik oleh unit usaha penggilingan padi, padahal nilai tambah dari hasil samping tersebut cukup baik dan dapat menjadi sumber pendapatan.

"Dengan perbaikan tersebut, kita bisa memanfaatkan limbah, jerami, sekam, bekatul dan ini merupakan sumber pendapatan yang cukup besar," pungkasnya. (mdk/drs)