Dirujuk ke RSUP Dr Kariyadi, pasien malapraktik malah terlantar
Merdeka.com - Sofiyah (31), seorang pasien dugaan malapraktik asal Purwokerto yang dirujuk ke RSUP Dr Kariyadi Semarang, saat ini kondisinya justru tak terurus. Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Margono Soekardjo yang sempat merawat perempuan tersebut seolah lepas tangan untuk menangani Sofiyah.
Seperti diketahui, Sofiyah, warga Arcawinangun Purwokerto sempat terbaring lemah di RSUD Margono Soekardjo lantaran saluran anusnya terpotong usai melahirkan. Meski sempat dirawat di Rumah Sakit Ananda Purwokerto, namun kesehatan warga RT 05/RW 06 Kelurahan Purwokerto Timur tak kunjung membaik. Akibat saluran anusnya terpotong, Sofiyah saat ini hanya bisa buang air besar melalui saluran vagina.
Sofiyah saat ditemui wartawan, menduga mengalami malapraktik usai melahirkan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Margono Soekardjo, Purwokerto. Belakangan diketahui, 'perubahan jalur' ketika buang air besar ini terjadi saat melahirkan anaknya yang ketiga pada 24 September silam, sekitar pukul 00.42 WIB. Bayi laki-laki yang dikandungnya selama sembilan bulan ini dilahirkan secara normal dengan berat 3,1 Kilogram.
-
Siapa yang melaporkan klinik terkait dugaan malapraktik? Keluarga Nanie Darham melaporkan klinik terkait dugaan malapraktik setelah melihat kejanggalan dalam kematiannya.
-
Kenapa gadis itu terjebak di rumah sakit? Meskipun memenuhi kriteria pemulangan dan permohonannya yang berulang-ulang untuk dibebaskan, dia tetap di sana karena mereka menolak menandatangani dokumen pemulangan.
-
Bagaimana agar bisa cepat sembuh? Percayalah bahwa setiap penyakit selalu ada obatnya. Kamu hanya perlu berpikir positif dan bangkit dari keputusasaan.
-
Siapa yang dirawat di rumah sakit? Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, saat ini dirawat di rumah sakit akibat infeksi pernapasan.
-
Siapa yang harus ke dokter? Penting untuk mencari bantuan profesional medis jika batuk berlanjut atau semakin parah.
-
Siapa yang berdoa untuk anak sakit? Doa dilafalkan untuk memohon kesembuhan dan perlindungan dari Allah SWT bagi anak yang sedang sakit.
Slamet (34) kakak Sofiyah menceritakan, setelah dirujuk ke RSUP Dr Kariyadi pada Kamis (6/11) pukul 18.30 WIB malam kemarin, adiknya tak kunjung mendapatkan perawatan medis yang memadai.
"Kami dari Purwokerto menempuh perjalanan sekitar 5 jam dan diantar oleh ambulans milik RSUD Margono. Tapi, saat sampai di sini pukul 18.30 WIB kami justru tidak segera diurus oleh pihak rumah sakit," keluhnya, saat ditemui merdeka.com, di bangsal RSUP Dr Kariyadi, Semarang Jawa Tengah, Jumat (7/11).
Slamet menjelaskan, minimnya komunikasi antara pihak RSUD Margono dengan RSUP Dr Kariyadi membuat adiknya terlantar. "RSUD Margono hanya bilang sudah siapkan kamar di sini dan telah koordinasi dengan RSUP Dr Kariyadi. Namun sesampainya di sini, malah tidak dapat pelayanan apapun dan harus menunggu hingga pukul 23.00 WIB agar dapat kamar memadai," urainya.
Slamet menduga, pelayanan yang rumit itu karena dia hanya memakai kartu BPJS. "Setelah sempat berdebat dengan petugas rumah sakit adik saya akhirnya diizinkan masuk IGD dan dipindahkan ke bangsal kelas II keesokan harinya. Tapi setelah diambil sampel darahnya, adik saya tidak diurus dengan baik. Sampai sekarang tidak dikasih infus dan lain sebagainya," ujar Slamet.
"Jadi hanya dikasih susu dan tidak diinfus. Pelayanan bagi adik saya kurang baik di sini. Masih terlantar dan tidak terurus," kata Slamet. Slamet berharap, adiknya bisa ditangani maksimal oleh dokter di RSUP Dr Kariyadi supaya bisa sembuh seperti semula.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang buka suara terkait meninggalnya pasien anak atas nama inisial AR (11) di RSUP M Djamil Padang.
Baca SelengkapnyaSoal kapan jadwal pengaktifan kembali praktik PPDS anestesi di rumah sakitnya, kewenangan sepenuhnya ada di sejumlah pihak teknis.
Baca SelengkapnyaPerisitiwa ini bermula ketika pasien merasakan sakit di dada dan badan juga terasa lemas.
Baca SelengkapnyaRS sempat kasih kompensasi Rp25 juta namun korban menolak
Baca SelengkapnyaBocah yang sakit itu sudah tampak lemas. Hidungnya terus mengeluarkan darah.
Baca SelengkapnyaSultan kini menjalani pengobatan di Rumah Sakit Polri.
Baca Selengkapnya