Disapu angin lesus, rumah Samino rata dengan tanah
Merdeka.com - Angin lesus yang terjadi Kamis (25/9) siang di Kabupaten Klaten telah memporak-porandakan Rumah Samino (66) warga Dukuh Muneng RT 04 RW 02, Desa Beteng, Kecamatan Jatinom, Klaten, Jawa Tengah. Beruntung tak ada korban dalam peristiwa tersebut.
Menurut salah seorang saksi mata sekaligus tetangga Samino mengaku, saat kejadian rumahnya disapu oleh angin lesus tersebut, Samino bersama keluarganya sedang berada di luar rumah. Namun akibat kejadian itu, rumah Samino tak bisa ditempati lagi lantaran rata dengan tanah.
"Kemarin siang itu ada angin lesus yang kencang, muter-muter di sekitar rumah pak Samino. Tiangnya sudah tak kuat menopang hingga akhirnya rubuh," ucap salah seorang tetangga Samino.
-
Bagaimana angin kencang merusak rumah warga? 'Kebanyakan itu genteng mbak, jadi ada yang asbes. Kalau genteng sampai kabur kena putting beliung itu. Kalau korban Alhamdulillah tidak ada,' kata Heru Cahyono, Kepala Desa Watuagung, mengutip YouTube Liputan6 pada Jumat (12/1).
-
Siapa yang terdampak udara buruk? Berdasarkan pernyataan dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), polusi udara dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh.
-
Siapa yang tinggal di rumah nyaris roboh? Sang pemilik, Abun (63), tak bisa berbuat banyak lantaran hidup di bawah garis kemiskinan.
-
Bagaimana kondisi rumah setelah longsor? Kondisi rumah-rumah yang berada di lokasi bencana tampak banyak yang hancur rata dengan tanah. Rumah yang masih berdiri sudah tak lagi menyisakan atap atau tembok dinding.
-
Apa yang terjadi pada rumah keluarga Kanaan? Setiap hari Kanaan dan istrinya menyaksikan dari balik tembok Kota Tua ketika isi rumah mereka dijarah, manuskrip-manuskrip mereka dihancurkan, dan sebagian dari koleksi etnografi unik dicuri.
-
Dimana rumah itu ambruk? Viral di media sosial video yang memperlihatkan detik-detik rumah ambruk di Tuban, Jawa Timur.
Samino sendiri mengaku bahwa dirinya sudah mengkhawatirkan kondisi rumahnya yang hampir ambruk sebelum disapu angin lesus lantaran di beberapa sudut, baik tembok dan atapnya sudah rusak.
"Rumah saya ini sebenarnya sudah waktunya dibenahi, tapi nggak punya dana. Kalau kerugian ya puluhan juta," ujar Samino, saat sedang bersama warga membersihkan puing-puing rumahnya, Jumat (26/9).
Akibat peristiwa itu Samino mengaku sedih, lantaran bingung harus tidur dimana. Selain rumah tersebut, ia mengaku tak mempunyai tempat tinggal lainnya.
Ketua RT 04 RW 02 Suparman mengungkapkan, angin ribut sudah berulang kali terjadi di wilayahnya. Kejadian terakhir menimpa warganya pada tiga tahun lalu. Bahkan saat itu beberapa pohon tumbang, hingga menimpa rumah yang ada dibawahnya.
Suparman mengaku telah melaporkan kejadian tersebut, pada pemerintah desa setempat. Dirinya berharap agar warganya tersebut segera mendapatkan bantuan.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rumah yang roboh berada di Desa Sindangsari, Kecamatan Cimerak, Pangandaran.
Baca SelengkapnyaApi muncul dari atap rumah lalu cepat membesar karena seluruh rumah terbuat dari kayu yang sudah lapuk.
Baca SelengkapnyaTiba-tiba tembok tetangga yang lebih tinggi runtuh dan menimpa rumah Suyoto
Baca SelengkapnyaTim dari Kantor SAR Manado kembali menyusuri pesisir Kepulauan Sitaro untuk mencari dan mengevakuasi warga yang masih tertinggal menyusul erupsi Gunung Ruang,
Baca SelengkapnyaTebing yang longsor diperkirakan mencapai tinggi 50 meter.
Baca SelengkapnyaTerjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
Baca SelengkapnyaTayeb bersama istri, kedua putra, dan orang tuanya sedang berada di rumah ketika gempa terjadi.
Baca SelengkapnyaBNPB mencatat, 96 rumah rusak tersebut tersebar di Sukabumi dan Bogor.
Baca SelengkapnyaMomen pria bagikan kenangan potret rumah di Google Maps sebelum peristiwa tsunami di Palu. Potretnya bikin pilu.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan terus berjibaku menyingkirkan material tanah longsor untuk mencari 10 korban yang masih hilang.
Baca SelengkapnyaLongsor terjadi ketika hujan turun deras sejak Senin (2/12) malam, sehingga menyebabkan tebing setinggi 10 meter menimpa penghuni rumah.
Baca SelengkapnyaDari 327 pengungsi, terdapat dua orang yang sakit parah yakni stroke dan pendarahan
Baca Selengkapnya