Disdik Denpasar selidiki guru SD olesi balsem ke bibir murid
Merdeka.com - Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kota Denpasar berjanji akan menindaklanjuti dan menyelidiki dugaan kekerasan yang dilakukan oleh oknum guru berinisial WS di SDN 19 Pemecutan, Denpasar, dengan mengoleskan balsem di bibir murid.
"Saya tugaskan Kepala UPT Disdikpora Kecamatan Denpasar Barat untuk mengecek ke lapangan," kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kota Denpasar IGN Eddy Mulya di Denpasar, Kamis (28/11) seperti dikutip Antara.
Dia mengaku bahwa pihaknya baru mendengar dugaan kekerasan tersebut karena tidak ada laporan baik dari pihak sekolah setempat termasuk orang tua siswa. Pihaknya belum bisa mengambil langkah selanjutnya terkait dugaan kekerasan itu karena belum mengantongi data.
-
Kenapa Pak Guru marah ke murid? Ana sawijining murid SD sing tekon karo gurune sing ndilalah lagi rada nesu.
-
Apa yang dilakukan guru terhadap murid? Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
-
Kenapa Pak Guru marah saat ditanya murid? Amarga ora kepenak atine, Pak Guru njawab nganggo basa sing sak karepe.
-
Apa yang dilakukan siswa terhadap gurunya? Seorang siswa Madrasah Aliyah (MA) YASUA, Desa Pilangwetan, RT 02 RW 03, Kecamatan Kebonagung, tega membacok gurunya sendiri.
-
Kenapa siswa membacok guru? Terkait kejadian ini, Kasatreskrim Polres Demak AKP Winardi mengatakan, pelaku tega membacok gurunya sendiri diduga karena tidak terima mendapat nilai jelek.
-
Apa yang dilakukan orangtua saat anak menolak sekolah? Dengarkan Keluhan Anak dengan Serius Penolakan untuk pergi ke sekolah bisa disebabkan oleh kecemasan, perbedaan belajar, masalah sosial dan emosional, atau bullying.
"Saya belum bisa berkomentar banyak karena harus cek dahulu," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SDN 19 Pemecutan, Monang-Maning, Denpasar, Ida Ayu Darwati juga mengaku belum mendapat laporan dari orang tua siswa yang mengaku anaknya mendapat perlakuan yang tak wajar dari oknum guru senior tersebut.
Meski demikian, Darwati menyatakan bahwa sekitar dua bulan lalu dirinya sempat mendengar kabar dari salah seorang orang tua siswa lain yang menyebutkan ada oknum guru WS yang mengoleskan balsem ke bibir salah seorang murid.
"Memang sekitar dua bulan lalu ada orang tua siswa lain yang menyebut ada siswa yang diolesi balsem, tetapi bukan dari orang tua yang bersangkutan langsung," katanya saat dihubungi.
Walaupun sempat mendengar kabar tersebut, namun dia mengaku tidak bisa mengambil langkah cepat karena menganggap hal tersebut bukan dari laporan yang didapatkan dari orang tua bersangkutan.
"Kami tidak bisa mengambil langkah hanya berdasarkan kabar saja, nanti seperti kabar burung," katanya.
Pihak sekolah mempersilakan orang tua untuk melaporkan hal tersebut dan menjamin kerahasiaan termasuk menjamin anak didiknya.
Darwati juga berjanji akan berkoordinasi dengan pengawas di Disdikpora Denpasar terkait kasus dugaan kekerasan oknum guru.
Sebelumnya, orang tua murid berinisial R (33) mengeluhkan adanya dugaan kekerasan yang dilakukan oleh oknum guru berinisial WS sekitar dua bulan lalu dengan mengoleskan balsem ke bibir anaknya.
Guru tersebut, kata R, juga sempat bertindak kasar kepada salah seorang murid hingga orangtuanya memindahkan anaknya ke sekolah madrasah.
Namun R mengaku enggan melaporkan hal tersebut kepada pihak sekolah karena khawatir anaknya akan mendapat masalah mengingat WS merupakan wali kelas III/C di sekolah setempat. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Padahal guru itu mengaku tidak sengaja karena murid itu sembunyi di balik pintu.
Baca SelengkapnyaDikatakan bahwa pihak sekolah yang diperiksa tersebut mulai kepala sekolah, guru, hingga sejumlah murid yang merupakan rekan korban.
Baca SelengkapnyaLemparan itu mengenai kepala anaknya. Akibatnya, korban yang baru berumur 8 tahun itu mengalami luka bocor.
Baca SelengkapnyaTidak menutup kemungkinan tindakan itu karena ada kemarahan yang memuncak.
Baca SelengkapnyaDari informasi yang berhasil dihimpun, peristiwa perundungan itu terjadi pada awal Februari 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaSang anak dilempar balok kayu oleh salah seorang temannya.
Baca SelengkapnyaDisdik Sukabumi berkoordinasi dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan pengawas terkait permasalahan ini.
Baca SelengkapnyaPengakuan korban dan luka-luka di tubuhnya direkam guru menggunakan kamera ponsel. Videonya pun viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaSang pejabat bahkan sudah membuatkan draf susunan kalimat yang diminta untuk dibacakan di hadapan awak media.
Baca SelengkapnyaAndika Kangen Band kemudian melaporkan kejadian yang menimpa putranya ke polisi.
Baca SelengkapnyaKasus siswi SD di Gresik yang mengaku menjadi korban colok mata menggunakan tusuk bakso, menyedot perhatian publik.
Baca SelengkapnyaSejak kasus pelemparan kayu yang mengakibatkan kepala bocor, korban menyatakan tidak mau sekolah di tempatnya bersekolah dulu.
Baca Selengkapnya