Disebut dalam sidang korupsi, anggota DPRD Bekasi mendadak 'hilang'
Merdeka.com - Anggota DPRD Kota Bekasi, Muhammad Kurniawan disebut dalam sidang kasus suap di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin (18/4). Setelah namanya disebut, Muhammad Kurniawan seolah menghilang. Dia bahkan hari ini tak masuk kerja.
Pantauan merdeka.com, Kurniawan tak terlihat di gedung DPRD Kota Bekasi, Jalan Chairil Anwar, Bekasi Timur. Padahal DPRD tengah menggelar rapat paripurna LKPJ wali kota Bekasi.
Selain tak tampak dalam rapat paripurna, Kurniawan yang merupakan Sekretaris DPD PKS Kota Bekasi juga tak ada di ruang Komisi B. Pada Komisi bidang pembangunan tersebut, Kurniawan sebagai sekretaris.
-
Siapa Ketua DPRD Rembang yang sedang 'menghilang'? Sudah sebulan berlalu, Ketua DPRD Rembang Supadi tidak bisa dikontak. Handphonenya terakhir kali aktif pada 9 Juni 2024 lalu. Maka tak heran jika statusnya saat ini dinyatakan 'hilang'.
-
Dimana sidang DKPP digelar? Ketua KPU, Hasyim Asy'ari saat mengikuti sidang pemeriksaan dugaan pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu (KEPP) dengan pihak pengadu Nus Wakerkwa di Gedung DKPP, Jakarta, Jumat (26/4/2024).
-
Kenapa rumah dinas bupati terbengkalai? Dilansir dari kanal YouTube Bucin TV, istana putih itu dari awal direncanakan akan menjadi rumah dinas bupati. Namun setelah selesai dibangun pada tahun 2013, rumah itu tidak pernah digunakan sama sekali.
-
Dimana KPK memeriksa Bupati Sidoarjo? 'Salat dulu, salat (Jumat),' tutur Muhdlor di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (16/2).
-
Siapa saja yang tidak hadir di bukber Kabinet Jokowi? Sangat terbatas, tidak semua menteri hadir termasuk dari PDIP, PKB dan NasDem.
-
Mengapa rapat paripurna DPR tidak lagi sebut kehadiran virtual? Ketua DPR Puan Maharani menjelaskan alasan rapat paripurna DPR tidak lagi menyebutkan jumlah kehadiran anggota dewan secara virtual. Padahal, sebelumnya selama masa pandemi Covid-19 anggota dewan diperbolehkan hadir secara virtual.
"(Muhammad Kurniawan) belum datang," kata seorang staf perempuan di Komisi B saat ditemui merdeka.com, Selasa (19/4).
Selain di ruang Komisi, Muhammad Kurniawan juga tak ada di ruang Fraksi Partai Keadilan Sejahtera. Koleganya di PKS, Ariyanto Hendrata, mengaku tak mengetahuinya. "Di Fraksi tidak ada," katanya.
Seperti diketahui, Komisaris PT Cahaya Mas Perkasa, So Kok Seng (Aseng) mengaku, diminta memberikan uang Rp 3 miliar oleh seorang anggota DPRD Bekasi bernama Kurniawan. Uang itu disebut sebagai 'uang pengaman' karena Aseng tengah diincar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Menurut Kurniawan, uang itu untuk pengamanan di KPK. Karena menurut dia, saya sudah diincar sama KPK. Jadi saya percaya saja," kata Aseng di hadapan Ketua Majelis Hakim Mien Triesnawati, di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jalan Bungur Raya, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (18/4).
Aseng mengaku percaya begitu saja pada apa yang dikatakan Kurniawan tersebut, tanpa mengetahui bahwa uang sebesar Rp 3 miliar itu sebenarnya digunakan untuk keperluan tertentu oleh Kurniawan.
"Sudah diincar tetap berikan uang juga? Kan malah lebih jelas KPK-nya nanti," kata Mien menanggapi.
Aseng memberikan keterangan sebagai saksi dalam persidangan bagi terdakwa Direktur PT Windhu Tunggal Utama, Abdul Khoir.
Dalam surat dakwaan yang dibacakan Penuntut Umum KPK beberapa waktu lalu, Abdul Khoir, Aseng dan pengusaha bernama Hong Arta John Alfred, didakwa secara bersama-sama menyuap Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) IX Maluku dan Maluku Utara, Amran HI Mustary.
Upaya suap ini juga diberikan kepada beberapa anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), terkait proyek pembangunan jalan di Maluku dan Maluku Utara di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Selain Rp 3 miliar, Aseng juga diduga memberikan uang sebesar Rp 2,5 miliar kepada Kurniawan, yang merupakan anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di DPRD Bekasi. Uang tersebut diduga akan diteruskan kepada Wakil Ketua Komisi V DPR dari Fraksi PKS, yakni Yudi Widiana. (mdk/ang)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemeriksaan Mbak Ita dalam kapasitasnya sebagai saksi terkait kasus korupsi pengadaan barang dan jasa.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui pasti kasus yang tengah disidik KPK sehingga kantor pemerintahan itu digeledah.
Baca SelengkapnyaKomisi D DPRD Jateng yang digeledah KPK membidangi perhubungan, infrastruktur, hingga pengelolaan keuangan.
Baca SelengkapnyaSenin (22/7), Mbak Ita terlihat sedang menghadiri rapat di Gedung DPRD Kota Semarang
Baca SelengkapnyaIndra pada pemeriksaan hari ini batal karena ada kegiatan yang tidak bisa ditinggalkan.
Baca Selengkapnya"Jangankan Cak Imin, Ibu Puan juga enggak ada kemarin," kata Anggota DPR Fraksi PKB Luluk
Baca SelengkapnyaZita absen dalam rapat terkait Penyampaian Jawaban Penjabat Gubernur atas Pemandangan Umum Fraksi-Fraksi terhadap Raperda tentang P2APBD.
Baca SelengkapnyaHaris menyebut, Firli tak hadir lantaran masih mengikuti proses sidang praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel).
Baca SelengkapnyaCinta Mega Dilaporkan Buntut Diduga Main Slot, BK DPRD DKI Ungkap Aturan yang Dilanggar
Baca SelengkapnyaCinta Mega yang Diduga Main Slot Masih Bekerja di DPRD DKI, Ini Penjelasan PDIP
Baca SelengkapnyaTak hadir di Polda Metro, Firli malah terlihat memimpin jalannya konfrensi pers di KPK terkait OTT.
Baca SelengkapnyaPada sidang etik seharusnya Firli bisa melakukan pembelaan atas pernyataan saksi.
Baca Selengkapnya