Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Disebut di Sidang Meikarta, Politisi PDIP Waras Klaim Tak Tahu Soal Rp 1 M

Disebut di Sidang Meikarta, Politisi PDIP Waras Klaim Tak Tahu Soal Rp 1 M ilustrasi pengadilan. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Dalam persidangan terungkap bahwa uang suap perizinan Proyek Meikarta yang disebut masuk ke pihak Pemprov Jabar tidak terlepas dari peran anggota DPRD Jabar dari Fraksi PDIP, Waras Wasisto. Saat dikonfirmasi, Waras mengklaim tidak tahu menahu soal adanya uang sebesar Rp 1 miliar tersebut.

Ia menjelaskan bahwa dirinya diminta rekannya sesama kader PDIP yang juga anggota DPRD Kabupaten Bekasi, Sulaeman untuk difasilitasi pertemuan antar Kabid Tata Ruang Dinas PUPR Neneng Rahmi dengan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Iwa Karniwa.

Permintaan yang sudah diajukan selama sebulan oleh Sulaeman ini akhirnya diiyakan oleh Waras. Ia berkilah bahwa keinginan pertemuan dengan Sekda itu tidak ada hubungannya dengan Meikarta.

"Akhirnya saya meminta waktu kepada Pak Iwa untuk mengagendakan pertemuan dengan Neneng Rahmi," kata Waras melalui siaran pers yang diterima wartawan, Selasa (22/1).

Akhirnya, pertemuan terjadi di rest area tol sekitar bulan Juni - Juli 2017. Meski ada dalam pertemuan, namun ia mengklaim tidak mengetahui pembahasan antara Iwa Karniwa, Sulaeman, Henry Lincoln (saat itu menjabat Sekdis PUPR Pemkab Bekasi, sekarang menjabat Sekdisparbud Pora).

"Saya tak ikut pembicaraan mereka, apalagi minta-minta duit. Cuma memang setelah pertemuan itu Pak Sekda berbisik kepada saya, kata Pak Iwa, Mas, mereka mau bantu untuk banner. Sulaeman juga dengar apa yang dikatakan Pak Sekda itu," kata Waras.

Banner yang dimaksud Iwa, kata Waras, terkait dengan rencana pencalonan Sekda Jabar itu dalam Pilgub Jabar. Menurut Waras, setelah pertemuan itu ia tak pernah berkomunikasi lagi dengan Sulaeman.

"Sejak itu, saya tak ada lagi komunikasi dengan Sulaeman. Saya juga tak kenal dengan Neneng Rahmi dan Hendry. Jadi saya tak tahu menahu soal uang itu," ujarnya.

Peryataan itu berbanding terbalik dengan fakta persidangan pada Senin (21/19) yang disampaikan Henry Lincoln. Ia menyatakan bahwa dalam pertemuan di rest area itu tidak membahas mengenai permintaan uang Rp 1 Miliar untuk percepatan proses RDTR. Hanya saja, saat itu Waras menyampaikan kepada Lincoln bahwa Iwa sedang mengikuti proses sebagai bakal calon Gubernur melalui PDIP.

"Pak Waras menyampaikan beliau (Iwa Karniwa) ikut dalam bakal calon gubernur Jabar. Setelah pertemuan, Pak Waras minta (uang Rp 1 miliar)," katanya saat menjadi saksi di persidangan.

Setelah pertemuan itu, Lincoln dua kali bertemu dengan Iwa Karniwa di ruang kerjanya. Namun di dua pertemuan itu, Iwa tidak menanyakan uang yang diminta oleh Waras Wasisto. Mereka membahas perkembangan RDTR Kabupaten Bekasi.

Jaksa KPK dalam sidang menanyakan apa yang dibahas dalam pertemuan kedua dan ketiga. Henry menjawab bahwa Iwa meminta penjelasan tentang penyampaian draft Raperda RDTR yang substansinya akan dibahas di BKPRD.

"Pertemuan ketiga di januari 2018 di dilakukan di ruang kerja Iwa. Karena sampai dengan januari persetujuannya belum turun juga, jadi kami dengan bu neneng menanyakan sejauh mana bantuan yang sudah diberikan oleh Pak sekda provinsi terhadap persetujuan," ucapnya.

Sedangkan uang Rp 1 miliar yang dibahas pada pertemuan pertama diberikan melalui Sulaiman sebesar Rp 900 juta melalui Sulaiman pada Desember 2017. Dari Sulaiman, uang diberikan kepada Waras Wasisto.

"Waktu itu sedang kebetulan kami ada basecamp di dekat Bahana (di Bekasi). Uang diserahkan oleh bu Neneng dan kemudian saya minta staf saya untuk menyerahkan ke Sulaiman di grand wisata, di Bekasi," pungkasnya.

Terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat Iwa Karniwa menegaskan dirinya tidak menerima uang Rp1 miliar untuk memuluskan perizinan Meikarta di Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD) Jabar.

Meski tak meberikan penjelasan secara rinci, Iwa menegaskan siap dihardirkan menjadi saksi dalam persidangan. "Saya juga pernah bilang siap diklarifikasi. Saya sampaikan, apabila diperlukan saya siap jadi saksi," ujar Iwa di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Selasa (22/1/2019).

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Alasan Rapat Paripurna, Mbak Ita Absen Panggilan Penyidik KPK
Alasan Rapat Paripurna, Mbak Ita Absen Panggilan Penyidik KPK

Pemeriksaan Mbak Ita dalam kapasitasnya sebagai saksi terkait kasus korupsi pengadaan barang dan jasa.

Baca Selengkapnya
Duduk Perkara Wamendes Paiman Raharjo Disebut Kampanyekan Gibran, Begini Penjelasannya
Duduk Perkara Wamendes Paiman Raharjo Disebut Kampanyekan Gibran, Begini Penjelasannya

Wamendes PDTT Paiman Raharjo memberikan klarifikasi terkait video viral yang mengklaim dirinya kampanyekan Gibran

Baca Selengkapnya
Bertemu di Rakerda, Gibran dan Bambang Pacul Bicara Pilkada Jateng
Bertemu di Rakerda, Gibran dan Bambang Pacul Bicara Pilkada Jateng

Terkait Pilkada Jawa Tengah, putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu mengakui jika pembahasannya belum sampai terlalu detail.

Baca Selengkapnya
Blak-blakan Said Didu Ogah Mediasi dengan Ketua Apdesi Tangerang: Saya Tidak Pernah Musuhi Dia
Blak-blakan Said Didu Ogah Mediasi dengan Ketua Apdesi Tangerang: Saya Tidak Pernah Musuhi Dia

Said Didu beralasan dirinya tidak bermusuhan dengan Apdesi.

Baca Selengkapnya
Senyum Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti usai Diperiksa 2 Jam Lebih di KPK
Senyum Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti usai Diperiksa 2 Jam Lebih di KPK

Wali kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu alias Mbak Ita diperiksa sebagai saksi kasus gratifikasi hingga pemerasan di Pemkot Semarang.

Baca Selengkapnya
Tegas, Said Didu Menolak Mediasi dengan Apdesi
Tegas, Said Didu Menolak Mediasi dengan Apdesi

Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu menolak mediasi yang diinisasi pimpinan pusat Asosiasi Pemerintah Desa Serluruh Indonesia (Apdesi)

Baca Selengkapnya
PDIP: Siapa yang Coba Ganggu Ketum, akan Kami Lawan
PDIP: Siapa yang Coba Ganggu Ketum, akan Kami Lawan

PDIP tak membantah ada upaya dari Presiden Ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi) mengobok-obok PDIP.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Megawati PDIP Sindir Sosok Memble Pengecut & Cari Untung Main Belakang Buang Saja Orang Begitu!
VIDEO: Megawati PDIP Sindir Sosok Memble Pengecut & Cari Untung Main Belakang Buang Saja Orang Begitu!

Megawati Soekarnoputri mengumumkan para calon kepala daerah untuk menghadapi Pilkada Serentak 2024, Senin (26/8).

Baca Selengkapnya
Gibran Akui Bertemu Puan Jelang Golkar Deklarasi Cawapres, Bakal Mundur dari PDIP?
Gibran Akui Bertemu Puan Jelang Golkar Deklarasi Cawapres, Bakal Mundur dari PDIP?

Gibran menemui Puan di rumah dinas Ketua DPR di Widya Chandra, Jakarta, Jumat (20/10).

Baca Selengkapnya
Puan dan Kaesang akan Bertemu, Gibran: Enggak Ada Urusan dengan Saya
Puan dan Kaesang akan Bertemu, Gibran: Enggak Ada Urusan dengan Saya

PSI menyebut pertemuan dengan Puan merupakan awalan sebelum Kaesang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

Baca Selengkapnya
PDIP Akui Ridwan Kamil Sudah Temui Megawati, Bahas Cawapres Ganjar Pranowo?
PDIP Akui Ridwan Kamil Sudah Temui Megawati, Bahas Cawapres Ganjar Pranowo?

Secara garis besar, PDIP mengungkap, pertemuan Ridwan Kamil dengan Megawasti membahas tentang benang merah perjuangan dari Bung Karno.

Baca Selengkapnya
Dasco Sebut Rosan Sudah Cerita Soal Pertemuannya dengan Mega ke Prabowo
Dasco Sebut Rosan Sudah Cerita Soal Pertemuannya dengan Mega ke Prabowo

Pertemuan dengan Megawati sudah diceritakan oleh Rosan kepada Prabowo pada malam hari setelah pertemuan.

Baca Selengkapnya