Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Disebut guru BK tak perawan, siswi SMA lapor ke DPRD Surabaya

Disebut guru BK tak perawan, siswi SMA lapor ke DPRD Surabaya ilustrasi pencabulan. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Siswi kelas 10 SMAN 22 Kota Surabaya Gezza Fabiyanti, korban penghinaan yang dilakukan guru Bimbingan Konseling (BK), akhirnya melapor ke Komisi D DPRD Surabaya, Kamis (6/11).

"Saya dan anak saya datang ke sini untuk mencari keadilan dan melaporkan masalah yang dialami anak saya. Sekarang ini anak saya merasa tertekan dan minder saat di sekolah," ujar orang tua Gezza, Erli saat menemani korban lapor ke DPRD Surabaya.

Erli dan Gezza yang tinggal di kawasan Kupang Krajan VII tersebut ditemui oleh anggota Komisi D, Baktiono. Kepada politikus asal PDI Perjuangan tersebut, Erli dan Echa, panggilan akrab Gezza menceritakan perihal kejadian yang menimpa Echa.

Diceritakan bahwa pada akhir Oktober lalu, anaknya Echa bersama teman-teman sekolahnya termasuk teman lelakinya yang bernama Defa jalan-jalan di salah satu pusat perbelanjaan di kawasan Surabaya Barat.

Mereka tidak lupa untuk berfoto selfie. Salah satu foto tersebut ada foto berdua antara Echa dan Defa yang terlihat mesra, seakan-akan berciuman dengan masih mengenakan seragam sekolah.

Selanjutnya foto-foto itu ada yang meng-upload di Facebook. Ternyata foto Facebook tersebut berdampak karena keesokan harinya Echa dipanggil oleh guru BP-nya, Wido.

Saat dipanggil itulah, Wido mengatakan kalau Echa itu kerap dugem, lalu sering jalan dengan om-om dan sudah tidak perawan.

"Masak dengan mudah guru BP itu mengatakan kalau anak saya dikatakan tidak perawan. Ini yang saya tidak terima. Masak dengan memegang tangan anak saya dia lalu mengatakan anak saya tidak perawan. Apa pantas guru mengatakan seperti itu ke muridnya," katanya.

Selain itu, kata Erli, perbuatan dengan memasang foto berdua di dunia maya itu mencemarkan nama sekolah. Sehubungan dengan laporan tersebut, anggota DPRD Surabaya Baktiono menyatakan kepada Erli dan putrinya untuk tidak perlu khawatir karena dirinya akan segera mengambil sikap terkait hal ini.

"Saya akan laporkan ini ke Ketua Komisi D agar memanggil guru BP itu dan juga Kepala Dinas Pendidikan. Harus diselesaikan masalah ini," tegas Baktiono.

Ia mengatakan imbas dari kejadian itu sangat mempengaruhi psikis siswa. Sebab, sang siswa merasa minder dan trauma saat sekolah.

"Mestinya sebagai guru tidak boleh mendiskreditkan siswa seperti itu. Apalagi siswa juga disuruh membuat pernyataan kalau mengulangi perbuatannya akan dikeluarkan dari sekolah. Itu kan tekanan buat siswa," ujar Baktiono.

(mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Siswi Mesum dengan Guru di Gorontalo Dikeluarkan dari Sekolah, Ini Penjelasan Kepsek
Siswi Mesum dengan Guru di Gorontalo Dikeluarkan dari Sekolah, Ini Penjelasan Kepsek

Siswi tersebut dianggap melanggar tata tertib sekolah.

Baca Selengkapnya
Guru SMA Cabuli Murid Laki-Laki di Pagaralam, Modus Ajari Menari
Guru SMA Cabuli Murid Laki-Laki di Pagaralam, Modus Ajari Menari

Guru SMA Cabuli Murid Laki-Laki di Pagaralam, Modus Ajari Menari

Baca Selengkapnya
Pengakuan Guru SMP Eksploitasi Murid dengan foto Seragam Ketat dan Pose Sensual di Tabanan
Pengakuan Guru SMP Eksploitasi Murid dengan foto Seragam Ketat dan Pose Sensual di Tabanan

Diketahui pemilik akun Instagram Nangkela yang mengunggah konten-konten tidak pantas itu dikelola pribadi oleh guru seni budaya bernama I Wayan Putra Ivantara.

Baca Selengkapnya
SMAN 8 Kabupaten Tangerang Akui Guru Lakukan Pelecehan Verbal terhadap Siswi: Tapi kan Belum Terjadi Apa-Apa
SMAN 8 Kabupaten Tangerang Akui Guru Lakukan Pelecehan Verbal terhadap Siswi: Tapi kan Belum Terjadi Apa-Apa

Seorang guru di SMA Negeri 8 Kabupaten Tangerang dilaporkan melakukan pelecehan dan kekerasan verbal terhadap sejumlah siswi.

Baca Selengkapnya
Viral Guru Eksploitasi Siswi SMP di Tabanan, Difoto dengan Seragam Ketat dan Pose Sensual
Viral Guru Eksploitasi Siswi SMP di Tabanan, Difoto dengan Seragam Ketat dan Pose Sensual

Guru dengan akun Instagram Nangkela itu berulang kali membuat konten dengan model sejumlah siswi SMPN 2 Kerambitan dengan seragam ketat dan pose sensual.

Baca Selengkapnya
Guru SD di NTB Hamili Siswi Kelas 6, Polisi Turun Tangan
Guru SD di NTB Hamili Siswi Kelas 6, Polisi Turun Tangan

Dari laporan yang diterima, murid yang menjadi korban tersebut masih duduk di bangku kelas 6 SD.

Baca Selengkapnya
Viral Siswi SMP Jadi Korban Perundungan di Bojonggede Bogor
Viral Siswi SMP Jadi Korban Perundungan di Bojonggede Bogor

Kasus perundungan kembali terjadi dan viral di media sosial. Kali ini korbannya siswi sekolah menengah pertama (SMP) di Bojonggede, Kabupaten Bogor.

Baca Selengkapnya
Cabuli Siswi SMP di Sekolah, Guru di OKI Dihajar Massa lalu Dibawa ke Polisi
Cabuli Siswi SMP di Sekolah, Guru di OKI Dihajar Massa lalu Dibawa ke Polisi

Imam mengungkapkan, AD kini telah ditetapkan tersangka dan dilakukan penahanan.

Baca Selengkapnya
Pelajar SMA Diperkosa Banpol di Toilet
Pelajar SMA Diperkosa Banpol di Toilet

Reonald mengaku pelaku kini telah diamankan. Ia pun berjanji akan melakukan proses hukum.

Baca Selengkapnya
Kisah Pilu Pelajar SMP jadi Korban Pelecehan Seksual Polisi di Surabaya Sejak Kelas 5 SD
Kisah Pilu Pelajar SMP jadi Korban Pelecehan Seksual Polisi di Surabaya Sejak Kelas 5 SD

Kapolsek Sawahan Kompol Domingos De Fatima Ximenes saat dikonfirmasi atas pelaporan anak buahnya itu pun membenarkannya.

Baca Selengkapnya
Kondisi Terkini Murid Viral Mesum dengan Guru di Gorontalo, Korban Belum Bisa Kembali Bersekolah
Kondisi Terkini Murid Viral Mesum dengan Guru di Gorontalo, Korban Belum Bisa Kembali Bersekolah

Polres Gorontalo kemudian menetapkan oknum guru berinisial DH (57) sebagai tersangka.

Baca Selengkapnya
Kisah Pilu Siswi Kelas 6 SD di NTB, Berbadan Dua karena Ulah Gurunya
Kisah Pilu Siswi Kelas 6 SD di NTB, Berbadan Dua karena Ulah Gurunya

Meskipun ada dugaan pelaku punya hubungan asmara dengan korban, namun perbuatan tersebut tidak dapat dibenarkan mengingat usia korban masih di bawah 13 tahun.

Baca Selengkapnya