Disekap di kamar mandi, bocah kelas 1 SD dicabuli tukang kebun
Merdeka.com - Kasus pencabulan terhadap anak-anak kembali terjadi. Kali ini menimpa bocah kelas 1 Sekolah Dasar di kawasan Medokan Ayu, Kecamatan Rungkut, Surabaya, Jawa Timur. Peristiwa tersebut terjadi di sekolah korban pada awal bulan Mei.
Saat baru keluar, dari kelasnya, korban dipanggil oleh pelaku yang seorang tukang kebun sekolah, RZW. "Korban itu dipanggil akan dibelikan permen dan uang," terang Kapolsek Rungkut Kompol Dwi Heri Sukiswanto, Minggu (15/5).
Saat dipanggil, ternyata tersangka RZW bukannya membelikan permen ataupun mainan dan uang. Melainkan, justru membawa korban di dalam kamar mandi. Saat dibawah ke dalam kamar mandi, korban disekap dengan tangannya korban diikat dengan tali pramuka dan mulut disumpal dengan kain.
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
-
Kenapa pelaku melakukan pemerkosaan? Tersangka melakukan kekerasan seksual di sekitar rumah dan di kebun. Modusnya, memanfaatkan kondisi korban yang rentan. Tersangka sebelumnya melakukan hal serupa pada korban lain. Sempat dinikahi namun kemudian bercerai.
-
Kenapa pelaku melakukan pelecehan terhadap korban? Lebih lanjut, dia mengungkapkan AR sendiri tinggal sementara di rumah korban dan pelaku mengaku melakukan kekerasan seksual untuk kepuasan pribadi.
-
Bagaimana pelaku memperkosa korban? Ketiganya dilakukan penahanan selama proses pemeriksaan berlangsung. Berkas perkara tiga tersangka anak di bawah umur dipercepat prosesnya guna mempercepat persidangan di peradilan.
-
Kenapa korban disekap dan diperkosa? Setiap informasi dan dugaan terkait keberadaan pelaku, petugas langsung meluncur.'Kami masih terus melakukan pengejaran terhadap keempat pelaku yang belum tertangkap,' kata Umi.
-
Siapa yang menjadi korban perundungan? Apalagi saat berkomunikasi melalui panggilan video, R mengaku pada Kak Seto bahwa ia sering menjadi korban perundungan dari teman-temannya maupun guru.
"Dengan kondisi korban disekap, tersangka mencabuli korban sebanyak tiga kali," ujarnya.
Pencabulan tersebut, baru terungkap, ketika orang tua mendengar pengakuan dari korban. Korban mengeluhkan setiap kali kencing, kelaminnya selalu merasa sakit dan perih.
Dari pengakuan itu, orang tua terus mendesak, ternyata anaknya itu menjadi korban pelecehan seksual, dengan cara alat kelamin korban dimasuki tangan jari tersangka. Akhirnya, kasus itu langsung dilaporkan ke Polsek Rungkut.
Tersangka langsung diamankan ke kantor Polsek Rungkut untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. "Selain tersangka, kita juga mengamankan lakban warna hitam, kain, dan tali yang digunakan untuk menyekap korban," tandas dia.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi berhasil meringkus pelaku tidak lama setelah kejadian tersebut
Baca SelengkapnyaImam mengungkapkan, AD kini telah ditetapkan tersangka dan dilakukan penahanan.
Baca SelengkapnyaDalam video yang beredar, sekelompok pemuda menantang korban mengeluarkan kemaluannya untuk onani.
Baca SelengkapnyaKepada kepolisian, FM melakukan aksi cabulnya itu secara acak saja dan spontan.
Baca SelengkapnyaKorban SH juga dicekoki konten pornografi yang dipertontonkan pelaku melalui layar handphonenya.
Baca SelengkapnyaMiris, Bocah TK di Pekanbaru Dicabuli Teman Sekolah Sesama Jenis
Baca SelengkapnyaMotif pelaku karena penasaran setelah beberapa kali melihat video porno dari media sosial.
Baca SelengkapnyaPelaku berusia 70 tahun itu sudah tetapkan sebagai tersangka
Baca SelengkapnyaSaat berada di tengah perjalanan pelaku malah mengarahkan kendaraannya ke rumahnya yang berada di wilayah Kecamatan Panongan.
Baca SelengkapnyaPelaku berinisial PS langsung ditangkap. Saat ini sudah diamankan di Polsek Langgam.
Baca SelengkapnyaPelaku merupakan remaja laki-laki yang masih berusia 12 tahun.
Baca SelengkapnyaPelaku adalah pacar korban. Modusnya tiap beraksi, siap bertanggung jawab jika korban hamil.
Baca Selengkapnya