Disembunyikan dalam WC, guci berusia ratusan tahun dicuri maling
Merdeka.com - Meski sudah disembunyikan dalam WC, guci berusia ratusan tahun tetap saja ketahuan oleh pencuri dan dibawa kabur. Alhasil, sang pemilik, Ermiwati Effendi (58), warga Lorong Sungai Aur, Kelurahan 9-10 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I, Palembang, melapor ke SPKT Polresta Palembang, Jumat (16/1).
Korban mengaku sangat menyesalkan barang peninggalan kakek buyutnya itu dicuri maling. Sebab, guci tersebut memiliki nilai sejarah yang tinggi. Bahkan beberapa waktu yang lalu, guci itu pernah ditawar pembeli ratusan juta rupiah.
"Guci itu umurnya ratusan tahun, peninggalan kakek buyut kami. Tapi sekarang sudah hilang dibawa maling," ungkap Ermiati.
-
Dimana guci tua itu ditemukan? Di Museum Peranakan Temanggung, Jawa Tengah, terdapat sebuah guci tua yang konon sudah berusia ribuan tahun.
-
Apa yang dicuri? Pak Sukamto berkata 'Uang itu ada dalam sebuah amplop, tapi sekarang amplop itu isinya kosong. Pasti ada yang mencurinya!'
-
Bagaimana guci kuno itu ditemukan? Situs ini pertama kali menjadi perhatian publik ketika pemburu harta karun melakukan penggalian ilegal pada tahun sebelumnya.
-
Siapa yang menjadi korban pencurian? Mereka kemudia berbagi tugas untuk menjalankan aksi pencurian satu unit kursi roda milik kakek disabilitas itu.'Tega, dua pelaku pencuri menggondol kursi roda seorang kakek disabilitas,' tulis keterangan di dalam video tersebut.
-
Apa yang dicuri dari kakek disabilitas? Kejadian ini membuat warganet geram. Beredar di media sosial dua pemuda yang nekat melakukan aksi pencurian. Mereka terlihat menggondol kursi roda milik seorang lansia disabilitas yang tertidur di emperan toko.
-
Apa yang dicuri penjarah dari makam kuno? Di sebuah pemakaman di China tengah, seorang penjarah mulai menggali tanah dan dia berhasil menemukan sebuah makam kuno kemudian mencuri sejumlah artefak dan melarikan diri.
Dijelaskannya, peristiwa itu terjadi dini hari tadi. Begitu bangun tidur, dia melihat pintu rumahnya telah terbukti. Merasa ada kejanggalan, dia mengecek seisi rumah dan guci itu tidak lagi berada lagi di tempatnya.
"Selama ini memang kami sembunyikan di toilet biar tidak dimaling, tapi hilang juga," ujarnya.
Tak hanya guci bersejarah, korban juga harus kehilangan barang-barang berharga lain. Seperti TV LCD 32 inci dan tiga unit HP bermerek.
"Kami duga pelakunya orang dekat. Karena tahu keberadaan guci dan barang-barang saya," kata dia.
Saat ini, jajaran Reskrim Polresta Palembang menurunkan anjing pelacak untuk mencari pelaku. "Jejak pelaku lagi ditelusuri di sekitaran rumah pelaku. Kita turunkan tim K9 (anjing pelacak) ke sana," ujar Kasat Reskrim Polresta Palembang, Kompol Suryadi.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Laci ini terakhir dibuka di tahun 2008 sebelum sang kakek wafat belasan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaCerita penemuan harta karun bermula ketika keenam buruh sedang menggali tanah sawah untuk dijual sebagai tanah urug.
Baca SelengkapnyaSeorang bocah yang sedang jalan-jalan ke museum bersama orang tuanya tak sengaja memecahkan guci yang berusia 3.500 tahun.
Baca SelengkapnyaArkeolog kaget dengan kondisi guci yang masih utuh.
Baca SelengkapnyaSeorang anak kecil memecahkan guci berusia 3.500 tahun di Museum Hecht, Israel. Guci ini akan diperbaiki dan kembali dipajang tanpa penghalang kaca.
Baca SelengkapnyaSaat itu penduduk hendak menguburkan seorang warga yang baru meninggal.
Baca SelengkapnyaKorban kaget saat pulang kerja melihat kamarnya sudah dalam keadaan berantakan dan barang-barang berharga hilang.
Baca SelengkapnyaPenjarah Curi Harta Karun dari Makam 2.400 Tahun, Tapi Artefak Berharga Ini Justru Ditinggalkan
Baca SelengkapnyaLokasi rumah tepatnya di Jalan H. Kuncin, Sudimara Pinang Kota Tangerang.
Baca SelengkapnyaMengunjungi rumah lama, wanita ini kaget barangnya dicuri dari sofa, meja hingga pagar besi ludes. Ia curhat kecewa dengan sikap tetangga.
Baca SelengkapnyaWanita ini ceritakan rumahnya dibobol maling saat ditinggal mudik, masuk lewat plafon.
Baca SelengkapnyaMumi-mumi ini tengah dipamerkan oleh pemerintah Turki di museum di kota Aksaray.
Baca Selengkapnya